EPILOG

21.2K 831 18
                                    

Arumi memandangi pria yang sedang tertidur di sampingnya. Wajahnya terlihat sangat lelah setelah seharian menuruti kemauan Arumi. 2 hari setelah pesta pernikahan, Arumi dan Divo langsung bertolak ke Maroko. Mereka menghabiskan waktu selama 10 hari di negara di Afrika utara itu. Semalam, Arumi merengek ingin merayakan tahun baru dan walaupun lelah dan tak tertarik, ia terpaksa menuruti kemauan isterinya. Setibanya di hotel, Divo langsung membersihkan diri lalu tidur. Sedangkan Arumi masih betah memadangi wajah damai suaminya itu. Wajah tampan yang sejak beberapa hari lalu menghiasi hari-harinya. Wajah pertama dan terakhir yang ia lihat setiap harinya.

Ah, suami.

Beberapa tahun lalu, Divo adalah orang yang sama sekali tak pernah Arumi lihat. Tetapi sekarang, Divo adalah satu-satunya yang Arumi lihat. Ia ingat dengan tipe pria impiannya.

Rupawan.
Agamawan.
Hartawan.
Ilmuwan.
Negarawan.
Dermawan.
Dan Pradipta Haryawan.

Arumi segera menghapus poin terakhir dan menggantinya dengan Divo Abi Darmawan. Ah pria pujaannya.

Selama 6 tahun Divo menyukai Arumi, Divo selalu berusaha menjadi pria yang dilihat oleh Arumi. Dan butuh 6 tahun juga bagi Divo untuk dianggap 'layak' dan dapat memiliki Arumi sepenuhnya.

Sekarang Arumi sadar bahwa pria sempurna nyaris tidak ada. Yang ada hanya pria yang berusaha sempurna demi pasangannya atau pria yang dapat menyempurnakan pasangannya. Divo termasuk ke dalam keduanya.

Arumi menganalisis Divo berdasarkan tipe prianya impiannya.

Rupawan:✓
6 tahun lalu, Divo adalah seorang remaja tanggung yang belum pandai memerhatikan penampilan dan terkesan sangat cuek. Meskipun tampan, Arumi tidak tertarik karena sikapnya yang menyebalkan, sangat berbanding terbalik dengan Dipta yang terlihat dewasa.

Kini setelah 6 tahun berlalu, penampilan Divo berbeda jauh. Istilah 'puberty hits him well' berlaku untuk Divo, meskipun masa pubertasnya sudah lewat. Pria itu terlihat jauh lebih tampan dan berkharisma. Walaupun senyum indahnya masih tetap sama. Tinggi badannya pun naik beberapa sentimeter, tubuhnya tegap tanpa otot atau lemak yang berlebihan. Penampilan kasualnya tidak norak, simpel saja tapi enak dilihat. Divo sekarang bukan hanya terlihat lebih tampan secara fisik, tetapi sikapnya pun lebih kalem (saat di depan orang asing, tetapi sangat menyebalkan dan manja di hadapan Arumi dan keluarga mereka), sangat dewasa dan dapat dipercaya.

Agamawan: ✓
Sejak pertama kali mengenal Divo, Arumi tak pernah sekalipun melihat Divo melalaikan kewajiban shalatnya. Saat mereka nonton di bioskop, Divo memilih waktu yang 'aman' untuk shalat, saat sedang di kafe ia akan izin untuk shalat saat terdengar adzan berkumandang (Divo bahkan mempunyai aplikasi waktu shalat di ponsel pintarnya), saat naik gunung Divo pun selalu mengimami teman-temannya shalat. Shalat dan puasa sunnah pun rajin. Selain itu, bacaan Al-Qur'an Divo sangat merdu, bukan hanya ketika menyanyi saja. Setahun selama Arumi mengenal Divo lebih dekat, ia tahu jika Divo sering ke pengajian di Helsinki, sekedar mendengarkan ceramah di media sosial atau membaca buku mengenai islam. Hanya saja, sebelum berangkat ke Finlandia, Divo khilaf dan hampir memberi DP untuk Arumi. Hehehe, untuk hal yang terakhir itu, harap maklum saja.

Hartawan: ✓
Walaupun saat kuliah di Jakarta Divo terlihat melarat dan kere, tetapi nyatanya Divo bukan orang yang semenyedihkan itu. Ia hanya tak mau menyombongkan harta yang dimiliki orang tuanya. Tapi berkat usaha kerasnya, sekarang Divo dapat berdiri di atas kaki sendiri dengan tegap. Usaha kerasnya membuahkan hasil. Divo berhasil bekerja di sebuah sekolah musik yang dimiliki oleh professornya di Sibelius Academy. Saking percayanya, professornya tersebut menjadikan Divo sebagai manajer dari Orchestra yang dipimpinnya dan setiap bulannya, mereka akan mengadakan tur ke negara-negara Eropa. Saat mengetahui fakta itu, Arumi dibuat takjub. Tak menyangka jika pekerjaan Divo sehebat itu dan tak heran jika pria itu keukeuh untuk mandiri dari segi materil, khususnya untuk membiayai pernikahannya. Divo lebih hartawan dari yang Arumi kira.

The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang