Chapter Twenty Two

5.7K 658 46
                                    

Heeyy gue kembalii, cepet kaan updatenyaa, so here the story enjoy it..

~~~~****~~~~

Azella melepaskan pelukannya pada Ayahnya. Ia menatap wajah tua ayahnya yang telah berlinangan air mata. Betapa ia rindu menatap kedua mata biru es yang serupa dengannya itu. Kedua mata yang selalu mampu membuatnya tenang. Merasa damai.

"Azella bagaimana kabarmu? dimana kau tingal selama ini?" Tanya Mr. Chlaire khawatir pada putri yang baru ditemuinya ini.

"Aku baik-baik saja, bagaimana denga-"

"Azella? kenapa kau menangis?"

Azella mengalihkan perhatiannya pada safaa yang berdiri disampingnya sambil menatapnya bingung. "aku baik baik saja"

"Aku sudah mendapatkan buku yang aku inginkan, bisa kita pulang sekarang?" Pinta Safaa manis.

"Ah ya, Aku akan menelfon Wahliya supaya menjemputmu, Aku tidak bisa pulang sekarang, masih ada urusan yang harus kuselesaikan" Jawab Azella lembut.

"Urusan dengan bapak itu?" Tanya Safaa pelan sambil memandang Mr. Chlaire yang tengah tersenyum ramah padanya.

"ya, tunggu sebentar ya" Azella kembali mengalihkan perhatiannya  kepada Ayahnya. "kita perlu bicara, Dad bisa tunggu sebentarkan sampai kakak anak ini datang menjemputnya?"

~~~~****~~~~

Azella dan Safaa menghampiri Wahliya yang baru saja turun dari mobil sedan putihnya. "maaf membuatmu harus menjemput Safaa, tapi aku benar-benar tidak bisa mengatarnya pulang"

Wahliya tersenyum. "tidak masalah, memang ada urusan apa?"

Azella menatap Wahliya berbinar, senyum mengembang dibibirnya. "I just met my Daddy"

"Seriously?! for...real?!"

Azella menggguk semangat. "Banyak yang harus aku bicarakan dengannya, tapi setelah itu, pasti akan aku ceritakan padamu semuanya"

"ohh I'm happy for you, azell" Wahliya tersenyum yang dibalas senyum bahagia oleh Azella.

"Safaa ayo kita pulang" Ajak Wahliya.

"see you at home, Azell" Pamit Safaa sebelum menaiki mobil mengikuti Wahliya.

~~~~****~~~~

Mr. Chlaire menyesap kopinya, lalu meletakannya diatas meja. Ia menatap putrinya yang kini duduk dihadapannya dalam sebuah cafe dekat menara bigben. Cafe yang sama dimana Zayn dulu sering menunggunya. "Kau tumbuh menjadi gadis yang cantik"

Azella tersenyum. Ia menyesap coklat hangatnya.

"Dimana kau tinggal selama ini? Kami terus mencarimu, tapi tak pernah menemukanmu hingga hari ini" Tanya Mr. Chlaire khawatir.

"Dulu aku tinggal bersama pasangan Woods, aku berkerja di butiknya. Mungkin karena aku terlalu sibuk dan jarang keluar rumah maka dari itu kita tak pernah bertemu lebih awal, sekarang aku tinggal di rumah keluarga Malik"

"keluarga malik?"

Azella menunduk, ia merona. "err, Zayn Malik adalah pacarku, gadis yang tadi itu adiknya"

Mr.Chlaire tersenyum sendu. "Bahkan sekarang kau sudah punya pacar, maaf kau harus tumbuh dewasa tanpa kami"

"it's Okay, Dad" Azella tersenyum, tapi matanya terasa panas.

"Kami sudah mencarimu selama ini, hampir keseluruh dunia. Tapi ibumu selalu bersikeras bahwa ia merasa kau ada di London, dan ia benar"

"apa kalian pernah mencariku sebelumnya disini?" Tanya Azella

Girl and Big BenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang