"Yoora, aku sudah didepan rumahmu, kau bisa keluar!"
Aku membuka tirai penutup jendela kamar dan mendapati mobil Jimin terparkir disana.
"Tunggu sebentar ya, Jim, aku pamit sama Hoseok oppa dulu!"
Aku menutup sambungan telepon kami saat menerima oke dari Jimin. Segera mengambil tas yang tersampir di meja kerja sebelum berjalan keluar kamar.
Dan aku menemukan Hoseok yang tengah mengambil air minum di dapur.
"Oppa, aku mau pergi jalan keluar sama Jimin. Kau mau nitip?"
"Tidak perlu, aku juga akan pergi sebentar lagi. Jam berapa kau pulang?"
Aku mendekati, meraih gelas minum yang baru saja diminum Hoseok dan menyisakan segelas. Segera meraihnya karena mendadak merasa haus.
"Mungkin jam 10, kami hanya mau jalan dan makan."
"Baiklah, hati-hati di jalan, aku akan ada dirumah jam 10 juga."
Aku mengangguk dan tersenyum, sebelum melayangkan satu ciuman ke pipi Hoseok yang tersenyum menerima ciuman dari ku.
"Aku berangkat dulu ya, oppa."
Dan setelahnya aku langsung melesat pergi ke luar dan mendapati Jimin yang berdiri bersandar di pintu mobil. Jimin sangat tampan, sungguh, berdiri disana dengan senyum yang hangat kearahku. Memeluk Jimin sekilas saat Jimin mendaratkan kecupan ringannya di pelipisku.
"Kita mau kemana, Jim?" Kataku saat kami sudah duduk di dalam mobil. Jimin mulai menghidupkan mesin mobilnya dan berjalan membelah kota Seoul.
"Kita ke bandara ya. Ada sepupuku datang, aku akan mengenalkannya padamu."
- February 10, 2018
Masih pendek dulu ya 🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
PAROXYSM ✔️
FanfictionCOMPLETE [Another Story of 'He is Gay'] Paroxysm (n) : ledakan emosi yang secara tiba tiba ☘️☘️☘️ Mempunyai kekasih seperti Park Jimin, seorang lelaki yang hangat, penuh perhatian, dan bisa selalu mengerti untuk menyeimbangi ego mu yang keras. Dan b...