Anpanman

12.9K 1.4K 210
                                    

Sesuai kesepakatan Namjoon menyekolahkan anak-anaknya. Hoseok akan melanjutkan sekolahnya di kelas 5 seperti terakhir kali dia sekolah di Gwangju dulu. Yoongi yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah akhirnya di masukkan dikelas yang sama dengan Hoseok dengan pertimbangan:

Satu, kalau mulai dari kelas awal tentu saja akan memalukan untuk Yoongi

Dua, meski Yoongi cukup meyakinkan untuk di masukkan ke kelas enam tapi karena kelas enam sudah memasuki masa kelulusan jadi Yoongi tidak diharapkan di kelas itu. Masa baru masuk langsung lulus.

Tiga, Yoongi belum pintar-pintar amat. Ini Namjoon yang bilang. Setelah melewati tes matematika yang diberikan untuk Yoongi.

"Ya Yoongi bagaimana bisa 3 kali 2 sama dengan 5? Ini perkalian bukan pertambahan"

Dan dengan santainya Yoongi menjawab---

"Jangan cari ribet Dad, Yoongi mau belajar piano bukan kali kali."

Sontak cetakan merah di dahi Yoongi yang Namjoon persembahkan untuknya tercetak indah di kulit putihnya.

Alhasil, Namjoon setuju saat teman karibnya yang juga kepala sekolah Yayasan Beyond the School, Eric Nam, mengatakan lebih baik membuat Yoongi sekelas dengan Hoseok meski dari usia harusnya Yoongi sudah menjadi siswa menengah pertama.

Sedangkan untuk si Kembar, Seokjin mengusulkan untuk memasukkan Jimin dan Taehyung ke taman kanak-kanak. Bukan tanpa alasan, Seokjin hanya ingin Jimin dan Taehyung merasakan dunia belajar sembari bermain yang sangat sulit didapatkan oleh anak-anak di panti asuhan dulu.

Jadilah Jimin dan Taehyung kini dengan seragam khas Taman Kanak-kanak yang seyayasan dengan sekolah Hoseok dan Yoongi berdiri didepan gerbang dengan warna-warni yang sangat menarik perhatian anak-anak.

"Nuna ini sekolah Chim? Chim cukaaaa" Jimin melompat senang melihat gedung sekolahnya itu. Sedangkan Taehyung sudah berlari menaiki seluncuran yang memang ada di sekolah itu.

"Iya disini Jimin dan Taehyung sekolah. Yang rajin yah sayang. Ah Jimin harus latihan terus bilang S nya. Itu udah pintar bilang Sekolah dengan benar. Taetae aja sudah pintar dan lancar ngomong S nya loh"

Seokjin mengelus kepala Jimin yang tengah mengerucutkan bibirnya. Beberapa hari lalu Taehyung sudah mulai lepas dari kecadelannya. Tapi Jimin belum. Jari-jari Jimin emang bantet tapi masak iya lidahnya ikutan bantet sampai-sampai masih Cadel R dan S.

Seokjin memperbaiki gendongan Jungkook. Seokjin memilih menggendong bayi yang akan berusia setahun itu. Gendongan model depan sehingga Jungkook bisa dipeluknya. Beberapa hari hampir berminggu-minggu bersama bayi kecil Jeon itu Seokjin hapal kelakuan bayi kelinci itu. Suka dipeluk dan dimanja. Untung saja Jungkook imut jadi Seokjin sayang coba kayak Yoongi Uh rasanya sendal Seokjin ingin mendarat di wajah songong yang sialnya sifat itu diwariskan langsung oleh raja songong Kim Namjoon.

"Ayo Chim Hyung kita masuk yuk. Dedek Kookie juga gak sabar liat Hyung sekolah. kajja kajja. Taehyung berhenti main dulu"

Senin pagi itu Seokjin cukup sibuk menghadapi tingkah si Kembar. Dia memutuskan untuk menemani Jimin dan Taehyung sampai pulang. Tas perlengkapan Jungkook sudah setia disampingnya. Isinya sudah pasti popok, susu, dan beberapa lembar baju ganti Jungkook dan si kembar. Kini ke empatnya telah berada di dalam gedung. Mereka memilih duduk di sebuah kursi batu. Suasana gedung belajarnya sangat indah dengan taman yang luas ditengah. Agar anak bisa belajar, bermain dan lebih mengeksplorasi Diri dan alam. Tidak salah taman kanak-kanak ini masuk dalam jajaran yang terfavorit.

Taehyung nampak antusias bahkan sepertinya baterai anak itu tercharger full. Berlari di taman bunga itu. melompati batu-batu yang dibuat sebagai jalanan setapak. Berbeda dengan Jimin yang seolah menyembunyikan dirinya dibalik Seokjin.

Am I a Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang