Eunha, Jungkook dan Ibu Jungkook berada di meja makan dengan porsi makanan yang sangat banyak dan tentunya sangat lezat.
Ibu Jungkook tak ada hentinya menceritakan hal hal seputar Jungkook. Termasuk kebiasaannya yang kadang harus dipeluk dulu agar bisa tidur. Jungkook sudah beribu kali meminta ibunya untuk tidak menceritakannya. Tapi ibunya tak mendengar dan memilih melanjutkan.
"Jungkook juga kadang kalo makan harus disuapin." ujar Ibu Jungkook. "Jungkook itu keker diluar doang, dalemnya mah unyu unyu."
Jungkook sedaritadi hanya cemberut dan sesekali menunduk karena malu. Eunha hanya terkekeh saat Jungkook terus terusan mengomel meminta ibunya untuk makan saja.
Setelah mereka selesai makan, ibu Jungkook langsung menyuruh anaknya untuk mengantarkan Eunha pulang karena sudah malam. Ia bilang tidak baik gadis jam segini belum pulang. Padahal sebenarnya ia ingin sekali bercerita banyak tentang Jungkook kepada Eunha.
"Eunha, kapan kapan kesini lagi ya." ucap Ibu Jungkook saat mereka bertiga sudah berada didepan motor Jungkook.
Eunha mengangguk. "Maaf kalo kesannya ga sopan. Tapi boleh ga kalo Eunha manggil tante pake sebutan mama?" Eunha menatap Ibu Jungkook ragu ragu. Takut dengan jawabannya.
"Ah, iya gapapa. Malah ibu seneng kok kalo kamu manggil itu. Panggil aja ya Mama Jung." Ibu Jung mengusap rambut Eunha.
"Yaudah deh kalo gitu. Eunha pamit pulang dulu ya tan, eh Mama maksudnya." Eunha salim kepada orang yang sekarang ia panggil Mama dan pergi menaiki motor Jungkook.
Rasa rasa dilan euy, batin Eunha dalam hati. :v
Motor Jungkook melaju pelan. Ia sengaja karena ingin sedikit lebih lama berada di dekat Eunha. Tapi seketika motor berhenti.
"Lah, kenapa? Bocor? Ato abis bensinnya?" tanya Eunha kebingungan karena motor yang ia tumpangi mendadak diam.
"Gue mau ngebut." ucap Jungkook lalu ia mengambil dua lengan mungil Eunha dan dililitkan diperut Jungkook.
"Dih apaan." Eunha menarik tangannya saat ia sadar posisinya seperti memeluk Jungkook.
"Gue kan udah bilang, gue mau ngebut. Kalo lo jatoh jangan salahin gue." ujar Jungkook.
Karena tak ada pilihan lain, Eunha melilitkan tangannya dipinggang Jungkook perlahan.
Dua sudut bibir Jungkook tertarik ke atas. "Mau berapa keliling? 5 atau 10?"
"Hah?"
"Oke 10." lalu Jungkook melajukan motornya. Ia tidak bohong, ia benar benar ngebut. Saking ngebutnya Eunha sampai benar benar memeluk Jungkook erat.
Mereka mengelilingi komplek 10 kali. Seperti yang Jungkook bilang. Eunha sampai sampai mabok karena Jungkook membawa motornya benar benar ngebut.
Perkomplekan mereka sangat sepi karena hari sudah malam. Hanya ada remang remang lampu jalanan. Tak ada kendaraan yang lewat selain motor Jungkook.
"Idih apa banget main ninggalin gitu." ucap Jungkook saat Eunha langsung masuk ke dalam rumahnya setelah memberi helm yang dipakainya.
"Ya gua harus apa? Salim?" Eunha menatap tangan Jungkook lalu ia mengambil tangan besar Jungkook dan mencium punggung tangannya. "Puas?"
Jungkook membeku menatap punggung tangannya. "E-eh, bukan elah. Minta id line lu dong."
"Buat apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fanfiction[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017