08

12.1K 1.8K 244
                                    

Hei hei hei..
Selamat rabu malam..
Semoga menyenangkan..





🌸🌸🌸

Yoora masih terpaku, memandang Taehyung yang tengah menatapnya tajam. Mata Yoora terpaku pada pakaian Taehyung yang berantakan.

Sudut matanya bisa menangkap seluruh kancing Taehyung yang terlepas, hanya menyisakan dua kancing paling bawah. Bahkan Yoora bisa melihat celana training Taehyung yang nampak sedikit turun, tepat saat Yoora menyadari bahwa Taehyung tengah bangkit dan berjalan ke arahnya.

Sial! Sedikit terlambat untuk Yoora mengetahui Taehyung yang berdiri dan mendekatinya. Mendadak Yoora dipenuhi rasa takut, terlebih menatap Taehyung yang masih menatapnya tajam.

Perlahan Yoora mundur, hingga tubuhnya menubruk dinding. Ingin berteriak, tapi percuma karena disana hanya ada dia dan sepasang kekasih yang tengah memandu cinta tadi.

Mata Yoora melirik sejenak ke arah kamar Taehyung, tempat dimana Jungkook tadi berlari. Namun mendapati pintu itu tertutup rapat, kecil kesempatan Yoora untuk membuat Jungkook mengetahui apa yang tengah dilakukan kekasihnya saat ini.

Yoora sedikit terperanjat saat Taehyung telah tiba di hadapannya, masih menatap Yoora intens tepat sebelum menumpukan tangan kanannya ke dinding belakang Yoora.

Dan mendadak Yoora merasakan beban di bahunya. Taehyung tengah menjatuhkan kepalanya di bahu Yoora. Dapat dengan jelas Yoora dengar bagaimana nafas berat Taehyung terhembus di depan dada kirinya.

"Jung— Yoora—"

Suara Taehyung terpatah. Tercekat pelan tepat menelusuk tiap tubuh Yoora. Memberikan setiap remangan yang bisa menyetubuhi seluruh badan Yoora.

Yoora terdiam, tak sedikitpun mampu berucap sekedar membalas panggilan Taehyung.

Yoora mendadak memejamkan mata, tepat saat kulit lehernya merasakan hisapan nafas Taehyung. Terlalu menghanyutkan membuat Yoora ingin dihisap secara lebih.

"Hahh—" nafas Taehyung kembali menggema begitu dalam, membuat kepala Yoora mendadak merasakan pening menyenangkan. "Cepat—" nafas Yoora ikut tercekat di setiap ucapan Taehyung, tangannya mengepal mendadak menahan gejolak yang memanas di tubuhnya. "Pergi! Cepat pergi ke kamar Jimin dan kunci pintunya!"

Dan seketika tergelak, Yoora bergeser ke kanan menjauhi tubuh Taehyung. Meninggalkan tubuh yang yang tengah memejamkan mata dengan satu tangan bersandar di dinding.

Dan dalam hitungan detik, Yoora segera berlari. Meninggalkan sekantong plastik belanjaannya bersama sosok Taehyung disana. Secepatnya masuk ke kamar Jimin dan mengunci dari dalam.

Sebelum berangsur ke ranjang Jimin dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.








Meninggalkan sekantong plastik belanjaannya bersama sosok Taehyung disana.

Taehyung segera berbalik, menatap pergerakan Yoora yang lari menuju kamar Jimin. Dengan jelas di bisa melihat bagaimana Yoora ketakutan disana.

Seringaian Taehyung muncul tepat saat mendengar suara pintu dikunci dari dalam kamar Jimin. Taehyung tergelak saat mengetahui jika Yoora benar-benar mengikuti perintahnya.

"Dasar bodoh!"

Hingga Taehyung hampir beranjak saat menemukan sekantong plastik belanjaan Yoora. Berisi makanan dan obat penurun demam. Sekali lagi senyum muncul di wajahnya. Hanya saja kali ini, ada rasa terlalu pedih disana.

"Kau benar-benar bodoh, Jung Yoora!"

Taehyung memejamkan mata, kembali mengingat bagaimana aroma tubuh Yoora yang telah menguar di paru-parunya. Tanpa sadar menjadikan Taehyung ingin menghirup disana lagi. Seperti mendapatkan kehidupan yang terlalu menggairahkan.

Dan Taehyung benar-benar bangkit untuk kembali ke kamarnya. Menemui sang kekasih untuk menuntaskan permasalahan hormonnya.


Tanpa keduanya sadari, itulah saat dimana pertama kali Taehyung merasakan gejolak lain pada sosok perempuan.

Dan untuk pertama kali pula, Taehyung harus menahan apapun dalam benaknya. Karena kenyataannya adalah satu, Yoora milik Jimin.






- February 21, 2018




Nah.. aku kok merinding ya..
Pengen juga digituin tae..

Nih yang kemaren penasaran mereka ngapain..

Taehyung mau diapain nih? Dicium apa dibunuh kaya efef sebelah?

Salam peluk cium Jimin Taehyung Jungkook.
💋💋💋
- Adoreyna
















Nanggung gaes?
Banget kan??
Nih kasih bonus chapter.





Jimin baru tiba saat senja datang. Memasuki apart nya yang sepi. Dan setibanya dia langsung menghidupkan semua lampu ruangan.

Sebelum menuju kamar Taehyung dan mengetuknya. Hingga memunculkan Jungkook yang tengah bangun tidur bersama Taehyung yang masih berbaring.

"Hei, kau masih sakit?" Jimin segera mendekati Taehyung untuk mengecek kondisinya. Mendapatkan anggukan lemah dari Taehyung menjadi jawaban bahwa bocah itu masih jauh dari kata sehat.

"Kalian sudah makan?" Ucapan Jimin terlalu mengenakan melihat dua lelaki itu di dalam kamar tanpa terurus. "Apa Yoora tidak kemari?"

Taehyung kembali langsung menatap Jimin. Mengendikan bahu sebelum meraih selimut dan menyembunyikan wajahnya dibalik selimutnya.

"Siang tadi Yoora kemari. Tapi sepertinya dia langsung masuk kamarmu dan berdiam diri disana." Jungkook menjawab sambil kembali merebahkan diri di sebelah Taehyung. Mendapat kernyitan di dahi Jimin yang seolah bertanya ada apa.

Dan dengan polos, Jungkook memamerkan senyuman tak bersalahnya. Menatap Jimin dengan lurus.

"Maafkan kami, Yoora tak sengaja melihat kami berciuman!"




"Sialan!" Dan dengan cepat Jimin bangkit dan berlari ke arah kamarnya. Mengetuk pintu memanggil Yoora.

Hingga muncul wajah Yoora yang cukup berantakan pula. Berantakan dalam artian terlalu kacau dalam berpikir.

Jimin langsung menerjang masuk. Menatap Yoora yang memandang kosong kearahnya.

"Yoora, kau tidak apa-apa kan?" Dan Yoora benar-benar sudah sadar di depannya adalah Jimin. Segera merangsuk dalam pelukan Jimin tanpa melepasnya.

"Astaga, Jim. Aku melihat sesuatu yang mengerikan."

Jimin menahan tawanya, melihat reaksi Yoora benar-benar diluar perkiraannya. "Apa yang kau lihat, sayang?" Jimin mendaratkan ciuman di puncak kepala Yoora. Menciumnya sayang.


"Mereka— mereka— woaaaa—" Yoora tercengang. Merasakan malu saat akan menceritakan tentang Taehyung dan Jungkook. Hingga kemudian kembali menenggelamkan wajahnya ke dada empuk Jimin. Membuat Jimin terkekeh.

"Jim—" panggil Yoora, membuat Jimin merenggangkan pelukannya dan menunduk menatap Yoora.

"Ada apa?"

Yoora tersenyum, terlalu manis. "Cium."

Dan Jimin belum bereaksi apapun selain mengerjap. Membuat Yoora kesal. "Cium, Jim! Aku pengen dicium juga kaya mereka!"

Sialan yang terlalu menguntungkan. Dan Jimin tak membuang kesempatan untuk langsung melumat bibir Yoora yang bergeletak menyenangkan didepannya.




Karena tanpa Jimin sadari, Yoora tengah mencari cara apapun untuk meredakan dentuman hatinya yang sejenak menghentak untuk perlakuan Taehyung tadi. Karena Yoora hanya ingin Jimin seorang yang bisa membuat jantungnya berdebar menyenangkan.

PAROXYSM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang