EGO (EverythingGOes)

8.5K 927 275
                                    

[Warning⚠️

Untuk karakter2 baik laki2/perempuannya jika ada yang bikin kesal jangan hujat orangnya sampai berlebih yah.. biar bagaimanapun aku cuman minjem nama Idolanya jadi karakter dalam ff ini. Jangan sampai di benci atau dapat kata2 yg buruk. Mohon berkomentar dengan yang baik.. hehehe...]

Seokjin mematut dirinya di kaca menatap tak percaya. Dilihatnya Sinbi disebelahnya yang mengacungkan kedua jempol tangannya dengan antusias.

"Astaga Jinjin, kau cantik sekali"

Pujian itu terlontar bukan tanpa sebab. Rambut Seokjin kini telah panjang. Nampak sangat cantik dan anggun dengan kemilau hitamnya.

"Benarkah?" Tanyanya sangsi.

"Sungguh dari satu sampai seratus aku kasih nilai seribu" gadis itu sambil melompat kecil karena senang.

"Ah kau jangan membuatku malu." Pipi tembam itu memerah.

"Ayo, kita pulang. Aku tidak sabar melihat ekspresi Joppa saat melihatmu nanti"

Kedua gadis itu berjalan bergandengan tangan meninggalkan Salon disalah satu pusat perbelanjaan terbesar di Seoul.

Brukk

Seokjin merasakan pundaknya menabrak sesuatu sampai dia mundur beberapa langkah karena terkejut.

Dan benar saja, ada seorang gadis lainnya yang rupanya akan menuju salon yang sama nampak menabraknya. Dengan wajah angkuh hanya melirik Seokjin tanpa mau minta maaf hingga dia hilang dalam pintu Salon tersebut.

"Oh, Jennie?" Sinbi terpekik pelan ditempatnya.

Seokjin menatap Sinbi yang sedikit terkejut.

"Kau kenal?"

"Dia kan yang selalu ingin dijodohkan dengan Joppa. Kau tahu, model Jennie Jane? Itu dia. Nah ibu Joppa dan Jennie berteman akrab jadi mereka selalu berniat menjodohkan keduanya. Aku dan Jennie juga sempat berteman saat kecil." jelas Sinbi. Seokjin terus menatap pintu kaca itu. Dia merasa sedikit terusik.

'ah, jadi dia jennie itu'

"Tambah sombong saja dia. Tak ingat apa dulu selalu ku bagi jambu hasil curian dipohon tetangga. Ah sudahlah, ayo kita pulang Jinjin" ujar Sinbi kesal, menarik Seokjin bersemangat meninggalkan tempat tersebut.

Sepanjang jalan Seokjin termenung. Menatap dirinya di pantulan kaca mobil. Pantas saja sang nyonya besar alias calon ibu mertuanya ingin menjodohkan Namjoon dengan Jenny. Dibandingkan dirinya Seokjin jelas tak nampak.

Jennie memiliki semua hal yang diinginkan para wanita pada umumnya. Rupa yang menawan, tubuh yang indah, pembawaan yang anggun dan elegan serta kekayaan dan kemewahan.

Seokjin melirik penampilannya. Baju kaos panjang polos dan celana denim hitam. Fashion kebanggaannya yang malah sekarang membuatnya minder. Untung rambut barunya kini membantu penampilannya. Jika masih sependek dulu, maka jelas nilai Seokjin yang 0 akan menjadi -100 alias sudah tak ada apa-apanya sama sekali.

Seokjin membuka tasnya memperhatikan kartu yang diberikan Namjoon sebagai pembayaran Salonnya.

"Sinbi?"

Sinbi menengok memandangi Seokjin yang menatapnya serius.

"Hm.... apa- kita boleh kembali ke Mall tadi"

"Huh kenapa? Apa perawatan rambutmu tak bagus?"

"Tidak tidak. Aku hanya butuh beberapa pakaian baru. Mau membantuku memilih?"

Am I a Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang