Eunha yang baru saja datang ke kelas langsung berjalan ke arah bangku yang selalu Jungkook tempati. Namun nihil, Jungkook tidak ada disana.
Dikantin kali ya, batinnya dalam hati.
Disaat ia hendak berjalan ke arah bangkunya, dilihat Jungkook tengah berkumpul bersama teman teman satu paketnya dibangku yang biasanya Mingyu tempati atau tepatnya dibelakang bangku Eunha. Eunha tetap berjalan ke bangkunya berusaha tidak memedulikan Jungkook ataupun teman temannya.
"Calon Jungkook ternyata sudah datang kawan-kawan." ucap Dokyeom setelah Eunha duduk persis didepan bangku mereka. Eunha pura-pura tidak mendengar dan tetap memunggungi mereka.
"Yaudah ayo balik ke kelas, bentar lagi bel." Jaehyun yang mulanya duduk pun berdiri dan diikuti Junhoe.
"Kalo udah jadian bilang, jangan diem diem." ucap Junhoe lalu pergi mengikuti Jaehyun di belakang. Jungkook hanya mengangguk dan mengacungkan jempol.
"EUNHA SEMANGAT PEDEKATE AMA JUNGKOOK UNCEHA." teriak Dokyeom dari depan kelas lalu kabur saat melihat Jungkook yang sudah berdiri siap mengejar sambil melotot. Jungkook hanya menyumpahi Dokyeom lalu duduk kembali.
Eunha membalikan badannya sehingga ia berhadapan dengan Jungkook saat para perusuh tadi sudah hilang. "Woi, itu tadi temen lo yang katanya paket super komplit tambah lo?"
"Iya. Kenapa?" tanya Jungkook sambil menaikan sebelah alisnya.
"Mereka ada yang jomblo ga?" tanya Eunha dan langsung dibalas oleh mata Jungkook yang membulat sempurna.
Eunha sedaritadi memang berniat untuk bertanya akan hal ini kepada Jungkook mengingat perkataan Jihyo saat dikantin. Disekolah mereka, Jungkook dan temannya lah yang paling ditakuti oleh para penduduk sekolah mereka, minus guru dan satpam. Mereka berempat lah tipe gangster yang dibicarakan Jihyo. Namun Eunha merasa aneh jika ia harus berpacaran dengan Jungkook hanya karna Hyunbin selalu membuatnya risih.
"Ada pawangnya semua." ucapJungkook lagi. "Lo kenapa dah tiba tiba nanya gini?"
Eunha hanya menunduk namun tetap menjawab. "Ga kenapa napa. Nanya doang."
"Gue kan salah satu dari mereka, dan cuman gua yang ga ada pawangnya. Jadi pawang gue aja mau ga?" pertanyaan Jungkook ini membuat Eunha seketika kaku. Lidahnya terlalu lesu untuk menjawab. Ia hanya mendongakan kepalanya dan menatap kedua pasang iris mata Jungkook yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
Ditengah keduanya yang saling bertatap tatap layaknya adegan dalam sinetron, Mingyu datang bersama Eunwoo. Sejak hari dimana Mingyu mengobrol bersama Eunwoo dikelasnya, mereka menjadi dekat. Bukan dekat layaknya orang jatuh cinta, mereka masih normal. Mereka dekat sebagai sahabat.
"Heh! Lo bedua jangan india indiaan disini napa. Kok lo duduk disini?" Minyu bertanya namun tak ada balasan dari Jungkook maupun Eunha.
Eunha pun mulai merasa risih lalu menghentikan kegiatannya dan berpaling melihat Mingyu dan Eunwoo. "Kenapa?"
"Ya elah bucin." ucap Mingyu sedangkan Eunwoo hanya terkekeh.
"Eh, Woo. Lo katanya tugas pkn udah, liat dong." serajin rajinnya Eunha, ada masanya dimana ia jenuh dengan sesuatu berbau pelajaran.
"Eh, iya. Sebentar." Eunwoo membuka tasnya lalu mengeluarkan buku yang langsung diberikan kepada Eunha. Eunwoo pun duduk disebelah Eunha berjaga jika ada yang Eunha tidak paham.
Sejak hari itu juga Eunha menjadi dekat dengan Eunwoo, mungkinmereka memang duduk bersebelahan. Tapi sisi baiknya Eunha sekarang sudah mulai terbuka, ya walau teman terdekatnya hanya Jihyo ditambah Jungkook, Mingyu, dan Eunwoo. Walau sedikit setidaknya Eunha mulai berubah.
Ditengah sibuknya Eunha menyalin sambil mendengar penjelasan Eunwoo, Jungkook terus terusan menghela nafasnya sambil menatap punggung Eunha. Mingyu yang sadar akan hal itu mengurungkan niatnya untuk mengusir Jungkook dari bangkunya.
"Gyu, gue mau duduk disini aja ya. Bosen disana." ucap Jungkook kepada Mingyu namun tatapannya masih terfokus pada gadis didepannya.
"Lo ga cocok kalo galau." ucap Mingyu. Jungkook awalnya kaget bagaimana bisa Mingyu tau akan hal itu, namun Jungkook menyembunyikannya karna prinsipnya itu keep cool.
"Gue udah tau lagian lo galau. Curhat dong mamah." Mingyu otomatis mendapat pukulan dikepalanya oleh Jungkook.
"Gue cowo bege. Alay banget lo kenapa dah." Jungkook menggeleng geleng tak mengerti dan melipat tangannya didepan dadanya.
"Tapi beneran, Kook. Cowo juga punya perasaan. Lo kalo ada apa apa cerita aja ke gue." bukannya mengiyakan, Jungkook malah menatap Mingyu tidak percaya. Jungkook tak menyangka Mingyu mempunyai sisi yang seperti ini.
"Biasa aja liatnya, nanti suka." Mingyu lagi lagi mendapat pukulan oleh Jungkook tepat dikepalanya. Mingyu hanya mengusap usap kepalanya dan meringis kesakitan.
"Udah temenin gue aja main moba." Jungkook mengambil handphonenya dari saku celananya lalu membuka game yang sangat ia cintai.
"Ya elah. Bentaran dong, gua abis kuota. Hotspotin dong." mohon Mingyu kepada Jungkook.
Tanpa mereka sadari, Eunha sedaritadi mendengar percakapan mereka dan tengah terkekeh pelan.
•\\\///•
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fanfiction[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017