"Eunwoo silahkan duduk dibangku kosong sebelah Eunha." ucap Pak Han sambil menunjuk bangku yang berada disebelah Eunha.
Eunha hanya bisa melihat Eunwoo lesu saat ia sudah duduk disebelah bangkunya yang kosong itu. Semuanya perempuan yang ada disana seketika ingin berada diposisi Eunha.
"Halo, kenalin gu-" Eunwoo memperkenalkan diri saat ia sudah duduk manis dibangkunya.
"Tolong b-boleh kan kalung l-lo dicopot?" potong Eunha.
"Ini?" tanya Eunwoo sambil menunjuk kalung yang melingkar dilehernya. Eunha hanya mengangguk lesu.
Eunwoo yang melihat Eunha sangat lesu seketika merasa iba dan langsung melepas kalungnya. Disaat yang bersamaan, rasa lesu Eunha hilang.
"Nah kan gini enak gue jadinya." ucap Eunha sambil meregangkan badannya dan tersenyum. Eunwoo yang bingung dengan perubahan Eunha yang sangat cepat, mengerutkan dahinya.
"Oke anak anak. Silahkan kerjakan tugas dihalaman 211-213. Dan, Yugyeom. Tolong nanti kumpulkan taruh dimeja bapa diruang guru. Bapa mau ngurus perempuan perempuan rusuh yang ada diluar kelas." ucap Pak Han lalu keluar kelas.
Baru beberapa detik Pak Han keluar, semua siswi yang ada dikelas Eunha langsung mengerubungi Eunwoo. Eunha yang ikut ikut kedesak pun memutuskan keluar darisana.
Semua perempuan sibuk bertanya kepada Eunwoo tentang kepribadiannya. Ya biasalah perempuan.
Berbeda dengan Eunha yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya dibangku yang kosong.
Tepat disaat itu Jungkook dan Mingyu datang ke kelas. Untuk kesekian kalinya mereka harus masuk ke kelas mereka dengan perjuangan. Diluar kelas mereka masih ada banyak perempuan yang kini menjadi fans Eunwoo.
Jungkook dan Mingyu dapat tau dikelasnya ada murid baru karena mereka semua berteriak memanggil nama 'Eunwoo' ke arah kelasnya.
Jungkook dan Mingyu yang melihat Eunha tengah sibuk mengerjakan tugasnya langsung berlari ke arahnya.
"Lo udah sembuh, Ha? Cepet banget." ucap Mingyu saat Jungkook sibuk meraba muka mungil Eunha untuk memastikan gadis dihadapannya ini tidak apa apa.
"Ih paan si, Kook." Eunha menyingkirkan tangan Jungkook dari mukanya dan melihat Jungkook tajam.
Jungkook pun bernapas lega. "Hamdalah beneran udah sembuh."
Eunha dimata Jungkook itu selalu jutek. Sekalinya ga jutek, Eunha malah aneh.
"Udah cepetan bantuin gue ngerjain ini elah." Eunha kembali mengerjakan tugasnya yang sempat tertunda akibat Jungkook.
"Ini gimana ceritanya lo bisa tiba tiba sembuh sih, Ha?" lagi lagi Mingyu bertanya.
"Itu tuh si Eunwoo. Dia yang pake kalung perak. Udah gue suruh copot, jadi aman." jawab Eunha. Mingyu hanya ber-oh ria.
Jungkook sontak melihat ke arah Eunwoo yang sebenarnya tidak terlalu kelihatan karena tenggelam ditengah tengah gerombolan perempuan.
"Gyu! Jangan jangan yang tadi kita kejar itu si Eunwoo." ucap Jungkook.
"Ya kali aja. Tadi kita ngejar dia ke rooftop terus sekarang tiba tiba ada disini sebelum kita dateng. Ga mungkin lah, itu orang lain." ucap Mingyu sambil mengambil buku dimejanya lalu kembali untuk mengerjakan tugas yang diberikan Pak Han bersama Eunha.
"Ya lagian juga, ga semuanya yang pake kalung perak itu jahat. Jadi jangan terlalu bawa serius. Lagian banyak juga yang pake kalung perak." ucap Eunha dengan tatapannya masih kepada tugas yang ia kerjakan.
"Yaudah sih, Kook. Yang penting Eunha sekarang udah ga kenapa napa. Cepet noh ambil kursi sama buku, kerjain ni tugas." Mingyu menunjuk buku didepannya.
Jungkook pun hanya menghela nafasnya lalu menuruti perkataan Mingyu.
Mereka mengerjakan tugas mereka ditengah berisiknya para perempuan yang keasikan mengobrol dengan Eunwoo dan para lelaki yang sibuk bermain game sambil berteriak tidak jelas.
Sebenarnya Jungkook lumayan berubah setelah dekat dengan Eunha. Yang awalnya benar benar tidak mau mengerjakan tugas tugas sekolah, perlahan ada kemauan mengerjakan dengan bantuan Eunha. Yang awalnya game nomor satu, kini sudah bisa menyingkirkannya sedikit. Iya, sedikit. Ya kini Jungkook mulai berkutit lagi dengan handphonenya.
"Heh, bantuin napa. Satu soal lagi ini." tegur Mingyu saat Jungkook keasikan dengan handphonenya sedangkan Eunha pusing dengan soal yang ia kerjakan. Ah, tepatnya Eunha pusing karena hal yang lain.
Entah mengapa sejak tadi ada banyak hal yang mengganggu pikiran Eunha, tapi ia tidak tau apa.
Sampai akhirnya ia angkat suara. "Woi! Gue baru inget kalo khayalan gue bisa tertunda kaya tadi kalo ada orang yang pake kalung perak dan punya kemampuan yang sama kaya kita."
Jungkook maupun Mingyu langsung melihat Eunha dan menaikan sebelah alisnya. Setelah beberapa detik mereka bingung, sontak secara bersamaan ketiganya melihat ke arah Eunwoo.
"Apa Eunwoo juga punya nasib yang sama kaya kita?" tanya Eunha disaat ketiganya melihat Eunwoo yang sibuk mejawab pertanyaan para perempuan.
•\\\///•
tambah lama tambah abstrak aja ini cerita
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fanfiction[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017