Lee Donghae, tahu jika semua akan berakhir seperti ini. Tidak sedetik pun dia meragukan ramalan Biksu Kuil Bongeun. Tentang dirinya, mengenai apa yang akan terjadi pada dirinya juga kerajaan.
Mungkin karena itu, dia telah bersiap. Bukan untuk menghindar, tapi untuk mengendalikannya.
Lee Donghae berhasil. Kerajaannya pasti selamat, negerinya pasti akan tetap berjaya.
Kerja keras, sandiwara, pengorbanan, juga nyawanya membawa Lee Donghae pada kebenaran.
Tentang pembunuh Ayah, dan kakak laki-lakinya.
Tentang siapa Paman, dan orang-orang kerajaan yang mengelilinginya.
Terpenting dari itu semua, Lee Donghae tidak bisa lagi memungkiri satu kebenaran.
Bahwa, dia, mencintai kerajaan ini.
Lee Donghae adalah Raja yang mencintai kerajaannya.
Dia berhasil, dia mampu mengendalikannya. Kedua bintang di tangannya tidak akan dia biarkan memercikan api ke istana atau negerinya.
Lee Donghae akan menggenggam keduanya seorang diri. Dia akan biarkan bintang-bintang itu membakar habis dirinya.
Menyala terang, abadi, dan hangat. Memberikan cahaya dan kehangatan pada seluruh rakyat.
Karena...
Urusan hidup dan mati tidak pernah bisa dia genggam dalam kendalinya.
***
Kabar pingsannya Donghae menyebar dengan cepat.
Rakyat khawatir, juga prihatin. Raja mereka yang digadang-gadang sebagai Raja yang akan membawa kemakmuran untuk rakyat, sakit. Parah, dan sekarang dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengemban tugas.
Kekhawatiran mereka lebih kepada, siapa yang akan menggantikannya? Apakah Pangeran Sungmin, yang semua orang tahu siapa dia sebenarnya? Bisakah dia benar-benar berpihak pada rakyat, atau hanya akan mementingkan kepentingan pribadinya.
Mereka butuh kepastian.
Kabar tumbangnya Raja Korea Selatan itu, juga sampai pada Ratu. Namun, beliau tidak bisa pulang. Donghae tidak mengijinkannya.
Melalui sekretaris Kim, Ratu mendengar semua permintaan Donghae. Dalam panggilan videonya yang terakhir, Ratu hanya bisa melihat Sang Putra berbaring di atas brankar rumah sakit dengan mata terpejam.
Menyakitkan sekali.
Tidak banyak yang bisa Ratu lakukan, karena dialah orang pertama yang akan meghormati setiap perintah Raja, Putranya.
Keadaan Raja memang sangat mengkhawatirkan. Jantungnya rusak, terlalu lemah untuk mengalirkan darah ke setiap organ dalam tubuhnya. Dan malam itu juga, Donghae dinyatakan dalam kondisi koma oleh Dokter.
Seminggu berlalu, Donghae belum mendapatkan donor jantungnya. Namun, dunia di sekitarnya tetap bergerak maju.
Siwon dibebaskan, dengan bantuan Sekretaris Kim dia terbukti tidak ikut terlibat dengan rencana pembunuhan Raja-raja terdahulu. Sekretaris Kim tidak bergerak tanpa alasan yang kuat. Data yang dia kumpulkan memang membuktikan semuanya.
Siwon memang bergabung dengan Jungsoo dan kelompoknya jauh setelah mereka merencanakan hal-hal keji itu.
Dengan ijin Ratu, Siwon kembali bertugas menjadi pengawal Donghae. Dia bertugas menjaga Donghae yang terbaring lemah di Rumah Sakit. Siwon melihatnya setiap hari, bagaimana keadaan Donghae yang hari demi hari semakin memburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King of Two Stars (Completed)
Fiksi PenggemarA Lee Donghae Fanfiction Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, demi indahnya langit sore tadi, menawan bak lazuardi, namun sendu pada waktunya berganti malam. Nikmatnya bahagia tergantikan dengan cepat, senyum lebar yang membuat pipiku pegal dengan m...