Sungmin melempar berlembar-lembar berkas di tangannya dengan gusar. Beberapa menghantam lampu meja antik, cahayanya bergoyang, dan hampir jatuh ke lantai marmer.
Hampir saja, membuat dua asisten yang gemetar ketakutan di hadapannya memejamkan mata. Membayangkan bunyi gaduhnya saja sudah membuat mereka berkeringat dingin.
"Aku bingung pada kalian, jika kita terlalu lama diam, kita benar-benar akan hancur. Lihat saja sekarang, belum dua bulan anak itu jadi raja, bisnis kita mulai payah," geram Hyukjae yang duduk di sofa tamu ruang kerja Sungmin.
Amarah adik iparnya belum reda, tapi Hyukjae membakarnya lagi. Dia ingin Sungmin bergerak menyusul langkah Hyukjae sebelumnya.
Banyak sekali yang Sungmin khawatirkan, dan tidak sedikit yang harus dia pertimbangkan. Antara kakak ipar dan keponakannya sendiri, atau bisnis keluarganya yang semakin menurun.
"Kau mengkhawatirkan keponakan kecilmu itu?" Hyukjae tersenyum kecil meremehkan.
"Jangan besar kepala Hyung, bahkan rencanamu gagal kemarin. Kita tunggu sebentar lagi, jika tidak ada yang membaik dalam waktu dekat. Aku yang akan membunuhnya sendiri."
Mereka terlalu mencemaskan ramalan yang bahkan tidak ada yang berani menjamin kebenarannya.
Mengesampingkan fakta nyata yang terjadi pada bisnis mereka tentang sedikitnya sentimen positif yang bisa mengerek harga saham properti mereka, dan banyaknya emiten-emiten konstruksi yang melakukan right issue tahun ini, jelas saja jika harga saham ikut menyesuaikan.
Sungmin terlebih Hyukjae tidak sebentar berkubang dalam dunia bisnis sebenarnya. Namun ketika return saham mereka tercatat sebagai yang paling rendah jika dibandingkan dengan sektor lainnya, insting mereka dengan mudahnya dipertumpul oleh bunyi ramalan yang muncul kembali setelah lama tenggelam.
Menganggap apa yang terjadi pada bisnis mereka adalah akibat dari Donghae yang bertahta, percaya jika ramalan tersebut perlahan tengah terjadi.
Bagi Sungmin, juga Hyukjae bencana perlahan mendekati mereka.
Bersambung
Mohon kritik dan sarannya 😊
Terima kasih 😊
Habi 🐘
KAMU SEDANG MEMBACA
The King of Two Stars (Completed)
FanfictionA Lee Donghae Fanfiction Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, demi indahnya langit sore tadi, menawan bak lazuardi, namun sendu pada waktunya berganti malam. Nikmatnya bahagia tergantikan dengan cepat, senyum lebar yang membuat pipiku pegal dengan m...