34

742 111 2
                                    

Pagi ini Eunha pergi ke sekolah dengan mata bengkaknya. Setelah melewati malam yang panjang, Eunha berusaha menguatkan dirinya. Ia tak tau apa yang akan terjadi dengan Jungkook dan Chaeyeon. Apa pun yang terjadi, ia harap itu yang terbaik untuk keduanya.

Kemarin juga Jiho sempat meminta maaf kepada Eunha. Atas kesalahannya terlalu percaya dengan ucapan Chaeyeon yang saat itu membuat Eunha terkucilkan. Tentunya Eunha langsung memaafkannya walau Jiho terus terusan merasa bersalah.

"Eunha! Ayo dong semangat sekolahnya. Masa lesu gini?" sapa Jihyo yang kebetulan baru datang.

Eunha ingin sekali marah karena moodnya sangat hancur. Tapi ia sudah berniat untuk menjadi kuat. "Iya iya."

Setiap Eunha lewat selalu saja ada orang yang menyapanya. Mau tidak mau Eunha harus tersenyum sebaik mungkin agar tidak ada seorang pun mengetahui lukanya yang ia pendam.

Jungkook dan Chaeyeon hari ini tidak masuk sekolah. Mungkin masih mengurusi urusan mereka.

Hari terasa sangat lama. Sampai akhirnya bel pulang pun berbunyi.

Eunha menyempatkan diri untuk pergi ke taman belakang. Ia harus menenangkan dirinya.

Baru saja Eunha mendaratkan bokongnya dikursi, seseorang datang memanggil namanya. Eunha pun menoleh ke sumber suara.

"Chaeyeon? Lo ngapain?" tanya Eunha.

Penampilan Chaeyeon tidak jauh dari Eunha. Rambutnya berantakan, matanya bengkak, dan hidungnya merah. Semua yang melihatnya pasti tau bahwa ia sedang rapuh.

"Ha, gu-gue minta maaf." Chayeon langsung memeluk Eunha bersamaan dengan tangisannya yang pecah.

Eunha cukup terkejut. Sejujurnya ia benci Chaeyeon atas perlakuannya. Namun ini bukan waktu yang tepat untuk membenci.

"Sumpah gue sahabat yang ga bener banget buat lo." tangisan Chaeyeon mulai menjadi. "Gue ngehasut lo ke semua orang buat benci lo. Maaf waktu itu gue takut lo nyebarin ke orang lain kalo gue main sama cowo lain disaat gue punya pacar."

"Gue mau jujur. Sumpah gue masih sayang banget sama Jungkook. Waktu itu gue mutusin karena ayah gue terus ngebentak gue untuk putus. Entah apa alasannya tapi gue disiksa terus kalo gue ga putusin Jungkook. Gue ngelakuin hal kaya gitu karena gue masih pengen sosok Jungkook tetep jadi milik gue. Gue emang tolol, bego, ga mikir ini itu. Tapi sayang dari gue buat Jungkook itu tulus banget, Ha." ucap Chaeyeon disela tangisannya.

Eunha dapat merasakan air matanya yang mulai berlinangan. Ia berusaha menguatkan dirinya dan memeluk Chaeyeon balik.

"Gue gamau ngerusak hubungan lo sama Jungkook. Tapi apa daya gue yang masih sayang sama dia." tambah Chaeyeon.

"Iya, gue ngerti." ucap Eunha. "Lo udah coba jelasin ke Jungkook?"

Chaeyeon melepaskan pelukannya.
Ia menggeleng sambil tertunduk. "Besok gue udah harus pindah ke luar negri. Kemaren semua orang sibuk ngebahas tentang dokumen palsu yang gue bikin. Gue ga sempet bilang apa apa sama Jungkook."

Eunha berfikir sejenak. "Malem ini gue bakal minta Jungkook buat ketemu sama lo. Lo tenang aja."

"B-beneran?!" Chaeyeon terlihat tidak percaya.

Eunha mengangguk sambil tersenyum. "Iya, lo siap siap aja dulu."

Chaeyeon tersenyum lalu memeluk Eunha lagi. "Makasih banget ya, lo emang sahabat gue satu satunya."

Eunha hanya bisa menahan tangisannya sambil memeluk balik Chaeyeon.

•\\\///•

imaginary » eunha, jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang