“Yang Mulia, anda yakin ingin pergi?”
Kesekian kalinya Shindong hyung menanyakan hal yang sama.
Aku tahu dia khawatir, tapi ada sesuatu yang harus aku pastikan sendiri.
Sesuatu yang selalu mengganggu tidurku setiap malam, hal yang ingin aku ingkari kebenarannya.
“Hyung bisa tinggal kalau tidak yakin, aku bisa membawa Pengawal Kang. Pasti dia senang bisa bertemu dengan paman Hyuk lagi.”
“Saya yang akan mengawal Yang Mulia.”
“Baiklah, ayo berangkat.”
“Baik, Yang Mulia.”
Siang itu, ketika daun terakhir Sansuyu berubah merah, aku beranikan diriku untuk keluar dari sunyinya persembunyian.
Menjadi diam bukan lagi pilihan yang tepat. Saling manyakiti juga bukan hal yang baik.
Karena itu, sebagaimana Raja yang semestinya, aku adalah harimau. Bukan untuk menunjukan taringku, tapi untuk memperlihatkan bagaimana mataku tidak pernah melepaskan sekecil apa pun gerakan mangsanya, dan kuatnya instingku pada semua bahaya yang mendekat.
“Pangeran, Yang Mulia datang berkunjung.”
Asisten Paman mengetuk pinta ruang kerja sambil mengabarkan kedatanganku dengan suara bergetar. Nampaknya kaget, karena kedatanganku tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Setelahnya aku mendengar suara langkah kaki berderap cepat, membuka pintu dari dalam dengan terburu.
“Yang Mulia,” ucap Paman Sungmin, sama, dia juga terdengar kaget.
Aku sempat tersenyum lucu melihatnya. Tetapi, ketika Paman Hyukjae muncul dari belakangnya, senyum itu hilang, dan tanganku langsung basah oleh keringat dingin.
Sekuat tenaga melangkah masuk, aku duduk di sofa besar di tengah ruangan. Kedua paman tepat di belakangku, untuk kemudian duduk di sebelah kiriku.
“Aku tidak tahu jika Paman Hyuk juga di sini, apa ada hal menarik yang sedang Paman bicarakan?”
“Tidak ada yang menarik Yang Mulia, ah Paman senang melihat Yang Mulia pulih dengan cepat.”
“Terima kasih Paman, sebenarnya aku berkunjung untuk menyapa Paman. Juga Paman Hyuk, terima kasih untuk kejutan yang Paman kirim ke acara amal kemarin. Aku menyukainya Paman.”
Pandanganku tidak aku lepaskan sedetik pun dari mereka. Begitu menangkap respon yang mereka tunjukan, aku tahu, benar mereka pelakunya.
Paman benar-benar ingin membunuhku.
Aku tidak bisa menahan lagi, kakiku lemas, dan gemetar hebat. Tidak yakin bisa melangkah keluar dari ruangan yang tiba-tiba begitu menakutkan.
Tenaga yang tersisa membantuku berdiri, aku ingin segera kembali ke istana.
"Sepertinya Paman tengah sibuk, aku pamit. Ah dan satu lagi, aku tidak pernah suka Pengawal Kang Paman, lagi pula sudah ada Pengawal Shin. Jadi Paman Hyuk tidak perlu repot."
Wajah paman Hyuk memucat, dia pasti tidak mengira jika aku akan tahu semuanya.
Semua, tentang kebenaran yang begitu menyakitkan ketika terungkap. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya, jika rasanya akan sangat menakutkan.
Jujur, aku sangat ketakutan.
Bersambung
Mohon kritik dan sarannya 😊
Terima kasih 😊
Habi 🐘
KAMU SEDANG MEMBACA
The King of Two Stars (Completed)
FanfictionA Lee Donghae Fanfiction Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, demi indahnya langit sore tadi, menawan bak lazuardi, namun sendu pada waktunya berganti malam. Nikmatnya bahagia tergantikan dengan cepat, senyum lebar yang membuat pipiku pegal dengan m...