⬆️*—hmmmm..... Kalian ngerti kan???–
.
.
..
.
..
.
.Seokjin menutup pintu kamar Yoongi. Jisoo telah pergi. Model cantik itu datang kerumah sakit menjenguk salah satu teman modellingnya yang tengah sakit. Dan berakhir melihat Seokjin dan Namjoon berpelukan disalah satu koridor ruang rawat.. Kenapa pula ruang rawat Yoongi dan ruang rawat teman Jisoo berdekatan.
Seokjin terdiam. Dia merasa bersalah.
Teman-temannya pasti marah padanya. Pasti. Tapi biarkanlah dia ingin egois sekali saja dalam hidupnya. Dia tak sepenuhnya salah. Karena Seokjin bukan gadis kecil polos mereka lagi..
.
..
.
.Namjoon menatap layar komputernya menampilkan tampilan layanan SNS bernama Utube itu. Dilayar sana nampak dirinya dimasa lalu bersama para sahabat undergroundnya. Mereka masih bersama. Nampak akrab bercanda tawa. Namjoon rindu. Rindu akan semuanya. Bukan seperti saat ini para sahabatnya malah berlomba menjatuhkannya. Mau tak mau, dia bertahan. Jika tak mau dijatuhkan, maka jatuhkan mereka bahkan dengan cara licik sekalipun. Tapi Namjoon masih punya hati.
Pesan dari Donghyuk dibiarkannya terbuka.
Sungho kembali. Dia kembali memakai nama panggungnya. BFree. Kemunculan disambut antusias. Apalagi dirinya menggandeng sejumlah Rapper lain, salah satunya, Moonbyul. Mantan kekasihnya
Tangannya meremas satu sama lain dikala duduk menumpang tangan didagu. Mengingat bahwa dirinya hampir saja bersanding bersama Moonbyul. Andai saja kejadian itu tidak pernah terjadi.
Pintunya berderit. Yoongi berdiri disana. Dia baru saja kembali dari rumah sakit. Sudah seminggu sejak dirinya dirawat karena demam tinggi. Meski demikian dia harus control dirumah sakit.
"Dad"
Yoongi maju kearah Namjoon. Menarik lengan Namjoon untuk bangkit dan mereka dapat duduk di sofa. Duduk bersama. Dan tanpa Malu Yoongi memeluk sang ayah.
Sejak sembuh Yoongi jadi jauh lebih clingy padanya. Yoongi yang biasanya hanya Cuek, tak peduli, Bahkan hanya sekedar pelukan terkadang malu, kini melingkarkan tangannya penuh Ke Namjoon. Manja. Meski agak geli, tapi Namjoon memaklumi. Sekedar mengingatkan bahwa Yoongi meski terkadang Sok Dewasa dia hanyalah anak kecil. Kedewasaannya terperangkap oleh keadaan. Terkadang Namjoon merasakan sesal kenapa Sunny bisa membesarkan Yoongi dengan keadaan demikian. Jika Sunny jujur, meski Sunny tak meminta pertanggungjawaban sebagai pasangan, setidaknya Namjoon akan siap menghidupi anak pertamanya ini. Dengan lingkungan yang sehat, sehingga Yoongi bisa bersikap layaknya anak-anak pada umurnya.
Ya, Namjoon tau, bagaimana Yoongi dibesarkan dari cerita anak itu. Bagaimana dia mengetahui alkohol seperti apa, dunia malam seperti apa, dan juga.... Pekerjaan ibunya.
Dan rasa bersalah Namjoon meningkat. Dia sadar seiring waktu dia lebih banyak berubah. Tidak meledak seperti dulu. Ah ngomong-ngomong ada apa anak ini datang.
"Bagaimana kata dokter?"
"Sudah sembuh" jawab Yoongi enggan. Masih memeluk Namjoon erat. Sesekali memasang telinga jika merasa ada gerakan untuk membuka pintu ruang kerja Namjoon. Malu juga terpergok Seokjin dan adik-adiknya kala memeluk Namjoon begini
"Terus ada apa? Kau datang-datang minta peluk? Kau masih sakit?"
Yoongi menghela napas kesal. Melirik Namjoon dengan mata menyipit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Papa?
Fanfiction-Coretan NamJin By MOONDESCA- [SELESAI] ★Sanggupkan Namjoon menjalani peran barunya sebagai papa? Bagaimana dia menghadapi Yoongi yang dingin dan pemarah, Hoseok yang Cengeng dan ceroboh, si kembar Jimin yang pemalu dan Taehyung yang hiperaktif dan...