Hold Me Tight

10.3K 1K 230
                                    

Dalam rumah besar berlantai 3 itu nampak jelas kerusuhan pagi.

Jika ditengok pada bagian dapur, nampak jelas gadis bernama Seokjin sibuk membolak-balik nasi dalam wajan penggorengan. Nasi goreng kimchi menu sarapan pagi ini. Dengan cekatan dia menuangkan nasi ke piring-piring yang tersedia. Dia juga mengoles roti dengan selai strawberry dan mengisi satu mangkuk kecil bubur untuk satu-satunya batita disana.

Nampak dia tak sendiri karena ada juga seorang wanita tua yang tersenyum hangat membantu sang anak. Bahkan dalam gendongannya kini sudah ada Jungkook yang sedari tadi meminta untuk digendong dengan Seokjin.

"Bu, ibu juga mau sarapan?" Seokjin menoleh kearah sang ibu. Ibunya mengatakan jika dia akan sarapan sebentar. saat ini dirinya masih kenyang dan meminta Seokjin untuk memprioritaskan anak-anak saja.

Dengan langkah sigap di naikinya tangga membuka kamar hyungdeul. Dia terkekeh bagaimana cara tidur kedua tertua itu. Hoseok saja sudah hampir terjatuh dari kasurnya.

Setelah Hoseok dan Yoongi membuka matanya, giliran membangunkan si Kembar. Seokjin harus ekstra sabar membangunkan si bocah-bocah ini yang pastinya akan merengek tidak mau dibangunkan.

Tak lama Seokjin turun dengan sikembar yang sudah berseragam sekolah, dilanjutkan oleh Yoongi yang menguap lebar. Dimeja makan ada sang ibu yang nampak telaten menyuapi Jungkook. Lapar sekali rupanya sang bayi kelinci. Hoseok menyusul setelahnya.

"Jam berapa nak Namjoon pulang jin-ah?"

Seokjin mengangkat bahunya tidak tahu. Seokjin dan Namjoon masing-masing memiliki kunci rumah. Yoongi pun juga dapat. Jadi kalaupun Namjoon pulang malam Seokjin tak repot menunggu. Lagian buat apa menunggu, kayak suami istri saja.

"Dia pasti sangat lelah. Jangan dibangunkan nak. Biar nanti ibu yang buat sarapan buat Namjoon"

Seokjin tersenyum mengiyakan. Berkurang lagi pekerjaan nya.

Ah iya, kenapa Ibu Seokjin ada dirumah Namjoon?

Akan dipersingkat saja,

Dua hari setelah Seokjin mengadakan Reuni dengan  sahabatnya, Namjoon yang main asal kabur-kaburan mendapatkan ultimatum dari Bosnya. Berakhir Namjoon harus segera kembali ke ibu kota. Karena dia butuh Seokjin yang pasti tak ingin berpisah dari sang ibu yang masih sakit, Namjoon seenak jidatnya memindahkan ibu Seokjin ke rumah Sakit di Seoul. Dia lebih memilih merogoh kocek ketimbang harus mengurus anak-anak dirumah sendirian.

Hari itu Juga, Mereka kembali Ke Seoul. Seminggu di rumah sakit Seoul, Ibu Seokjin sudah sehat dan akan kembali ke kampung tapi melihat Seokjin yang setiap menjelang kepulangan sang ibu melengkungkan bibir penuh sedih berakhir jiwa kemanusiaannya Namjoon muncul sehingga dia meminta Ibu Seokjin yang di Panggilannya Bibi Soeun, menetap dirumahnya. Dia meminta Ibu Seokjin memasak untuk keperluan rumah. Dan membantu Seokjin kala Seokjin sibuk mengasuh 5 anaknya yang lain. Seokjin lantas lompat kesenangan hampir memeluk Namjoon dihadapan ibunya. Melihat kesungguhan Namjoon, ibu Seokjin mengangguk menyetujui. Alhasil ibu Seokjin tinggal bersama mereka. Dan rumah di Gwacheon untuk sementara waktu akan di kontrakan.

Pukul 8 pagi dan rumah kembali sepi. Anak-anak telah pergi bersekolah. Seokjin tidak akan pulang sebelum jam pulang Si Kembar. Seokjin akan menunggu bersama Jungkook. Untungnya Disana ada daycare yang di khususkan untuk para guru di yayasan yang memiliki anak masih kecil. Seokjin mengajukan diri membantu menjaga anak-anak disana. Jadi Jungkook bisa bermain bersama teman yang lain.

Namjoon keluar dari kamarnya dengan kuapan besar dan kacamata tebal bertengger di hidung tingginya.
Menggaruk kepalanya yang tidak gatal sesekali memijit. Dia melemparkan diri di sofa dan menghembuskan napas keras-keras.

Am I a Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang