02

1.8K 305 4
                                    

Jungkook dan Eunha keluar dari rumah sakit secara beriringan.

Jungkook mendapatkan pengobatan gratis karena sudah menolong bocah yang diculik dan menangkap penjahat tersebut.

Jungkook dan Eunha memutuskan untuk tidak memberi tau keluarganya tentang kejadian yang baru saja terjadi karena mereka tak mau memperpanjang masalah.

"Kook, tadi itu lo udah tau kejadiannya ato emang kebetulan?" Eunha membuka suara setelah mereka berjalan beriringan dengan keheningan yang menyelimuti keduanya.

"Nah itu yang mau gue omongin. Tadi itu gue lagi bengong dan gu-"

Suara perut Eunha yang mengamuk membuat kalimat Jungkook terpotong.

"Ayo kita makan. Ada tempat makan disana disana." Jungkook menarik Eunha untuk mengebrangi jalan.

Mereka duduk bersebrangan dengan meja persegi yang menjadi penghalang keduanya. Mereka memesan pesanan masing masing dan sang pelayan menyebut ulang pesanan mereka.

Setelah pelayan pergi, seketika aura disekeliling mereka menjadi canggung.

"Jadi, lo udah tau kejadian tadi bakal terjadi?" Eunha yang sedaritadi menunduk akhirnya membuka suara.

"Nah ini yang mau gue omongin. Gue yakin lo pasti mikir gue gila ato ga waras. Tapi ini beneran nyata. Khayalan gue jadi kenyataan." muka Jungkook yang awalnya kalem seketika berubah menjadi serius.

"Maksud lo, imajinasi lo jadi kenyataan?" Eunha mengangkat salah satu alisnya.

"Nah itu! Gila kan? Kayanya habis ini gue masuk rsj deh." Jungkook melipat tangannya didepan dada dan bersender pada dinding yang ada dibelakangnya.

Seorang pelayan datang dan menaruh makanan di meja mereka. Jungkook yang kelaparan langsung mengambil sendok dan melahapkan makanannya ke dalam mulutnya. Eunha sedikit ngeri karna lelaki yang berada dihadapannya ini mendadak berubah menjadi seperti orang yang tidak makan satu bulan.

"Well, gue yang udah 6 tahun dan dihantui imajinasi yang selalu menjadi kenyataan masih waras aja kan? Cantik lagi." Eunha dengan lantangnya berbicara dan melahap makanannya. Jungkook tersedak dengan ucapan Eunha.

"Ya elah, makanya doa dulu kalo mau makan." Eunha memberi Jungkook tissue.

"L-lo?! Lo juga ngerasain apa yang gue rasain?" Jungkook mengatur napasnya yang tak teratur akibat tersedak. Eunha mengangguk sambil mengunyah makanannya.

Jungkook hanya menatap Eunha tak percaya. Tak mungkin imajinasi bisa menjadi kenyataan. Itu hal yang tak mungkin. Ia kira itu hanya sekedar kebetulan. Tapi ternyata perkiraannya salah.

"Kok bisa?" ucap Jungkook yang melanjutkan makannya.

"Entah. Pasti habis lo sadar dari lamunan lo, muncul tulisan tulisan didinding tentang kejadian yang lo liat. Ya kan?" Eunha memandang dinding yang berada dibelakang Jungkook.

"Iya! Ga ngerti gue serem banget tiba tiba gitu. Dan lo tau? Disana ada keterangan waktunya!"

"Emang. Dan yang aneh itu keterangan yang ada cuman waktu doang. Entah hari apa, bulan apa, atau tahun apa. Yang jelas waktunya segitu. Kejadian itu bisa terjadi kapan aja. Bisa aja beberapa detik, jam, ataupun tahun setelah lo berimajinasi. Yang jelas kejadian itu bakal terjadi didepan mata lo." Eunha menyeruput minumnya sebelum melanjutkan kalimatnya. "Dan yang selalu menjadi misteri adalah kita cuma bisa ngendaliin setengah dari imajinasi kita. Setengahnya lagi datang secara tiba tiba. Dan itu selalu berakhir buruk."

"Lah? Kalo buruk, kita masih bisa ngerubah buat jadi lebih baik kan?" Jungkook makin penasaran setelah mendengar penjelasan Eunha.

"Ga bisa gitu. Semakin lo coba untuk merubah kejadian yang buruk menjadi bagus, semakin bertambah buruk kejadian itu."

"Jadi kalo gue berusaha buat merubah kejadian itu, kejadian itu malah jadi tambah buruk?" tanya Jungkook dan dibalas anggukan Eunha. "Jadi kita bisa dong berimajinasi tentang monster ato hal yang ga ada di dunia ini jadi ada?"

Eunha menggeleng. "Ini itu kehidupan nyata. Hal kaya gitu ga bakalan terjadi. Jadi imajinasi kita itu seolah dibatasi."

"Dan lo harus tau. Ada diposisi kaya gini itu selalu salah. Lo salah sedikit dalam imajinasi lo, udah deh ancur semua." tambah Eunha.

"Kalo kita udah berimajinasi gitu, otomatis kita tau kan apa yang bakal terjadi? Dan kita masih mengubah kejadian itu di kehidupan nyata kan?" makanan Jungkook kini sudah habis. Ia menatap Eunha dengan tatapan ingin tau.

"Kalo itu gue belom pernah coba. Karena gue terlalu takut sama imajinasi gue sendiri, gue jadi ga berani buat ngelakuin hal kaya gitu. Tapi kayanya yang tadi lo lakuin bisa jadi jawaban dari pertanyaan lo."

Jungkook berpikir sebentar. Jadi ia lah orang pertama yang mengubah semua ini. Ia merasa bangga, tapi ada sedikit rasa bingung yang melanda pikirannya saat ini.

"Btw, kita kan belom kenal. Dan lo kenapa mau nolongin gue? Lo suka ya sama gue?" Eunha menatap Jungkook dengan tatapan menyelidik.

"Dih, Ge-er." Jungkook menatap Eunha sekilas.

"Halah ga usah boong."

"Beneran."

"Beneran ga salah."

"Beneran salah."

"Serah deh gua udah kenyang. Gua duluan." piring Eunha sudah bersih hanya tersisa sendok dan garpu. Ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan berdiri pergi meninggalakan Jungkok.

Jungkook segera mengeluarkan uangnya dan mengambil uang yang tadi Eunha keluarkan. Ia berlari mengejar Eunha.

"Yaelah jutek amat. Nih, hari ini gue yang traktir. Sama sama." ucap Jungkook setelah ia berjalan disamping Eunha. Eunha hanya melihat Jungkook sekilas dan melanjutkan melihat jalanan yang lenggang.

"Buat lo aja. Anggap itu ucapan terimakasih udah nolongin gue."

"Ya udah." Jungkook menaruh uang Eunha disaku celananya. Suatu saat nanti ia akan mengembalikannya.

Mereka berdua jalan beriringan. Eunha sedaritadi hanya mengomel berbicara ia bisa pulang sendiri. Tapi Jungkook tak mau mendengarkan. Sampai akhirnya mereka berdiri tepat didepan rumah Eunha.

"Yaudah pulang gih."

"Ngusir nih? Makasihnya mana?" ucap Jungkook saat Eunha masuk ke dalam halaman rumahnya meninggalkan Jungkook yang masih berdiri didepan pagar rumah Eunha.

"Yaudah sih. Dadah stranger." Eunha melambaikan tangannya pada Jungkook dan masuk ke dalam rumahnya.

"Stranger gini juga nanti jadi milik lo." kata Jungkook yang lekas melanjutkan perjalanannya saat Eunha sudah menghilang dibalik pintu rumahnya.


•\\\///•

imaginary » eunha, jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang