Miss Right

11.7K 1.2K 80
                                    



** Descaqueen Present **

Am I A Papa?

MISS RIGHT

.

"Jiminaaaaah" Seokjin masuk kedalam kamar dengan tergesa. Matanya menangkap Jimin yang terduduk dengan terbatuk keras disamping Taehyung. Taeyung dan Jimin menoleh ke suara yang sedari bayi didengarnya.

"NUNAAAAA.. uhukk uhukkk hukkk" Jimin terbatuk keras lagi. Seokjin buru-buru membawa Jimin kepangkuannya.

"Jimina kenapa batuk? Sakit yah sayang?" Seokjin memeluk erat Jimin dan menciumi seluruh wajah Jimin. Taehyung yang melihat itu menjadi cemburu.

"Nuna hiks" Tangisan Taehyung pecah begitu saja. Taehyung begitu merindukan gadis yang memeluk saudara kembarnya itu. Dia merasa terbuang sebelumnya tapi melihat kehadiran Seokjin mau tak mau ada perasaan lega dihatinya.

"Ya tuhan, Taetae jangan menangis. Nuna disini. Ayo sini nuna peluk" ketiganya berpelukan meski Jimin masih terbatuk. Suasana haru itu berbanding terbalik dengan kepanikan Namjoon dilantai tempat koper anak-anak berkumpul. Namjoon tengah membongkar koper pribadi Jungkook untuk mencari obat penurun panas bayi itu. Jungkook sudah sepenuhnya menangis. Wajahnya memerah. Dan itu tidak luput dari pandangan Seokjin.

"Chim, Tae adik itu kenapa?" Tanyanya kepada si kembar yang menggeleng tidak tahu.

"Badannya panas sekali hyung" itu Hoseok yang berucap sembari memberikan segelas air hangat untuk Jimin. Seokjin meminumkan Jimin. Dan Yoongi yang datang dengan kompresan meletakkan kompresan itu di atas meja rias.

"Aish, sialan, dimana obat itu? Mati aku di mutilasi nenek medusa lampir" umpat Namjoon yang membuat Seokjin terjengit. Bagaimana bisa Namjoon mengumpat di dekat anak-anak.

"Yoongi bantu aku" dan selalu nama Yoongi yang pertama yang disebut Namjoon. Yoongi menghela napas pasrah sebelum memabantu sang ayah. Keduanya nampak ribut satu sama lain padahal hanya mencari obat saja.

"Aduh, Kookie, panas sekali. Hyung tidak bisa gendong" Hoseok melihat khawatir bayi yang hanya bisa dia tepuk pantatnya mencoba menenangkan.

"HUWAAAA. HUWAAAA" Dan Jungkook suaranya hampir habis karena menangis di tambah keributan yang dibuat Namjoon dan Yoongi membuat Seokjin tak tahan lagi.

"Hai adik kecil. Jangan menangis" Seokjin menyentuh dahi Jungkook. 'Astaga panas sekali' batin Seokjin.

"Jimin bobo dulu yah disebelah Taetae. Nanti nuna kasih obat mujarab. Nuna mau lihat adik bayi dulu yah" Jimin sebenarnya enggan namun dia kasih melihat Kookie yang menangis keras.

Seokjin menghampiri bayi kecil itu. Diangkatnya pelan. Jungkook nampak sekali tersiksa. Seokjin mengambil kompresan baru dan di tempel kekening Jungkook. Seokjin mendekap bayi itu agar merasa nyaman kepadanya. Setelahnya dia berbalik kearah Hoseok yang mengamati dirinya.

"Ada apa?" tanya Seokjin heran

Hoseok hanya menggeleng cepat dan tersenyum canggung.

"Apa badan hyung tidak kepanasan? Badan kookie panas sekali. Hoseok tidak sanggup memegang Kookie" Hoseok mengamati Seokjin.

"Ah tidak panas kok. Kalau begitu Hoseokkie mau lihat adik bayi sembuh?"

Hoseok mengangguk cepat.

"Iya Hyung, hoseok mau lihat Kookie cepat sembuh" Hoseok menatap Seokjin dengan menggebu

"Temani NUUU~NAA keluar yah, nuna butuh air hangat lagi untuk adik bayi, bisakan?" Seokjin seakan menekan kata Nuna untuk Hoseok.

"Bisa kok Nu-ehh?" Hosoek terkejut lalu kembali mengamati Seokjin lamat-lamat.

Am I a Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang