35

722 100 3
                                    

Eunha berjalan ditengah keramaian dengan hati yang bahagia. Hari ini dia digaji oleh tantenya. Berhubung tabungannya sudah cukup, Eunha akan menggunakan uangnya.

Dilihatnya toko emas yang selalu ia sumpahi. Ia sudah berkali kali meyakinkan salah satu kalung yang berada disana itu miliknya, bahkan dikalungnya pun memiliki tanda kepemilikan Eunha. Namun sialnya bagi Eunha, sang penjual yang pelit itu malah mengusir Eunha.

Eunha masih ingat disaat mereka berdebat. Memang Eunha yang menang, tapi pada akhirnya ia digusur security. Eunha masih boleh datang kesana, asalkan ia membawa uang.

Pintu terbuka bersamaan dengan lonceng yang berbunyi. Eunha langsung menghampiri kaca yang berisi kalung dimana salah satu kalungnya berada disana.

Eunha mengeluarkan amplop tepat didepan seorang pelayan yang sempat membuat Eunha naik darah. "Semua uang yang waktu itu anda minta sudah ada diamplop ini, sekarang berikan kalung ku."

Penjual itu sempat memberikan tatapan meremehkan kepada Eunha. Namun beberapa menit setelah ia menghitung isi amplop Eunha, dapat terlihat jelas raut wajah sombongnya yang kian berubah panik. Eunha menang.

Penjual itu menunduk dan mengambil sesuatu dari laci yang berada dibawah. Ia taruh sebuah kotak berbentuk persegi panjang dihadapan Eunha.

Eunha membukanya. Senyum lebarnya menghiasi wajahnya. "Akhirnya,"

Penjual itu mengambil paper bag dan memasukan kalung Eunha ke dalamnya.

"Makanya, jadi orang jangan songong." ucap Eunha kepada sang penjual sebelum ia meninggalkan toko.

Baru saja Eunha berjalan beberapa langkah, handphonenya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Jung Chaeyeon
¦ Ha, sumpah gue minta maaf banget gue ga sempet ketemu lo sebelum gue pindah
¦ Gue minta maaf sebesar besarnya, ya walau emang salah gue ga bisa dimaafin tapi gue tetep pengen bilang maaf
¦ Makasih udah jadi sahabat gue yang paling ngertiin gue
¦ Tolong jangan benci Jungkook, ini bukan salahnya
¦ Gue harap Jungkook bisa ngejagain lo
¦ Awet ya, gue doain semua yang terbaik buat lo sama dia
¦ Maaf gue harus pamit, bye my childhood friend

Jujur Eunha merasa sedih. Walau selama ini Chaeyeon yang membuatnya terluka, tapi Eunha selalu menganggap Chaeyeon sahabatnya.

Tapi Eunha berusaha mengerti dengan situasi Chaeyeon. Mungkin Chaeyeon juga tidak sempat bertemu dengannya karena masih banyak urusan yang belum diselesaikan.

Eunha sudah memasuki kawasan perkomplekannya. Mungkin 6 menit berjalan, Eunha sudah dapat sampai dirumahnya.

Ia terus berjalan hingga ia mendengar suara motor yang tidak asing lagi bagi Eunha. Eunha tak perlu menengok kebelakang untuk melihat siapa pengendara motor itu, sudah jelas ia sangat mengenalnya.

Dari ujung mata Eunha, motor itu berjalan tepat disebelahnya. Dapat Eunha tebak, pasti ia akan berbicara.

"Eunha?"

Benar saja dugaan Eunha, Jungkook memanggilnya.

"Hm," jawab Eunha singkat.

"Kamu milea ya?"

Eunha berusaha menahan senyumnya. "Kamu dilan ya?"

"Iya aku dilan, dilanda rindu."

Eunha menatap Jungkook jijik. "Cringe."

Jungkook tertawa pelan. "Hayu naik neng."

"Ga makasih." Eunha mempercepat jalannya.

Begitupun Jungkook yang berusaha mensejajarkan motornya dengan Eunha. "Ayo dong, masa ngambek mulu?"

Eunha menengok menatap Jungkook. "Ya tolol gue gimana mau naik kalo motor lo jalan terus?"

Detik selanjutnya motor Jungkook berhenti bersamaan dengan detak jantung Eunha yang berhenti akibat senyuman yang diberikan Jungkook. Sungguh, Eunha benar benar merindukan senyumannya.

Jungkook menepuk nepuk jok belakangnya yang kosong. "Ayo, mumpung gratis."

Eunha memutar bola matanya lalu menaiki motor Jungkook. Perlahan motor Jungkook mulai berjalan lagi.

Berhubung hari ini adalah malam minggu, komplek rumahnya menjadi ramai karena para penjual tengah bersiap siap menjual dagangannya.

Awalnya Jungkook akan mengantar Eunha pulang, namun dirumahnya sedang ada banyak tamu. Maka Eunha dan Jungkook pergi ke tempat lain.

Tujuan mereka hanyalah rumah Jungkook. Mereka terlalu malas untuk pergi ke luar karena tentunya jalan raya dipadati remaja yang sibuk menghabiskan waktu malam minggunya.

Eunha dan Jungkook meluapkan rasa rindu mereka dengan bercanda ria. Sesekali Jungkook menggoda Eunha dan selalu berhasil membuat pipinya menjadi semerah tomat.

Mereka juga mulai melupakan masalah yang menimpa mereka akhir akhir ini. Perlahan juga mereka mengungkapkan perasaan terdalam mereka. Termasuk luka yang selama ini dipendam masing masing.

Biarlah malam ini mereka melepas rasa rindu mereka dibawah pengawasan bintang.

•\\\///•

HAI HAI HAIIIII !!
maaf bgt bgt bgt baru bisa up sekarang):
gatau deh bisa up lagi kapan karena aku selalu dikejar tugas, aw aw.
gara gara lama ga nulis jadi kaku gini sama bahasanya tapi isoke aku pasti ngusahain buat terus lanjut.
oh ya aku juga mau ngasih tau kayanya sebentar lagi work ini selesai mungkin 1 ato 2 chap lagi huhu. see you on next chapter!

imaginary » eunha, jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang