25

9.8K 1.5K 404
                                    



Apa yang akan kau lakukan jika mengetahui bahwa kekasihmu telah tidur dengan lelaki lain?
Terlebih salah satu lelaki itu saudaramu sendiri.
Dan mereka berdua, tidak hanya satu!



"Bangsat!"

Jimin hampir gila. Pikirannya kacau. Punggung tangannya telah kebas akibat pukulannya sendiri. Dan kini beralih kakinya menendang tubuh yang telah teronggok lemah dibawahnya.

Kim Taehyung telah sekarat, wajahnya telah dipenuhi lebam bekas pukulan. Namun tak sedikitpun menghentikan kerasnya tendangan Jimin.

Hingga sang lawan dibawah terbatuk dan mengeluarkan darah. Jimin baru menghentikan pukulannya.

"Jika saja kau bukan keluargaku, aku akan benar-benar membunuhmu, Kim!" Jimin melepaskan satu tendangan lagi ke punggung lawan, membuat lawan sekali lagi terbatuk darah.

Jimin mendekat, mencengkeram kerah Taehyung hingga membuat sang lawan kesulitan bernafas. "Katakan, dimana Jungkook?"

Taehyung tidak menjawab, mendorong Jimin dengan sisa tenaganya hingga Jimin melepaskan cengkeramannya disaat wajah Taehyung sudah memerah.

Taehyung memuntahkan sekali lagi darah, mengelap bibirnya dengan punggung tangannya sebelum menatap Jimin tajam. "Kau bisa menemukannya di rumah sakit, aku sudah membuatnya sekarat!"

Jimin tergelak, membuang nafasnya dalam sebelum sekali lagi menendang Taehyung kuat, "kalau begitu susul kekasih bangsatmu itu, Kim!"






🌸🌸🌸

Jimin kembali ke rumah tempat dia mengurung Yoora. Ya, Jimin mengurung Yoora. Entah apa yang dilakukannya, Jimin ingin memiliki Yoora sendirian. Berkata dengan Hoseok jika Yoora akan menemaninya ke Busan sebulan untuk menyiapkan pernikahan mereka, Hoseok tak akan curiga. Terlebih Jimin sudah melamar Yoora didepan Hoseok. Kakak lelaki kekasihnya itu sudah sangat percaya padanya.

Dan mendapati Yoora yang ketakutan menatapnya, membuat hati Jimin semakin hancur. Jimin tidak tahu seberapa besar dia mencintai Yoora, tapi Yoora mempunyai peran yang sangat mudah untuk menghancurkan hatinya.

Melihat Yoora yang tertidur di ranjangnya, bohong jika Jimin tidak menginginkannya. Jimin ingin, sungguh. Bahkan hanya Yoora yang selama ini menjadi fantasinya. Yoora adalah candu dan kegilaannya yang masih dijaganya.

Namun mengingat telah ada dua orang yang menyentuhnya, membuat Jimin berpikir satu kali lagi. Bagaimana jika dua cecurut brengsek itu salah satunya bisa menanamkan benih disana? Tidak. Jimin tidak akan pernah rela mengetahui Yoora mendapatkan benih dari lelaki lain.

Dan Jimin hanya bisa menunggu, menunggu sebulan untuk mengetahui apa Yoora hamil, jika dia hamil, Jimin akan memintanya untuk menggugurkan kandungannya. Karena sampai matipun dia tak akan rela Yoora memiliki anak dari lelaki lain.



Dan hampir sebulan berjalan, malam itu pertama kali Jimin mendapati Yoora menangis sendirian. Hatinya kembali hancur. Masih sedalam ini perasaannya untuk Yoora disaat gadis itu bahkan sudah disentuh lelaki lain. Jimin tidak pernah tahu dan tidak pernah sadar, hanya Yoora yang memenuhi hatinya.

Jimin memang sudah kejam, dia mengakuinya. Mengurung Yoora selama ini pasti membuat gadis itu frustasi. Namun Jimin juga heran, mengapa Yoora sama sekali tidak mengeluh saat bersamanya. Jimin kira Yoora benar-benar mau menunggunya, namun setelah mendapati Yoora menangis. Jimin tahu jika Yoora sama tersiksanya dengannya.

Dan Jimin luluh, dia tak bisa memaksa Yoora bersamanya. Dia harus memulangkan Yoora kembali, karena Yoora memiliki kehidupannya sendiri.

Tapi setidaknya, mengetahui jika Yoora sudah mendapatkan periodenya dan tidak ada benih apapun didalam rahimnya. Membuat hati Jimin melega. Luar biasa lega karena Yoora-nya tidak mengandung anak dari lelaki lain.

Jimin mendekati Yoora, memeluknya penuh kasih sayang. Melampiaskan rasa senangnya karena dia masih bisa menerima tubuh Yoora dengan ikhlas. Ya, Jimin memang tidak akan pernah bisa menerima Yoora jika gadis itu hamil. Tapi nyatanya, Tuhan masih memberinya kesempatan untuk kembali memiliki Yoora seutuhnya kembali.

Jimin merasa sudah cukup setelah memastikan Yoora berjanji padanya bahwa tak akan membiarkan siapapun menyentuhnya lagi. Semuanya akan selesai, Jimin akan mengantarkan Yoora pulang.

Namun nyatanya gadis itu hanya terdiam, menatap Jimin tidak mengerti.

"Kenapa?" Satu pertanyaan Yoora kebingungannya yang hanya ditatap lekat oleh Jimin.

"Kau tak ingin menyentuhku?"

Jimin tergelak, Yoora-nya ingin disentuh olehnya. Jimin ingin mengatakan bahwa dia sangat ingin menyentuh Yoora. Namun tidak, Jimin tidak ingin persetubuhannya pertama kali dengan Yoora hanya akan terlewati begitu saja sebagai bentuk balas dendam atau kekecewaan. Jimin ingin makna yang lebih dari itu.

Dan Jimin pun mendekat, sekali lagi memeluk Yoora penuh. Berharap Yoora tak meragukannya.

"Kau tahu? Kau satu-satunya yang kuinginkan, Yoo. Aku sudah memilikimu, mengikrarkan sumpahku atasmu, dan aku menginginkan kita melakukannya dalam keadaan baik. Aku ingin kau mengenangnya sebagai hal berharga yang untuk kita. Tidak disaat emosi kita masih diselimuti kekecewaan seperti ini." Jimin menarik pelukannya untuk bisa mencium lembut bibir Yoora. Begitu lembut seperti yang dulu.

"Biarkan waktu semakin meyakinkan kita berdua, disaat itu aku akan memilikimu seutuhnya. Jadi sekali lagi kumohon, jaga tubuhmu untukku jika kau memang ingin kembali padaku!"



Hanya satu keinginan Jimin kala menatap Yoora dalam, "pastikan hatimu bersamaku, aku tak ingin siapapun menyentuhmu dan hatimu lagi. Jika sekali lagi kau melepasnya dariku, aku akan melepaskanmu juga, Yoo."

Suara Jimin begitu lirih, mampu membuat hati Yoora bergetar. Yoora tahu, Jimin menginginkan kepastian hatinya, bukan perasaan meledak yang hanya sementara.

"Setelah ini, kau bebas kembali. Aku tak akan mengekangmu lagi. Dan pastikan hatimu untukku saat kau menemuiku nanti." Jimin tersenyum, sekali lagi mencium Yoora lembut. "Disaat itu aku akan kembali mengikrarkan sumpahku atasmu didepan Hoseok hyung dan orang tuaku"

Yoora hanya terdiam dan terpaku, terlena pada ucapan Jimin yang menyihirnya. Yoora tahu, dari awal dia memang tidak salah memilih Jimin. Namun ucapan terakhir Jimin kembali membuatnya gamang, saat Jimin dengan mudahnya berkata lirih, "kau bisa menemui Taehyung dan Jungkook, untuk memastikan pilihanmu!"







- April 15, 2018

Jimin astagaaaa 😍😍😍

Salam peluk cium dari Jimin
💋💋💋
- Adoreyna

PAROXYSM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang