"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
"Kim Seokjin, Ayo menikah. Kita Harus menikah. Secepatnya."
ARGHHHHHHHHHHHH.......
STOOOOOPPPPPP.......
Bagai kaset rusak suara Namjoon terus menggema di pendengarannya. Berkali-kali dia meyakinkan dirinya bahwa itu hanya ilusi.
Mungkin efek kebanyakan bengong.
Tapi tidak dengan tatapan Namjoon yang begitu serius kepadanya.
Seokjin mengelak. Tapi genggaman tangan Namjoon menguat. Dia terjebak dan kalah telak.
"Aku hanya memberikan satu kesempatan. jika kau mundur maka saat ini juga aku akan ke bawah dan menarik siapapun wanita yang ku lihat pertama kali dan akan ku nikahi. Tak peduli bibit bebet bobotnya. Dan yah maaf aku tak bisa memperkerjakan mu lagi"
Tidak... Tidak... Biar bagaimanapun anak-anak harus mendapatkan ibu yang baik. Tidak boleh.
"Aku tahu ini terlihat tak masuk akal, tapi, orang-orang itu berpikir kau lah ibu mereka. Dan Jika kau pikir, aku menawarkan pernikahan pura-pura, kuharap kau berhenti menonton drama. Kau akan menjadi ibu mereka yang sah. Ku tahu kau sangat mencintai mereka. Jangan pedulikan aku yang menjadi pasangan mu. Hidup saja seperti biasa. Jika kau tak siap menjadi istriku anggap saja aku boss mu, kakakmu, apapun itu yang membuat nyaman. Toh aku akan membayar kan seluruh pengobatan ibumu. Jangan bodoh, aku tahu kesehatan bibi Soeun semakin menurun."
"T-tapi apa anak-anak setuju? Maksudku Yoongi, Hoseok, mereka--"
"Yoongi, anak itu hanya akan mengangguk malas tak mau beban pikiran, dan Hoseok dia akan digigit Jimin dan Taehyung jika menolak. Dan Jungkook, bahkan melepaskanmu saja dia tak mau" mata Namjoon menatap Jungkook yang mencari kenyamanan dalam buaian Seokjin.
"Ibumu? A-aku takut. Aku ingin bersama anak-anak tapi jelas saja siapa yang mau menerima menantu dari kampung sepertiku?" Seokjin benar-benar takut. Dia masih muda. Dan dihadapkan pada pilihan untuk menikah jelas saja membuat nya kalut.
Namjoon bangkit dari posisinya yang berjongkok. Bersandar dimeja dan melipat kedua tangannya. Tatapan mengintimidasi membuat Seokjin merinding.
"Kim Seokjin, mulai sekarang cari tontonan berfaedah. Sekarang ku tanya, Kau akan menikahi ku apa ibuku?"
Seokjin menggigit dalam pipinya. Agak malu juga menjawab jika dia akan menikah dengan Namjoon.
"Dengan mu" cicitnya pelan wajah nya sampai memerah seperti udah rebus. Tatapan Namjoon tetap mengintimidasi.
"Jadi kau tinggal diam saja. Cukup jaga anak-anak dengan baik. Urusan ibuku itu urusanku. Asal kau tau saja Calon Istriku, Ibu ku itu hanya takluk padaku." Ada nada bangga Namjoon diujung kalimat. Sedangkan Seokjin sudah memerah sampai telinga mendengar kata calon istri dari Namjoon. Sungguh, dia tak ada rasa pada Namjoon. Tapi panggilan itu membuatnya meremang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Papa?
Fanfiction-Coretan NamJin By MOONDESCA- [SELESAI] ★Sanggupkan Namjoon menjalani peran barunya sebagai papa? Bagaimana dia menghadapi Yoongi yang dingin dan pemarah, Hoseok yang Cengeng dan ceroboh, si kembar Jimin yang pemalu dan Taehyung yang hiperaktif dan...