"Sekat menyekat jiwa
Rindu meradang dalam dada
Sepi menghujam
Rindu menyerang.Aku tenggelam dalam lautan aksara,
hanyut dan semakin hanyut tanpa arah.
Terombang-ambing pada intuisi tanpa makna
Ratusan diksi telah tumpah-ruah secara percuma
Melodi rindu telah lirih kusenandungkan
Namun dirimu memilih bergeming tanpa suara,
sementara aku membisu terserang nelangsa.Puisiku sekarang,
hanya tinggal sederet kalimat tak bermakna.
Kosong; tiada berguna.
Harus dengan apa lagi aku bersuara?"- Rahmadani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara 2. ✔
Puisi"Teduh dalam aksara. Kamu; menjadi hal penting yang harus kutuliskan di sini. Pahamilah." Ditulis oleh: Rahmadani. Dilarang mengcopy paste tanpa seizin penulis!