Chapter Twenty Seven

6.1K 616 41
                                    

Azella membuka kaca jendela mobil lebar-lebar, dikeluarkannya sedikit kepalanya untuk menghirup udara sejuk di sekitarnya yang dikelilingin pohon-pohon hijau besar. "hmmm... segar" desahnya. lalu ia berpaling pada Zayn yang tengah mengemudi di sampingnya "where are we going, captain?" Tanyanya.

"You'll see, princess" Jawab Zayn tanpa mengalihkan perhatiannya pada jalanan dihadapannya.

"sudah lima jam aku duduk di sampingmu di dalam mobil ini, dan itu terus yang kau katakan, huh!" Gerutu Azella yang membuat Zayn terkekeh.

"sebentar lagi sampai kok, sabar sedikit dong" Ujar Zayn.

"kau juga mengatakan itu beberapa waktu yang lalu, tapi kita belum sampai juga" Oceh Azella.

"hey, kau sedang pms ya? mengomel terus" Kekeh Zayn.

"makanya jawab, kita mau kemana?"

"ke suatu tempat"

"aku tau itu! maksudku secara spesifik"

"hm.." Zayn bergumam, seakan sedang berpikir. "ah ya, kita akan pergi ke tempat dimana malaikat tak bersayap berada" Jawabnya dengan nada puitis yang membuat Azella memajukan bibirnya dan mengerutkan dahinya. Gadis itu tak lagi bicara. Zayn tahu, Azella sedang mengambek.

"hey"

"aku takan bicara"

"hey"

"jangan bicara padaku"

"heyy.."

"aku hanya akan menjawab jika kau beritahu tujuan kita"

Zayn terkekeh lagi, gadisnya itu memang sangat menggemaskan. Ia bilang ia tak mau bicara, tapi gadis itu tetap saja membalas panggilannya itu.

Azella memberikan death glarenya pada zayn yang masih saja tertawa.

"jangan menatapku seolah kau akan memakanku, princess" Ujar Zayn dengan nada menggoda.

"huh" Azella memalingkan wajahnya, ia kembali menatap sekitar, pohon-pohon besar sudah mulai berkurang seiring dengan lajunya mobil mereka.

"ok, aku akan memberitahukanmu kita mau kemana"

Azella menolehkan wajahnya kembali menghadap Zayn. "kemana?"

"kita ada di blackpool, ke sinilah kita pergi"

"aku tahu itu! kita kan melewati tanda 'selamat datang di blackpool' satu jam yang lalu! yang benar kita mau kemana?, tepatnya!" gerutu Azella lagi.

"kita akan ke tempat yang aku yakin kau akan menyukainya"

"hm?" Azella menaikan sebelah alisnya.

"aku serius, kita sebentar lagi sampai disana"

Tepat setelah Zayn mengatakan hal itu, pemandangan disekitar mereka tak lagi hutan lebat, melainkan bentangan biru luas yang terlihat begitu indah.

Azella tersenyum. Ia memandangi goresan biru yang nyaris menyatu dengan langit dengan wajah berseri-seri. Ia tahu ia akan menyukainya, kemanapun Zayn membawanya. selama itu masih berdekatan dengan pandai, karena gadis itu sudah sangat lama tidak bersenang-senang di pantai. Ia merindukan rasanya pasih di kakinya dan suara gemuruh ombak.

Mobilnya memasuki sebuah jalur pribadi yang menuntunnya ke depan gerbang raksasa yang membuat Azella mendecak kagum.

Seseorang dari dalam membukakan gerbang besi itu, membeli jalan untuk mobil marcedes Zayn masuk. lelaki itu menghentikan mobilnya tepat di hadapan sebuah bangunan megah yang menawan dengan desain ala victoria classic yang elegan.

Girl and Big BenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang