"Eh, Woo. Gue mau ngomong dong sama lo. Tapi ga disini." ucap Eunha beberapa saat setelah kelasnya sepi.
"Oke, mau dimana?" tanya Eunwoo.
"Taman belakang bisa kan?"
"Iya. Yaudah gue beres beres dulu."
"Gue tunggu disana ya." ucap Eunha lalu pergi meninggalkan kelas.
Eunha sedaritadi meminta Jungkook untuk menunggunya diparkiran. Ia meminta Jungkook untuk mengantarnya ke cafe tantenya karna itu hari pertamanya bekerja.
Eunha duduk dibangku yang tersedia ditaman belakang sambil menunggu Eunwoo. Beberapa saat kemudian datanglah sosok yang ia tunggu.
"Kenapa, Ha?" tanya Eunwoo yang sudah duduk disamping Eunha.
"Gue penasaran. Waktu itu lo pake kalung dan itu berhasil bikin gue lemes-"
Eunwoo dengan cepat memotong. "Eh, Ha. Gue gatau kenapa lo bisa lemes. Gue baru kenal sama lo beneran sumpah."
Eunha menatap Eunwoo bingung. Lalu tertawa dan menoyor dahi indah Eunwoo.
"Denger dulu makanya. Gue mau cerita aja kalo gue itu punya kemampuan buat ngerubah imajinasi jadi kenyataan. Ya walau imajinasinya juga cuman yang berdasarkan realita, ga kaya difilm film. Terserah sih lo mau percaya apa engga, tapi gue udah bilang."
"Dan gue juga bilang kan kalo gara gara kalung lo gue jadi lemes? Nah itu gue bisa kaya gitu kalau ada orang yang punya kemampuan sama kaya gue dan pake kalung perak." lanjut Eunha.
Eunwoo hanya menatap Eunha bingung, menunggunya untuk melanjutkan ucapannya.
"Jadi, lo punya kemampuan yang sama kaya gue?"
•\\\///•
15.36
"Jadi, lo punya kemampuan yang sama kaya gue?"
Eunwoo menunduk saat Eunha akhirnya melontarkan pertanyaan yang selalu ia hindari.
Ia bingung entah harus menjawab apa. Sejujurnya, Eunwoo tidak memiliki kemampuan seperti Eunha. Tapi Eunwoo tidak boleh berbicara tentang hal itu karna akan berdampak buruk untuk dirinya.
Mau tidak mau, Eunwoo mendongakan kepalanya berniat menjawab Eunha.
Entah ini hari keberuntungan Eunwoo apa tidak, tapi Chaeyeon tiba tiba datang.
"Eunhaa. Ah, long time no see." ucap Chaeyeon seraya memeluk Eunha.
"Eh, Chaey. Kok gue baru liat lo lagi ya?" tanya Eunha sambil membalas pelukan Chaeyeon.
"Waktu itu mama ama papa gue pergi ke luar negri, gue terpaksa ikut karna gue dirumah sendiri. Jadi disana gue belajar kaya homeschool gitu, ada guru dateng." jelas Chaeyeon. "Loh, Eunha. Yang lagi sama lo siapa? Kok gue ga dikenalin? Pacar lo ya?"
"Ih apaan, ini Eunwoo. Murid pindahan dikelas gue."
"Oh gitu, kenalin gue Chaeyeon." Chaeyeon menyodorkan tangannya ke Eunwoo dan langsung dibalas.
"Eunwoo."
"Oh iya, Eunwoo. Gue pinjem Eunhanya boleh?" tanya Chaeyeon.
"Eh, iya boleh." jawab Eunwoo.
"Tapi, Chaey. Ada yang harus gue omongin sama Eunwoo." ucap Eunha setelah mengingat tujuannya berada disana.
"Nanti aja, Ha. Plis ini penting." Chaeyeon memasang wajah memohonnya didepan Eunha. Eunha yang tidak tega dengan teman masa kecilnya pun hanya mengangguk.
Mereka pun pergi meninggalkan Eunwoo sendiri yang bahkan tidak sadar bahwa itu adalah kali terakhir ia dapat bertemu Eunha sebelum ia benar benar hilang.
"Mampus gila gue ngebayangin apa." ucap Mingyu setelah ia tersadar dari lamunannya.
Ia memukul kepalanya berkali kali sampai akhirnya ia menatap lurus ke dinding yang berada didepannya.
'15.36, Eunha mengajak Eunwoo untuk bertemu ditaman belakang untuk bertanya tentang hal yang selalu ingin ia tanyakan namun kedatangan Chaeyeon membuat Eunha harus menunda tujuannya dan bersamaan dengan terakhir kalinya Eunwoo dapat melihat Eunha sebelum Eunha benar benar hilang.'
"Bangke, terus gue harus apa anjir." Mingyu mengusap wajahnya kasar lalu berlari berniat mencari Eunha.
Ia berhenti saat melihat Jungkook yang tengah bermain dengan handphonenya diparkiran motor. Dengan cepat ia berlari menghampiri Jungkook.
"Kook! Eunha- itu- aduh-" Mingyu berbicara diantara nafasnya yang tidak teratur.
"Ck, ngomong yang bener dong." Jungkook mengerutkan dahinya saat melihat Mingyu tiba tiba datang dengan nafasya yang berderu.
Mingyu berusaha mengatur nafasnya sebelum melanjutkan perkataannya. "Kenapa lo ga bareng Eunha?"
"Dia nyuruh gue nunggu disini."
"Yauda cepet ayo." Mingyu menarik Jungkook. Jungkook terua terusan menahan namun tetap Mingyu paksa. Jungkook pun hanya pasrah dan ikut berlari dengan Mingyu.
Sesampainya disana terlihat Eunha, Eunwoo dan Chaeyeon tengah mengobrol.
"Chaeyeon..." ucap Jungkook pelan. Mingyu dapat mendengarnya namun mengacuhkannya dan pergi mendekati mereka.
"Oh iya, Eunwoo. Gue pinjem Eunhanya boleh?"
"Ga boleh." sontak semuanya melihat ke sumber suara. Mingyu disana sedang menatap Chaeyeon dengan tatapan tidak suka.
"Lo kenapa, Gyu?" tanya Eunha.
"Lo jangan mau diajak pergi sama cewe kaya dia." Mingyu pun berjalan ke arah Eunha dan menariknya agar dapat berdiri tepat disampingnya.
"Ada apa ini?" Eunwoo yang melihat Mingyu seperti itu pun berdiri. Baru pertama kali ia melihat teman dekatnya berubah seperti ini.
"Kenapa sih, Gyu? Chaeyeon temen deket gue dari kecil gapapa kal-"
"Iya, Ha. Jangan mau diajak sama Chaeyeon." Jungkook yang awalnya tidak terlihat pun tiba tiba sudah ada didepan mereka semua.
"Jungkook," panggil Chaeyeon.
"Berisik lo, ga usah manggil manggil gue lagi." Jungkook melewati Chaeyeon dan beralih menggenggam tangan Eunha yang berada disebelah Mingyu.
"Kook, gue bisa jelasin." ucap Chaeyeon dengan nada sedih.
"Gue ga peduli." Jungkook hanya mengacuhkannya dan pergi sambil menarik Eunha.
"Kook," Chaeyeon menarik tangan Jungkook yang memunggunginya.
"Gue udah bilang gue ga peduli." ucap Jungkook dingin dan melepas paksa genggaman Chaeyeon. Jungkook dan Eunha pun hilang dari hadapan mereka.
"Tolong ya, ga usah munafik. Percuma juga muka lo cantik tapi hati lo busuk." ucap Mingyu sebelum ia pergi meninggalkan Chaeyeon.
"Biasa aja liatinnya, gue udah biasa. Well, akting lo bagus. See you." Chaeyeon sempat tersenyum simpul sebelum benar benar meninggalkan Eunwoo sendiri.
•\\\///•
![](https://img.wattpad.com/cover/131961752-288-k467580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fiksi Penggemar[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017