.
.
..
.
."Hyung, cepat ke sekolah. Hoseok pingsan dan Yoongi ada diruang kepala sekolah, dia memukuli teman-temannya. Cepat, Hyung, aku tidak bisa mengurusnya sendiri. Ini saja aku sampai menitipkan Jungkook di guru jimin dan Taehyung. Sudah waktunya mereka pulang. aku tak enak menitipkan mereka lama-lama. Hyung,ku mohon cepatlah! Sebelum itu ambil Jungkook, Jimin dan Taehyung sebelum ke sekolah Hoseok dan Yoongi. Aku di UKS menunggu mu Hyung"
.
.
..
.
.✍📖😊
Hari itu Yoongi berhasil kabur dari Seokjin. Nuna para si kembar itu nampak sekali ingin mengetahui sesuai darinya. Dan pasti itu soal Hoseok.
"Kenapa juga sih yang jadi Nunanya kembar, gadis seperti itu. Gadis tapi perkasa mana galak minta ampun. Satu-satunya yang bikin dia seperti perempuan cuma kecerewetannya yang bikin telingaku ini berasap"
Ujarnya disuatu hari yang cerah tapi ternoda karena lengkingan Seokjin.
Yoongi tidak membenci Seokjin sungguh. Dia cukup bersyukur dengan kehadiran Seokjin. Untuk urusan para adik kecil sudah diurus oleh Seokjin. Makanan dan kebutuhan lainnya juga Seokjin yang urus. Dan Yoongi cukup tau yang namanya berterima kasih. Tapi, dia tidak punya celah untuk akrab dengan Seokjin seperti Hoseok yang bisa langsung meminta jus jeruk atau makanan enak favoritnya. Atau Jungkook yang jelas dirawat oleh Seokjin. Dan si kembar yang memang spesial dari lahir. Satu-satunya cara agar mereka mengobrol yah lewat urat dan teriakan. Cara itu pulalah yang bisa digunakan Yoongi untuk berkomunikasi dengan Namjoon. Tapi itu bukanlah hal penting disini. Soal ya ada yang lebih penting yaitu pemandangan dihadapannya.
"JUNG Hoseok, Pr ku sudah?"
Yoongi memandangi punggung adiknya itu yang tertunduk dan dengan cepat merogoh tasnya mengambil setumpuk buku dengan sampul beragam. Dua dari lima anak yang mengerubungi Hoseok mengambil buku tersebut.
Yoongi hanya mendecih tapi matanya menatap tajam kearah sang anak yang berlagak seperti ketua dikawanan itu.
"Wow, terimakasih JUNG Hoseok. Kamu sungguh mulia sekali. Dan pintar. Betulkan MIN Yoongi? Adikmu sungguh sangat baik kepadaku"
Yoongi menggeram ditempat menahan diri dengan menggenggam kepalan tangannya. Sial, anak dihadapannya, Song Mino, menatapnya sinis dan seakan-akan menghina ketidak mampuan Yoongi melawan dirinya. Padahal memecahkan kepala anak itu dia sanggup. Tapi tidak, bukan dia yang ditindas. Dan sepatutnya Hoseok harus melawan dari bocah ingusan manja yang berlagak preman itu. Ayolah, Hoseok beri satu tinjuan kehidungnya dan si Mino itu akan lari kepangkuan ibunya.
Bel berdentang, Pak guru Minggyu masuk dan memberikan materi pelajaran pertama sebelum diambil alih oleh Pak guru Vernon, guru olahraga berparas barat yang menawan. Anak-anak perempuan yang mulai mengalami kecentilan dini, tak berhenti memoles bedak dan memakai pelembap di bibirnya. Padahal mereka hanya bocah kelas 5 SD. Mereka bahkan sudah berlari bergerombol ke ruang olahraga yang menjadi fasilitas sekolah. Sedangkan murid laki-laki bersemangat karena ingin bermain bola.
Yoongi yang tengah berada diruang ganti baju dan telah mengganti bajunya dengan baju olahraga mematung melihat Hoseok yang belum berganti pakaian sama sekali. Dia memang memilih agak telat menyalin baju. Malas sekali melihat penampakan Mino dan kawan-kawan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Papa?
Fanfiction-Coretan NamJin By MOONDESCA- [SELESAI] ★Sanggupkan Namjoon menjalani peran barunya sebagai papa? Bagaimana dia menghadapi Yoongi yang dingin dan pemarah, Hoseok yang Cengeng dan ceroboh, si kembar Jimin yang pemalu dan Taehyung yang hiperaktif dan...