Bel berbunyi membuat semua penduduk sekolah berteriak bahagia. Tentunya semua orang akan senang jika bel pulang sekolah berbunyi.
Besok dan lusa mereka libur. Yang artinya mereka ga perlu sibuk nugas, masih ada hari minggu.
Disaat orang lain tengah bersorak kegirangan, Eunha memasukan peralatan sekolahnya kedalam tas dengan gerakan cepat dan berhasil membuat Eunwoo yang disebelahnya kebingungan.
"Cepet cepet amat?" tanya Eunwoo.
"Ah? Iya. Gue harus cepet cepet beliin makanan buat kucing gue." ucap Eunha masih sibuk dengan aktivitasnya.
"Lo punya kucing?" Mingyu yang berada dibelakang Eunha tiba tiba ikut nimbrung.
"Iya," Eunha menggendong tasnya dan menaikan bangkunya. "Duluan ya."
Eunha pergi keluar kelas dengan tergesa gesa dan langsung disusul Jungkook. "Woi kalemin napa, Ha!"
"Lo Eunwoo kan?" tanya Mingyu saat semua murid dikelasnya sudah keluar hingga menyisakan ia dan Eunwoo. Eunwoo hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Tadi lo pergi ke rooftop?" tanya Mingyu lagi. Ya sebenarnya ia tau, mana bisa Eunwoo pergi ke rooftop dan tiba tiba berada dikelasnya. Hanya saja ia penasaran dengan ucapan Jungkook.
"Engga. Gue kan tadi sibuk ngurusin surat pindahan diruang guru." jawab Eunwoo namun Mingyu malah semakin penasaran.
"Lo pake kalung perak ya? Buat apa?"
"Lo tau darimana?"
"Ga penting itu mah. Jawab aja dulu."
"Ya gue pake buat gaya aja. Tapi gue bingung, tadi Eunha awalnya lemes banget tapi pas gue lepas kalungnya mendadak semangat dia." Eunwoo mengingat ingat lagi kejadian sebelumnya.
"Gue bingung harus nanya darimana," Mingyu menggaruk kepalanya.
Eunwoo hanya menaikan sebelah alisnya. "Nanya apa?"
"Lo ga punya kekuatan kaya bisa ngerubah imajinasi jadi kenyataan kan?"
•\\\///•
"Cepetan ih lama banget lo!" ucap Eunha sedikit berteriak sambil memukul punggung Jungkook berkali kali.
Jungkook menaikan kaca helmnya. "Sabar woy, bentar lagi."
Sedaritadi, Eunha tak henti henti berteriak mengomeli Jungkook yang mengendarai motornya sangat pelan. Sebenarnya tidak pelan, hanya perasaan Eunha saja.
Daritadi juga mereka berbicara sambil berteriak sehingga membuat beberapa pengendara motor menengok kearah mereka. Memang cukup susah untuk berbincang diatas motor.
Sesampainya ditoko yang menjual berbagai makanan hewan, Eunha langsung turun tanpa melepas helmnya. Jungkook hanya tertawa kecil melihatnya.
16.02
Ayah Eunha baru saja pulang setelah berpergian ke luar negri. Tentunya bukan untuk liburan melainkan bekerja mencari nafkah.
Dirumah tidak ada siapa siapa. Jisoo maupun Eunha belum pulang ke rumah. Ayahnya pun hanya menunggu kedatangan mereka berdua sambil menonton tv diruang tengah.
Ditengah tengah keasikan ia menonton tv, tiba tiba ada kucing lewat membuatnya bersin berkali kali dan menggaruk tangannya yang tiba tiba gatal. Ia tidak tau bahwa kucing itu milik Eunha.
Ayah Eunha alergi dengan kucing. Ia tak tahan berada dekat dengan kucing.
Untuk mencegah agar tidak bertambah parah, dengan cepat ia mengusir kucing itu keluar rumah dan menutup rumahnya rapat rapat.
Namun terlambat. Ia mendadak tidak sadarkan diri tepat setelah mengusir kucing itu keluar dari rumah.
Kucing Eunha yang bernama Una pun hilang begitu saja tanpa jejak.
Eunha yang melihat ayahnya terbaring lemah dilantai pun menangis dan segera menelepon ambulans.
Syukurlah ayahnya selamat, tapi Una tak ditemukan. Eunha pun mengurung dirinya dikamar seminggu tanpa makan membuatnya harus masuk ke rumah sakit. Ia terpukul dengan berita hilangnya Una, kucing kesayangannya.
Pasalnya Una sudah menjadi teman dekat Eunha, ya walaupun hanya hewan tapi ia lah yang selalu menemani Eunha.
"Astatank! Mikir apa gua yaampun." ucap Jungkook sambil memukul kepalanya berkali kali.
Ia pun langsung melihat sekeliling, berusaha mencari kalimat yang selalu muncul setiap kali ia berkhayal.
'16.02, ayah Eunha pulang tanpa sepengetahuan Eunha maupun Jisoo. Ayahnya yang tidak tau Eunha memelihara kucingpun mengusir kucing yang berkeliaran dirumahnya karena alergi. Kucing Eunha pun hilang sehingga membuat Eunha terpuruk hingga masuk rumah sakit.'
Jungkook menatap mobil hitam didepannya yang terdapat kalimat yang hanya dapat dilihat olehnya.
Dilihatnya Eunha yang baru saja keluar dari toko tersebut sambil menjinjing keresek berwarna putih masih dengan helm yang terpasang rapih dikepalanya. Dengan cepat ia menyalakan motornya.
"Ha! Cepet naik!" teriak Jungkook namun Eunha malah diam sambil menatap Jungkook bingung.
Jungkook yang tidak sabar pun menjalankan motornya hingga berada didepan Eunha. "Cepet naik woy!"
Eunha hanya menurut mengikuti Jungkook. Awalnya ia akan bertanya, tapi melihat raut Jungkook yang panik membuatnya cemas.
Diperjalanan Eunha tak henti hentinya bertanya ada apa dengannya dan memarahi Jungkook karena melajukan motornya dengan sangat cepat, namun Jungkook tak memedulikannya dan tetap fokus menjalankan motornya.
"Ah, shit! Kenapa harus lampu merah sih?!" umpat Jungkook saat ia terpaksa mengerem mendadak karena rambu menunjukan lampu merah.
"Ih, Kook. Kenapa sih?" tanya Eunha cemas.
"Kok lo ga bilang ayah lo alergi kucing?" saat Eunha mau menjawab, lampu hijau sudah menyala membuat Jungkook cepat cepat melajukan lagi motornya.
Eunha maupun Jungkook sama sama panik. Eunha lupa bahwa ayahnya alergi terhadap kucing dan belum memberi tau bahwa ia memelihara kucing. Eunha terus terusan menutup mata dan berdoa didalam hati agar ayahnya tidak kenapa kenapa.
Jungkook melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya saat ia sudah sampai persis didepan rumah Eunha.
16.01
"Eunha, itu papah lo kan? Cepet samper." Eunha yang awalnya sedang menutup matanya rapat rapat langsung membuka matanya saat Jungkook menyenggolnya.
Eunha pun turun dari motor Jungkook dan bergegas mendekati ayahnya yang tengah membuka pintu.
Jungkook lihat Eunha berhasil mencegah ayahnya. Ia menghembuskan nafasnya lega dan melajukan motornya.
•\\\///•
![](https://img.wattpad.com/cover/131961752-288-k467580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fanfic[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017