"Pagi itu, bingkisan kotak tertata rapi di teras rumahku.
Dikirim oleh seorang misterius;
yang menyebut dirinya sebagai orang asing.Lalu pelan-pelan kubuka bingkisan itu.
Bukan boneka, atau cokelat, atau apa-apa.
Isinya hanyalah; kenangan-kenangan yang segera berterbangan, menari-nari di atas kepala.
Namun mampu membuat napasku tercekat sebab menikmati sensasi sesak ketika semua kenangan itu mulai bermain."
- Rahmadani. //
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara 2. ✔
Poesía"Teduh dalam aksara. Kamu; menjadi hal penting yang harus kutuliskan di sini. Pahamilah." Ditulis oleh: Rahmadani. Dilarang mengcopy paste tanpa seizin penulis!