Senjata Terakhir

296 59 37
                                    

Shindong kebingungan ketika di tengah dinginnya malam, Sekretaris Kim yang baru saja keluar dari kamar Yang Mulia mengajaknya pergi entah kemana.

Sekretaris Kim tidak mengatakan apa pun, tentang tujuan mereka, atau apa yang akan mereka lakukan, Shindong hanya melangkah dalam diam. Meredam rasa khawatirnya pada Sang Raja, bagaimana pun juga dia meninggalkan kewajibannya saat ini.

“Yang Mulia akan baik-baik saja, kita akan segera kembali.”

Sepertinya sekretaris Kim mengerti apa yang Shindong cemaskan dalam diamnya.

Mengangguk patuh adalah hal yang bisa Shindong lakukan sekarang, lagi pula tidak ada yang perlu dicurigai dari Sekretaris Kim.

Yang Shindong belum mengerti adalah akan dibawa kemana dia sekarang. Hingga dia melihat Park Jungsoo, berdiri di belokan depan, Shindong baru sadar, paviliun Ibu Suri lah tujuan mereka.

“Sekretaris Kim,” sapa Park Jungsoo.

“Kau juga datang?”

“Utusan Ibu Suri mendatangi ruang istirahat kami sore ini.”

“Baiklah, ayo kita masuk.”

Pelayan yang bertugas di depan ruangan Ibu Suri menyerukan kedatangan mereka. Ibu Suri dengan gaun putih bunga-bunga dan rambut hitamnya digelung kebelakang duduk anggun di kursi ruang tamu.

Shindong menunduk hormat begitu mendengar suara lembut Ibu Suri yang menyambut mereka.

“Silakan duduk Sekretaris Kim, Pengawal Park, dan-”

“Saya Pengawala Shin Yang Mulia, Shin Donghee.”

“Pengawal Shin silakan duduk, aku sangat berterima kasih, berkat Pengawal Shin, Yang Mulia Raja bisa selamat.”

“Sudah menjadi kewajiban kami Yang Mulia.”

Shindong terkagum melihat Ibu Suri yang mengangguk sambil tersenyum lembut, mata lebarnya menyipit menunjukan garis umur samar di ujungnya.

Kemudian mata mereka teralihkan pada sebuah flash drive merah dengan gantungan naga emas kecil di ujungnya. Shindong bahkan tidak bisa mengalihkan perhatiannya sejak pertama kali sekretaris cantik Ibu Suri meletakannya di meja kayu Jati tua di depan mereka.

“Simpan ini sebagai senjata terakhir kalian. Namun sebelum itu, bawalah Yang Mulia Raja pergi jauh dari kerajaan.”

Shindong yakin bukan hanya dirinya yang tidak paham maksud dari permintaan Ibu Suri.  Dia hanya yakin, apa yang mereka bicarakan sekarang pasti berorientasi pada keselamatan Raja.

“Yang Mulia …,” suara serak dan berat Sekretaris Kim mengoyak sunyi yang tiba-tiba menyelinap masuk.

“Sekretaris Kim tahu apa maksudku, dan untuk Pengawal Park dan Shin, aku mempercayai kalian."

Bersambung.
Mohon kritik dan sarannya 😊
Terima kasih 😊
Habi 🐘



The King of Two Stars (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang