13

1K 197 5
                                    

16.48

Jungkook mengambil motornya kesayangannya disekolah. Ia bernafas lega setelah melihat motornya masih terparkir rapih disana.

Ketika ia menyalakan mesin, tiba tiba seorang perempuan menghampirinya. Perempuan itu bernama Yeri alias mantannya.

Perempuan itu mengajak Jungkook untuk kembali bersamanya. Yeri benar benar berharap hingga matanya berkaca kaca sehingga membuat Jungkook menerimanya walau terpaksa.

Jungkook mengantarkan Yeri hingga lupa bahwa sosok Eunha tengah menunggunya.

Saat dijalan, Yeri tidak sadar bahwa tali sepatunya tidak terikat. Alhasil tali sepatu Yeri tersangkut di rantai motor hingga ia terjatuh dan kepalanya terbentur aspal.

Jungkook menghentikan motornya dan menolong Yeri tapi sudah terlambat.

Orang tua Yeri tidak terima akan berita bahwa Yeri meninggal. Ia akhirnya terus terusan menuduh Jungkook yang kala itu membonceng Yeri. Jungkook yang dituduh pun tidak bisa apa apa selain meminta maaf.

Kedua orangtuanya telah mengganti rugi atas meninggalnya Yeri. Tapi tetap saja salah satu anggota keluarga Yeri tidak terima.

Kang Seulgi, sepupu Yeri, berniat untuk membunuh Jungkooo karena telah membuat adik sepupu kesayangannya kecelakaan.

Jungkook yang berjanjian untuk bertemu dengan Eunha tiba tiba disuntik oleh orang berbaju hitam dan berambut panjang. Jungkook seketika tidak sadarkan diri dan Eunha hanya bisa menangis sambil meneriaki nama lelaki yang terbaring lemah dihadapannya.

"JUNGKOOK!" teriak Eunha saat ia sadar dari lamunannya.

Ia langsung melihat ke arah papan iklan yang ada disebrangnya.

'16.48. Jungkook yang baru saja menjalin hubungan lagi dengan Yeri berakhir tragis dengan meninggalnya Yeri saat dibonceng Jungkook. Seulgi yang tak terima akan kematian Yeri pun menyuntikan cairan ke tubuh Jungkook hingga ia meninggal.'

Eunha dengan cepat berlari ke sekolahnya. Ia benar benar panik, air matanya berjatuhan sambil ia berlari.

Akhirnya Eunha sampai disekolah. Ia langsung mencari keberadaan Jungkook.

"Kak, mau ga balikan sama aku?" tanya Yeri sambil menunduk karena malu.

"Sori. Yer. Gue ud-"

Yeri dengan cepat memotong. "Plis, Kak. Aku mohon banget sama kakak. Aku sampe sekarang masih ga bisa lupain kakak."

Jungkook berfikir sebentar lalu ia mendongakan kepalanya untuk mejawab Yeri. Tapi saat ia hendak menjawab, Eunha langsung menyela.

"Apa? Lo mau balikan sama Jungkook? Seriously? Hahaha, no way." ucap Eunha meremehkan.

"Eunha," Jungkook menatap Eunha tak percaya.

"Lo siapa sih seenaknya nyelonong gitu. Asal lo tau aja, kak Jungkook itu sayang sama gue! Iya kan kak?" Yeri menatap Jungkook dengan puppy eyesnya.

Jungkook hanya tertawa garing.

"Hahahaha. Maaf deh ya, ga usah kebanyakan ngarep. Oh kayanya gue belom ngenalin diri. Kenalin, gue pacar Jungkook."

Yeri maupun Jungkook sama sama kaget dengan ucapan Eunha barusan. Eunha hanya memasang senyum manisnya saat melihat Yeri menatap Eunha tak percaya.

"Bohong." ucap Yeri lantang.

"Bee, kamu pacar aku kan?" Eunha memeluk tangan Jungkook dan memasang wajah imutnya.

Jungkook berusaha menenangkan degup jantungnya yang berdetak tak karuan. Ia tersenyum lalu menjawab. "Iya ini pacar gue. Kenapa? Cantik ya?"

Yeri semakin tak percaya. Ia speechless. Matanya seketika berlinangan air mata.

"Kakak jahat!" ucapnya lalu berlari meninggalkan mereka berdua.

"Jadi lo pacar gue sekarang?" tanya Jungkook saat Yeri sudah pergi.

"Bangsat lo! Lama banget sih?! Tau ga apa yang tadi gue bayangin?! Jangan ngarep deh ya bakal pacaran sama gue! Udah pokonya anter pulang, sekarang!" Eunha yang awalnya memasang wajah imut seketika berubah jutek seperti biasanya. Ia langsung menaiki motor Jungkook.

Jungkook hanya butuh satu kata untuk menjelaskan perasaannya saat ini, sakit(:

Diperjalanan keduanya tidak ada yang berbicara. Jungkook yang sedang sakit hati memilih untuk diam. Dan Eunha terlalu sibuk dengan pikirannya.

"Kook." panggil Eunha ditengah perjalanan dan dijawab dehaman dari Jungkook.

"Pinjem punggung boleh?" sebelum Jungkook menjawab, Eunha sudah terlebih dahulu menenggelamkan wajahnya dipunggung kekar Jungkook. Jungkook awalnya ingin bertanya ada apa dengannya, tapi berhubungan mengingat perkataan Eunha saat diparkiran, ia mengurungkan niatnya.

Sampai depan rumah Eunha, Eunha langsung turun dari motor Jungkook tanpa melirik Jungkook sedikit pun.

"Eunha," panggil Jungkook sambil menarik pergelangan tangan Eunha, namun nihil tidak ada jawaban dari Eunha. Eunha sedaritadi hanya diam memunggungi Jungkook.

"Eunha," Jungkook yang khawatir akhirnya turun dari motor dan memutar badan Eunha agar ia dapat melihat wajah Eunha.

Betapa kagetnya Jungkook saat melihat perempuan didepannya tengah menangis namun tidak mengeluarkan suara.

"Eunha," panggil Jungkook lembut sambil mengelus rambut Eunha. Seketika tangisan Eunha pecah.

"Eunha, kenapa sih? Bilang dong, jangan bikin khawatir." ucap Jungkook sambil mengusap air mata yang jatuh dipipi Eunha.

"G-gue tadi ngebayangin lo mati gar-" Jungkook langsung menarik Eunha kedalam pelukannya sambil mengusap rambutnya perlahan.

"Udah, ga usah dilanjut. Gue udah tau." Jungkook menaruh dagunya dikepala Eunha. Ia sengaja membiarkan Eunha tidak melanjutkan kalimatnya karena dengan itu tangisan Eunha akan semakin kencang.

"Eunha, udah dong nangisnya. Gue kan ada disini." ucap Jungkook setelah tangisan Eunha sedikit mereda.

"Kook, jaga diri baik baik." Eunha mengangkat wajahnya agar bisa melihat Jungkook.

Jungkook menatap kedua mata Eunha yang berubah menjadi bengkak akibat menangis.

"Iya." ucap Jungkook sambil tersenyum.

"Janji?" tanya Eunha memastikan.

"Iya, Eunha. Udah cepet masuk, nanti keburu malem." ucap Jungkook. Eunha pun menurut dan melepaskan pelukannya. Ia menatap Jungkook sebentar lalu berjalan ke rumahnya.

Setelah beberapa langkah, Eunha berbalik dan lari menuju Jungkook.

"Kok balik lag-" Eunha seketika memeluk Jungkook. Jungkook sebenarnya bingung akan Eunha hari ini, tapi ia membalas pelukan Eunha.

Setelah itu Eunha langsung berlari masuk ke rumahnya dan menutup pintu rapat rapat.

Jungkook masih berdiri disana mematung. Ia tak percaya seorang Eunha memeluknya.

Jungkook melajui motornya dengan senyuman yang terukir diwajahnya.

•\\\///•

spesial malem minggu nih, sekalian syukuran senin masih libur asique

imaginary » eunha, jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang