Selamat malam minggu,
Semoga malam minggu nya happy setelah baca part ini..
Tapi sepertinya enggak 🤭🤭🌸🌸🌸
Taehyung menyibak baju Yoora, memperlihatkan bahu telanjangnya. Perlahan Taehyung memajukan langkah kakinya, membuat Yoora mundur perlahan hingga menubruk pintu rumah.
"Taehyuuung-hh-" Yoora mendesah, tepat saat Taehyung terus menerus memberikan lumatannya di bahu Yoora. Taehyung menjilat, mengecup bolak balik leher dan bahu Yoora. Tanpa meninggalkan bekas, setidaknya supaya Jimin tidak melihatnya.
"Taehyuuung-" Yoora mendorong tubuh Taehyung. Membuat Taehyung mundur sejenak, namun bukannya berhenti Taehyung malah beralih melumat bibir Yoora. Mengecap dan menghisap bibir dan telah menjadi dambaannya.
Yoora sama sekali tak bisa menampik. Jantungnya berpacu cepat. Hatinya berdebar menggila. Setiap sentuhan Taehyung merusak kinerja otaknya.
Yoora terlarut, memejamkan mata terbuai ciuman Taehyung yang memuja dirinya.
Ini terlalu nikmat. Yoora memang tak pernah bisa menolak sedikitpun kenikmatan yang ditawarkan dengan cara seperti ini. Semuanya terlalu semu dan mencandu.
Dan tepat hingga tangan Taehyung menelusup di balik baju Yoora. Memberikan kesadaran yang membuka lebar matanya. Tepat saat usapan dan pijatan pertama Taehyung di dada kanannya, membuat Yoora terkesiap dan mendorong Taehyung kuat. Taehyung yang tengah terfokus pada tubuh Yoora akhirnya terdorong mundur beberapa langkah.
Nafas keduanya beradu, terengah kuat akibat kegiatan yang baru saja dilakukannya. Mata Taehyung menyorot Yoora yang menatapnya nyalang.
"Brengsek!" Taehyung menyeringai. Sebelum sekali lagi melangkah mendekat dan menghimpit tubuh Yoora. Taehyung terlalu kuat hingga sekali lagi Yoora tak mampu menghindarinya.
Taehyung kembali melumati bahu Yoora yang masih tersibak. Tepat saat lirihan Yoora yang terdengar pilu menyadarkannya. "Taehyung, kumohon berhenti!"
Dan satu isakan yang lolos dari bibir Yoora telah mampu membuat Taehyung menghentikan semuanya.
Menatap Yoora yang matanya memerah menahan tangis, Taehyung tersenyum pilu. "Maafkan aku!"
Taehyung merapikan baju Yoora yang tersibak, merapikan rambut Yoora yang teracak, membersihkan bekas lipstik di sekitar bibir Yoora yang belepotan.
"Maafkan aku tak bisa mengendalikan diri!"
Taehyung tersenyum, mendapati Yoora yang mulai sedikit tenang dari isakannya. Taehyung tahu, perbuatannya telah berlebihan, dan Taehyung tak pernah bisa mendapatkan lebih karena Yoora didepannya adalah milik Jimin.
"Aku tak akan meminta apapun lagi diluar kendalimu, Yoo! Aku pulang!"
Dan sekali lagi, Taehyung mengecup lembut bibir Yoora untuk terakhir kalinya. Sebelum berbalik dan pergi.
Meninggalkan Yoora yang masih mencoba menalari apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Yoora memang sedikit tenang. Namun apa yang baru saja dilakukan Taehyung cukup mengguncangnya.
Yoora telah berciuman dengan lelaki lain di belakang Jimin. Yoora telah disentuh lelaki lain. Yoora merasa dirinya telah mengkhianati Jimin. Dan satu lagi air mata menetes saat Yoora membayangkan Jimin.
- - -
Pagi setelahnya Yoora bertemu kembali dengan Taehyung di kampus. Keduanya masih bisa bertemu bersama, meski hanya diam saat bersama dan penuh kecanggungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAROXYSM ✔️
FanfictionCOMPLETE [Another Story of 'He is Gay'] Paroxysm (n) : ledakan emosi yang secara tiba tiba ☘️☘️☘️ Mempunyai kekasih seperti Park Jimin, seorang lelaki yang hangat, penuh perhatian, dan bisa selalu mengerti untuk menyeimbangi ego mu yang keras. Dan b...