"Benar-benar berisik
Angin itu membisik
Tentang rindu yang selama ini mengusik
Jiwa yang munafik.Dari sebuah kisah sepasang manusia,
Salah satu dari mereka mengucap cinta
Kata demi katanya benar-benar semanis gula
Namun layaknya senja,
Semua hanya terucap lalu hilang ditelan kemunafikan begitu saja.Kini ia merindu,
Pada sosok gadis yang telah ia hancurkan dulu
Melodi angin seakan menghantarnya pada masalalu
Ketika mereka bersama dulu;
--namun ia menyia-nyiakan sang gadis yang kini telah berlalu.Benar-benar ...
Ia telah memunafikkan perasaannya sendiri."
- Rahmadani. // 09:00 (kala Sang Gadis tiba-tiba teringat dengan kisahnya sendiri)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara 2. ✔
Poetry"Teduh dalam aksara. Kamu; menjadi hal penting yang harus kutuliskan di sini. Pahamilah." Ditulis oleh: Rahmadani. Dilarang mengcopy paste tanpa seizin penulis!