Sudah memasuki hari ke 3 Eunha menahan rasa sakitnya. Terutama saat melihat Jungkook yang selalu kemana mana bersama Chaeyeon.
Dapat Eunha lihat dari sorot mata Jungkook bahwa ia ingin berbicara padanya. Namun setiap kali pandangan mereka bertemu, Eunha langsung buang muka.
Mingyu dan Eunwoo pun tidak masuk sekolah membuat Eunha merasa semakin sedih.
"Semangat sekolahnya ya Eunha, nanti juga terbiasa." Jisoo berusaha menghibur Eunha walau ia tau tak akan mempan.
Eunha hanya bereham menanggapi Jisoo dan lekas pergi ke sekolah. Ia mengambil sepedahnya lalu menggoesnya perlahan.
Akhir akhir ini pikiran Eunha tak dapat dikendalikan. Ia jadi lebih sering berkhayal yang tentunya merugikan orang lain.
Ia langsung memarkirkan sepedahnya dan masuk ke dalam sekolah. Semua orang yang melihat Eunha pasti merasa iba. Penampilan Eunha sudah tidak terurus. Mulai dari kantung matanya yang menghitam dan bengkak, rambutnya yang berantakan, dan hal lainnya yang membuat Eunha terlihat terpuruk.
Semua orang pun tau jelas mengapa Eunha seperti ini.
Jam pelajaran terasa begitu lama. Mungkin karena hari ini Jungkook duduk tepat didepan Eunha membuatnya tak bisa menunggu bel istirahat. Walau mereka tidak mengobrol, tetap saja Eunha merasa tidak nyaman.
Eunwoo dan Mingyu juga sudah masuk sekolah. Mereka sebenarnya bingung dengan Eunha dan Jungkook yang seolah seperti orang asing. Terlebih tidak ada juga yang memberitau mereka tentang kejadian dua hari yang lalu.
Akhirnya doa Eunha terkabulkan. Bel berbuyi tiga kali menandakan waktu istirahat.
Seperti sebelumnya, Eunha akan bergegas pergi ke taman belakang dan berdiam diri disana. Kadang Jihyo menyusul Eunha, namun Eunha selalu saja mengusir Jihyo.
Mingyu sudah tidak tahan untuk tidak bertanya. Mumpung dikelas hanya ada dia dan Jungkook, ia akan menanyakan hal yang mengganjal dipikirannya.
"Kook, lu ngapa sam-"
"Chaeyeon hamil." jawab Jungkook tanpa melirik Mingyu.
Mingyu menaikan sebelah alisnya. "Hubungannya sama lo apa?"
"Hamil anak gua."
"HAH?! DEMI APA ANJING?!" Mingyu yang berteriak pun langsung dijitak oleh Jungkook.
"Brisik bego. Ya gua juga ga percaya sih sebenernya. Setau gue waktu itu cuman sempet ketemu sama dia dibar, gue nyentuh dia aja engga. Gatau dah rumit." Jungkook mengacak acak rambutnya frustasi.
Mingyu terlihat sedang berfikir sebelum raut mukanya berubah panik.
"Kook, jangan bilang lu ke bar pas malem sebelum Eunha sadar?" Mingyu berusaha memastikan.
Jungkook menghembuskan nafasnya kasar. "Tau darimana lo?"
"Anjing, Kook. Chaeyeon ga hamil!" Mingyu tiba tiba memukul meja membuat Jungkook kaget.
"Halah tau darimana lo,"
Sontak keduanya melihat ke arah pintu saat ada seseorang yang datang. Sosok itu berjalan mendekati Jungkook dan Mingyu.
"Jiho? Mau apa l-"
"Gue tau gue temen deket Chaeyeon. Tapi gue bakal lebih milih kenyataan." Jiho berusaha mengatur nafasnya. "Oke, mau bikin rencana?"
•\\\///•
Eunwoo menengok ke kanan dan ke kiri. Sejak tadi ia berusaha mencari sosok Eunha. Awalnya ia ingin bertanya kepada Jihyo, namun ia tidak ada.
Ia melihat punggung seseorang yang ia kenali. Tanpa ragu ia mendekati dan duduk disebelahnya.
Ternyata Eunha selalu berdiam dibawah pohon besar yang letaknya diujung taman. Entah mengapa tidak ada murid yang mau berkunjung kesini. Padahal taman ini sangat sejuk dan indah.
Eunha melirik Eunwoo sekilas lalu kembali menatap bunga bunga yang ada didepannya. "Ngapain lo?"
"Nemenin lo." Eunwoo berusaha mencari posisi duduk yang nyaman. "Mau cerita? Gue siap denger semua."
Eunha tersenyum pahit. "Buat apa gue cerita? Dengan gue cerita keadaan ga bakal membaik."
Eunha dan Eunwoo dapat melihat Jungkook, Mingyu dan Junhoe tengah berlari melalui jalan belakang yang tidak jauh dari taman dimana Eunha dan Eunwoo duduk.
Sebenarnya Eunha cukup penasaran dengan mereka, namun Eunha berhasil menutupinya.
"Pasti tentang Jungkook ya?"
Eunha menatap Eunwoo heran. "Lo kok sama sih kaya nyokap gua? Kalian kembaran?"
Eunwoo hanya terkekeh. "Kenapa sih sama Jungkook?"
Eunha pun mulai bercerita. Sejujurnya Eunwoo adalah orang yang paling enak untuk diajak bercerita. Maka dari itu tidak heran mengapa Eunha bisa dengan cepat bercerita kepadanya.
Namun ditengah cerita Eunha, Eunwoo memotong. "Bentar, mereka ketemu dibar?"
Eunha mengangguk sambil menatapi rumput yang ada dibawah kakinya.
"Waktu itu Mingyu sempet cerita. Dia ngebayangin Jungkook sama Chaeyeon ketemu dibar sehari sebelum lo sadar."
Raut muka Eunha langsung berubah. "Dia juga ngebayangin Jungkook hamilin Chaeyeon?!"
"Nah itu. Dikhayalan Mingyu, mereka emang sempet ngobrol. Pas Jungkook udah bener bener mabok, Chaeyeon ajak dia ke kamar khusus. Tapi Jungkook sama sekali ga ngelakuin apa apa ke Chaeyeon." jelas Eunwoo. "Chaeyeon cuman mindahin Jungkook biar dia bisa tidur."
Pikiran Eunha langsung kacau. Ia panik tapi entah apa yang harus ia lakukan.
"Sejak itu gue cari tau. Dan gue baru inget gue punya temen deket yang kerja disana." ucap Eunwoo.
Eunha membalikan badannya agar dapat berhadap hadapan dengan Eunwoo. "Terus?"
"Mereka bilang Jungkook sempet mampir kesana. Dan mereka juga nunjukin ke gue rekaman cctv malem itu." Eunha terlihat menunggu ucapan Eunwoo selanjutnya.
"Bener aja, Jungkook ga nyentuh Chaeyeon sama sekali." lanjut Eunwoo.
"Berarti tadi mereka lari itu?" seketika Eunha langsung berdiri. "Woo, coba lo minta temen lo itu buat jadi saksi. Gue mau nanya ke Jaehyun mereka pergi kemana."
•\\\///•
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fiksi Penggemar[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017