"Hujan turun di kala sore waktu itu.
Kusambut dengan begitu riang,
Hingga tak kusadari bahwa melodi pada rintik-rintik hujan itu;
Menghempaskan ku ke ruang kenangan yang selama ini susah payah kutinggalkan;
Menikam hati dengan pisau transparan;
Sampai perih tak terkira kurasa menjalar memenuhi rongga dada.Hujan turun di kala sore waktu itu.
Tak dapat kutangkis lagi segala debar-debar di dada.
Rasa pilu juga lara yang sudah kukubur di dasar ingatan yang paling dalam, kini menyeruak menyerangku dengan membabi-buta.Seketika membuatku membenci hujan dan keahliannya menghipnotis manusia."
- Rahmadani. // 17:28
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara 2. ✔
Poesía"Teduh dalam aksara. Kamu; menjadi hal penting yang harus kutuliskan di sini. Pahamilah." Ditulis oleh: Rahmadani. Dilarang mengcopy paste tanpa seizin penulis!