Boy Meets Evil

8.3K 911 288
                                    

.
.

Yoongi merasa perasaannya hari ini buruk. Dimulai dari kemarin dia tertidur memimpikan sang ibu, yang menyuruhnya untuk memegang tangan Namjoon erat. Dia tak paham.

Seringkali dia bermimpi yang menjadi nyata. Contohnya, saat di Busan lalu, dia hari itu bermimpi, Seokjin menjadi Ibunya,hingga dia menangis tersedu kala itu masih belum terlalu siap, jika Mommynya digantikan perannya oleh Seokjin. Dan sekarang, Seokjin menjadi Ibunya. Mungkin Mimpinya bisa menjadi pertanda.

Tapi kenapa kali ini dia merasa mimpinya terlalu buruk, sangat malah. Hingga mengganggu saat dia latihan. Namjoon terpaksa membawa Yoongi pulang dari pada Yoongi hanya termenung saja.

Berakhir, Yoongi demam..

Seokjin harus absen menunggui Si kembar, Untung Sinbi tak ada jadwal Kuliah jadi bisa mengambil alih tugas Seokjin. Itupun ditemani satu sopir merangkap pengawal. Keselamatan anak-anak itu nomor satu.

"Mamamama, Kooo au mam, ikiki mam, e'yo" Adik terbungsunya melangkah tertatih menuju Seokjin dengan boneka kelinci pink yang diseretnya. Sementara Seokjin sang Mama nampak sibuk membuat bubur. Seokjin menyuruh Yoongi beristirahat diruang tivi agar memudahkan dirinya merawat Yoongi.

"Yuuunggg,,, mam e'yo" Karena merasa dia akan capek jika melangkah ke Seokjin, si Bontot putar arah menuju Yoongi yang tiduran di sofa. Tapi sayangnya Yoongi lagi lemas jadi malas menanggapi sang adik. Toh lagi tak bertenaga.

"Yuuunggg" teriakan Jungkook memaksa Yoongi membuka matanya.

"Apa sih Kook, Hyung lagi sakit" ujar Yoongi. Sang bayi yang sedikit dibentak itu terkejut sampai terjatuh di karpet. Matanya membulat. Mencoba bangkit lagi dengan memegangi lengan Yoongi.

"Aduhh, Kook"
Gerutu Yoongi tak dipedulikan. Tangan montok itu malah mendarat diwajahnya. Selalu saja, bayi itu memukulinya saat tidur

"Uhhhh" si Bungsu terkejut lagi. Bukan Karena dibentak. Tapi karena kulitnya menyentuh langsung kulit Yoongi yang panas.

"Yuung, nas... Anas.. piyuuhhh piyuuhhh"

Butiran liur berterbangan di wajah Yoongi  akibat tiupan super dari Jungkook. Sabar. Pekik Yoongi dalam hati.

Cupcupcup....

Kini Yoongi ingin menangis wajahnya diciumi Jungkook dengan semangat. Butiran liur menjadi lelehan. Dasar bayi. Setelahnya kembali ditiup wajah Yoongi. Aduh adiknya. Cepat besar biar bisa kena serangan tendangan dari langit milik Yoongi.

"Yung Anas? Koo piyuh piyuh anas igi" celotehnya dengan bahasa bayinya. Tapi yah Yoongi paham juga.

"Kook, Hyung minta tolong boleh??" Bayi satu tahun itu menganggukkan kepalanya. Kunciran yang dibuat Seokjin tadi berayun maju mundur. Imut sungguh.

"Minta kompresan dimama"

Dahi Jungkook mengernyit tanda dia tak paham apa yang diucapkan Yoongi.

"Ikuti Hyung, Mama..."

"Mamamama...."

"Hyung..."

"Yuuunggg..."

"Minta..."

"Ta...."

"Kom..."

"Hng...... Om??.." bayi kecil itu berpikir lama. Memproses apa yang dia dengar

"Pres"

"Cesss"

"Press Kook.. Preeeesssss" pekik Yoongi gemas. Apalagi mata bulat Jungkook menatapnya serius. Jarang-jarang juga bayi ini mau berdamai dengannya. Efek karena Jungkook merasa badannya panas mungkin. Begitu-begitu Bayi juga peka loh. Tidak mau menganggu orang yang sakit.

Am I a Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang