Hai hai hai..
Selamat hari minggu..
💋💋💋🌸🌸🌸
Disetiap kejadian, ada kenangan yang tertinggal. Yang berbekas meninggalkan kebahagian, dimana setiap kita mengingat akan meninggalkan senyum dan rasa rindu.
Dan ada yang berbekas meninggalkan luka, dimana yang mengingat akan meninggalkan sakit hati, dendam, dan benci.
Yoora terlahir dari keluarga yang menyayanginya, rasa sayang berlebihan dari kakak lelaki tunggalnya, membuat Yoora tak pernah merasakan kekurangan maupun kesedihan yang mendalam. Kesehariannya selalu berisi kebahagiaan.
Hidup tanpa kekurangan kasih sayang, membuat Yoora tak mengerti apa itu rasa benci dan dendam. Namun malam itu, untuk pertama kalinya, Yoora merasakan benci yang teramat. Tersemat untuk seseorang.
Ya, pikiran buruk Yoora telah melecut dan bermuara ke satu sosok yang menyebabkan semua kejadian buruk kali ini. Jeon Jungkook!
Pikiran Yoora telah memburuk, rasa benci nya telah melambung tinggi. Terlebih mendapati tubuhnya telanjang, tersemat ruam-ruam kemerahan di seluruh tubuh bersama pusat tubuh selatannya yang merasakan ngilu.
Yoora semakin hancur dan semakin membumbungkan angkaranya.
Hingga ketika mata terbuka dan tak menemukan sosok Taehyung disebelahnya, dengan tertatih, Yoora segera bangkit, mengenakan bajunya, merapikan diri dan berencana menemui orang yang telah merusak segalanya.
Ya, Yoora harus menghajar Jeon Jungkook. Biar bocah itu tahu mana yang bisa disentuh dan mana yang tak bisa disentuh olehnya.
Tanpa mempedulikan pesan Taehyung di sticky note yang tertempel di nakas sebelahnya, Yoora langsung berlalu mencari pintu keluar, tubuhnya hanya diprogram untuk segera keluar dari tempat terkutuk ini.
Yoora tahu jika Tuhan menyayanginya. Semenjak kecil segala keinginannya selalu terpenuhi dan tak terbantahkan. Dan Yoora tidak menyadari jika sekarang Tuhan langsung memenuhi permintaannya.
Menemukan sosok Jungkook yang menatapnya dingin dari balik pintu kamar adalah sebuah kebetulan yang diatur.
Yoora tidak pernah tahu, jika angkaranya telah membuatnya lepas kontrol. Begitu melihat sosok Jungkook, Yoora segera mendekat, melayangkan tangan kanannya hanya untuk menampar Jungkook yang menatapnya angkuh. Meski harus berakhir dengan seringai Jungkook karena berhasil menahan pergelangan tangan Yoora.
"Keparat!"
Yoora memberontak, menarik melepaskan diri, menatap Jungkook bengis, satu tangannya yang bebas ingin membalas namun lagi, tertangkap oleh tangan Jungkook lain. Dan sialnya membuat pergerakan Yoora terkunci.
"Lepaskan aku, brengsek!"
Lagi, Jungkook hanya menatapnya dingin. Tanpa menanggapi satupun ucapan kasar Yoora.
"Apa malammu menyenangkan?"
Pertanyaan dingin Jungkook keluar, menohok Yoora yang menyadari bahwa semalam dia tengah bercumbu dengan kekasih dari orang dihadapannya. Dan mendadak rasa pongah muncul dibenaknya, mempermainkan Jungkook dengan perasaannya bukanlah hal yang sulit.
"Kau telah mencium kekasihku, jadi kukira kita impas jika semalam aku melewatkan malam yang panas dengan kekasihmu!"
Yoora bisa melihat mata Jungkook yang menggelap, amarah telah berselancar dalam diri Jungkook. Membuat Jungkook mendorong tubuh Yoora hingga mundur beberapa langkah di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAROXYSM ✔️
FanficCOMPLETE [Another Story of 'He is Gay'] Paroxysm (n) : ledakan emosi yang secara tiba tiba ☘️☘️☘️ Mempunyai kekasih seperti Park Jimin, seorang lelaki yang hangat, penuh perhatian, dan bisa selalu mengerti untuk menyeimbangi ego mu yang keras. Dan b...