Kisah Ke Dua Puluh Dua: Ada Masa

451 23 0
                                    

"Untuk matahari yang tak pernah melunturkan cintanya pada bumi, meskipun bumi lebih memilih bulan;

Kusaksikan satu kisah sederhana. Sebuah permainan semesta yang menjadikan semuanya rumit dan kacau. Tentang matahari yang tak pernah letih selalu ada untuk bumi; tentang matahari yang tak pernah bosan menemani bumi.

Tentang matahari; yang dahulu merasakan bagaimana menjadi pusat perhatian dan yang dahulu hanya merasakan kesenangan. Sebelum akhirnya semesta mulai menjatuhkan hatinya pada sesuatu yang hanya ada dalam ruang imajinasinya; tak tersentuh, jauh, tak tergenggam.

Untuk matahari yang diam-diam merasakan retak yang teramat-sangat saat melihat bumi bersama bulan;

tenang lah, matahari, kau tidak sendiri. Ada aku, Sang Pluto, yang tak pernah kau anggap kehadirannya."

- Rahmadani. // 22:08

Sejuta Aksara 2. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang