19.11
Jungkook datang ke sekolah dengan langkah yang tergesa. Hoodienya berhasil menutupi seluruh kepalanya hingga tak akan diketahui jika ia terekam cctv sekolah.
Hyunbin yang sedaritadi menunggu Jungkook pun menegakan badannya. "Yang ngajak ketemu siapa, yang telat siapa."
"Maaf, tadi mampir dulu ke minimarket." Jungkook pun menunjukan barang bawaannya lalu ia lempar hingga berada tepat didepan kaki Hyunbin. "Siapa tau laper."
Hyunbin yang tidak terima dengan barang bawaan Jungkook hanya menendang kresek berisi makanan yang baru saja Jungkook beli.
"Bacot. Mau apa lo?"
"Lo tau kan Eunha ga suka sama lo? Tolong, jangan ngusik hidupnya lagi." ucap Jungkook langsung ke inti.
"Lo emangnya siapa hah ngatur ngatur gue?" Hyunbin berjalan beberapa langkah mendekat ke arah Jungkook.
"Gue cuman orang biasa yang sayang sama Eunha dengan artian sayang yang sebenarnya, ga kaya lo yang cuman karna nafsu." detik itu juga Jungkook dihajar habis habisan oleh Hyunbin.
Mereka berdua terlibat dalam perkelahian yang lumayan parah. Bahkan salah satu dari mereka ada yang menggunakan barang.
Perkelahian mereka dapat dikatakan berlangsung cukup lama. Keduanya sama sama tak ingin menyerah.
Berakhirlah Jungkook yang tergeletak ditanah dengan darah segar bercucuran dimana mana. Hyunbin masih kuat berdiri. Tentunya, jelas jelas ia menyerang dengan benda.
"Ga usah sok jago. Rest in peace, Eunha bakal bahagia sama gue."
Dan saat itu juga Jungkook menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kali.
"Eunha, jangan bengong terus. Makannya abisin." tegur ayah Eunha yang sedaritadi memperhatikan anaknya yang tak berkedip sama sekali.
Eunha tidak mendengarkan ayahnya. Ia bingung sekaligus panik. Entah harus apa.
"Pa, Eunha berangkat dulu ya takut telat." Eunha mengambil tasnya dan berlari ke luar rumah secepat mungkin dan menghiraukan ayahnya yang meneriaki namanya.
Dilihat olehnya sepeda miliknya yang sudah tak pernah ia pakai. Tanpa berfikir lebih lama, ia menaiki sepedanya yang sudah berdebu dan menggoes sekencang mungkin.
Tidak peduli dengan orang orang yang merasa terganggu dengan Eunha yang menggoes sepedanya tanpa mempedulikan orang lain. Keringatnya bercucuran dan penampilannya sangat berantakan tapi ia tidak mempedulikannya dan tetap fokus menggoes sepedanya.
Sesampai disekola, ia turun dari sepedanya dan membiarkannya tergeletak ditanah begitu saja.
Ia berlari ke kelasnya dan melihat Jungkook yang tengah asik bermain handphone dengan Mingyu.
"Jungkook, nanti malem pergi sama gue ya." ucap Eunha dengan nafasnya yang tidak beraturan.
"Lo kenapa? Habis kena badai apa gimana? Acak acakan amat?" tanya Mingyu.
"Tapi nanti malem gue ad-"
Belum sempat Jungkook menyelesaikan kalimatnya, Eunha dengan cepat memotong. "Pokonya nanti malem pergi sama gue!"
Eunha berbicara dengan suara yang besar. Membuatnya menjadi tontonan teman teman sekelasnya. Jihyo yang mendengar suara Eunha dari kelasnya, langsung masuk ke dalam kelas Eunha dengan terburu buru.
"Astogeh, Eunha! Lo kenapa dah? Ayo sini rapihin dulu itu rambut lu udah kaya gembel yang ga mandi bertahun tahun tau ga. Lo ngegembel dimana sih ga ngajak ngajak." ucap Jihyo sambil membawa Eunha keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fanfiction[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017