One Night in a Strange City ~ 2

11.8K 1.2K 156
                                    

Busan, Kota yang dekat dengan laut yang memanjakan mata. Burung-burung camar berterbangan rendah nampak menarik hati untuk ikut terbang kecakrawala. Udara segar perkotaan itu berbeda dengan ibukota negara yang penuh dengan kesesakkan. Ibukota memang selalu kejam bahkan untuk udara segar dirampasnya. Maka menghirup udara di kota Busan ini yang sarat akan bau lautan tentu saja membersihkan segala penat di paru-paru manusia dari ibukota.

Begitu juga Seokjin yang sedari bangun tak bisa melepaskan matanya dari hamparan lautan. Bunyi ombak kecil yang membentur tembok pembatas seperti alunan lullaby yang membuatnya segar tak mengantuk. Dia suka tempat ini, mengingatkan akan kampung halamannya juga yang dekat dengan laut. Tapi untuk urusan wisata laut maka Busan bisa berada di top list bersama pulau jeju.

“Mama? Mau kemana?” dua anak kembar yang telah berdamai itu mengekori Sokjin yang menggendong Jungkook yang baru saja bangun tidak serapi kakak kembarnya yang telah segar sehabis mandi.

“Mau menjemur Kookie” Seokjin merasa bayi setahun itu butuh sinar mentari yang sejuk ini. Biar si bayi makin kuat karena memiliki tulang yang sehat...

Jungkook yang mulai pintar berucap beberapa kata dan melihat Sokjin dengan mata bulatnya, sedangkan si kembar sudah terkejut ditempat.

“Kookie dijemur? Andwaeeee!! Kookie bukan pakaian” tegur Jimin cepat berlari memeluk Kaki Seokjin sebelum Seokjin melangkahkan kakinya keluar penginapan.

“Mama Kookie dijemur seperti ikan Kering disana? Apa kookie bisa jadi asin? Bisa dimakan? Badannya akan gepeng?” ucapan dan pertanyaan polos Taehyung membuat Jimin semakin bergidik tak terima sembari matanya menangkap beberapa gantungan ikan yang dijemur. Sepertinya milik nenek pemilik penginapan.

“Andwaeee, Kookie orang, tidak boleh dimakan. Mama jangan jahat sama Kookie” pelukan dikaki Seokjin mengerat.

Seokjin hanya menghela napas melihat adegan dramatis dari Kakak  yang begitu perhatian pada adiknya itu. Tapi kemudian dia tertawa karena Taehyung masih bergumam kalau Kookie bisa dijemur berdekatan dengan ikan kering, sekalian sarapan ikan yang digantung itu. Bahkan dia ingin ikut dijemur, ingin sekali tau rasanya seperti ikan kering yang ikut terbang mengikuti angin yang berhembus. Pasti seru katanya. Seperti layangan. Dasar Taehyung.

“Aduh, Chim hyung sayang sekali sama adek Kookie yah. Tenang saja sayang, nona ekhem mama cuma mau menjemur adek kookie dengan duduk-duduk bersama dikursi depan. Bukan dijemur seperti ikan kering. Hyungdeul mau menemani adek kookie berjemur? Kita duduk dikursi depan yah, mataharinya hangat tidak terik”

Jimin akhirnya paham dan dia mengangguk mengikuti Seokjin. Ada kursi kayu panjang yang sepertinya baru diletakkan karena kemarin Seokjin merasa tak melihat Kursi itu. Dan benarnya saja, kursi itu memang baru datang dan itu adalah pesanan nenek Bang. Nenek bang menemani Seokjin bercerita sedangakn si kembar dibiarka bermain. Adek kookie, ikut bergosip dengan mama dan nenek Bang, alias hanya berceloteh tidak jelas sembari memekik setiap melihat burung camar terbang.

Nenek Bang sangat baik menurut Seokjin obrolan pagi tiu menceritakan tentang nenek Bang yang membuka pengiapan karena merasa kesepian jika tinggal sendiri. Dia menolak pindah bersama anaknya di Seoul, takut merepotkan dan tak mau kehilangan kenangan indah bersama suaminya yang sudah puluhan tahun lalu meninggal.

Pagi itu Nenek Bang mengajak Seokjin ke Pasar Raya yang hanya terbuka pada hari itu saja. Biasanya banyak stand-stand yang menjual pakaian, makanan dan kebutuhan lainnya. Mengingat Seokjin tak memiliki baju Seokjin setuju ingin ikut, dia butuh pakaian dalam, lagian dia tidak tahu berapa lama mereka disini, dan kapan mereka akan kekampungnya, bertanya pada Namjoon sekarang, dia akan disambut oleh ngorok si bapak 5 anak itu. Bersyukur telinga Seokjin bisa mentolerir dan bersyukur juga anak-anak telah terbiasa, sehingga anak-anak itu bisa terlelap amat sangat lelap tak peduli adanya badai ngorok dikamar mereka.

Am I a Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang