"Untuk matahari yang tak pernah melunturkan cintanya pada bumi, meskipun bumi lebih memilih bulan;
Kusaksikan satu kisah sederhana. Sebuah permainan semesta yang menjadikan semuanya rumit dan kacau. Tentang matahari yang tak pernah letih selalu ada untuk bumi; tentang matahari yang tak pernah bosan menemani bumi.
Tentang matahari; yang dahulu merasakan bagaimana menjadi pusat perhatian dan yang dahulu hanya merasakan kesenangan. Sebelum akhirnya semesta mulai menjatuhkan hatinya pada sesuatu yang hanya ada dalam ruang imajinasinya; tak tersentuh, jauh, tak tergenggam.
Untuk matahari yang diam-diam merasakan retak yang teramat-sangat saat melihat bumi bersama bulan;
tenang lah, matahari, kau tidak sendiri. Ada aku, Sang Pluto, yang tak pernah kau anggap kehadirannya."
- Rahmadani. // 22:08
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara 2. ✔
Poesía"Teduh dalam aksara. Kamu; menjadi hal penting yang harus kutuliskan di sini. Pahamilah." Ditulis oleh: Rahmadani. Dilarang mengcopy paste tanpa seizin penulis!