Kisah ke Sembilan Puluh Tiga: Harus Dengan Apa Lagi?

187 13 0
                                    

"Sekat menyekat jiwa
Rindu meradang dalam dada
Sepi menghujam
Rindu menyerang.

Aku tenggelam dalam lautan aksara,
hanyut dan semakin hanyut tanpa arah.
Terombang-ambing pada intuisi tanpa makna
Ratusan diksi telah tumpah-ruah secara percuma
Melodi rindu telah lirih kusenandungkan
Namun dirimu memilih bergeming tanpa suara,
sementara aku membisu terserang nelangsa.

Puisiku sekarang,
hanya tinggal sederet kalimat tak bermakna.
Kosong; tiada berguna.
Harus dengan apa lagi aku bersuara?"

- Rahmadani.

Sejuta Aksara 2. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang