Bab 10

1.5K 161 1
                                    

"Ayo! Naiklah," kata Seok Jin.

"Ah... iya." Lagi- lagi Nayeon mau diajak dengan pria yg baru dikenalnya. Bukan apa-apa. Tapi kali ini dia memang masih takut.

Nayeon naik ke boncengan motor sport biru milik Seok Jin. Kemudian. Segera Seok Jin memacu motornya melalu jalanan sepi itu.

"Ah... kau benar-benar sekompleks dengan kami?. Maksudku aku dan adikku," Kata Seok Jin.

"Iya. Di blok C," kata Nayeon.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu. Jalanan ini adalah jalan tercepat ke rumahku di blok F. Jalanan ini memang selalu sepi saat malam, katanya banyak hantunya. Ada hantu pohon. Kadang ada hantu yang suka menarik kaki org yg lewat dan sebagainya" kat Seok jin

"Benarkah?. Ah...Seram ternyata," kata nayeon.

Orang ini ternyata cerewet juga. Dia hobi bicara atau.... kata Nayeon dalam hati.

"Oh...Mungkin kita akan melewati rumahku sebelum sampai rumahmu," ucap Seok Jin

"Jadi rumahmu di blok F?" Tanya Nayeon.

"Iya. Apa Jungkook tdk memberi tahumu?" Seok Jin balik bertanya.

"Ah... tidak," jawab Nayeon.

"Ah... sebentar lagi kita akan melewati rumahku," kata Seok Jin.

Seok jin memelankan motornya saat dia melewati rumah yang cukup besar dengan halaman yg tdk begitu luas dan lampu depan yg remang-remang.

"Itu rumah kami. Kapan² kau boleh main ke sana. Oke?" Kata Seok Jin.

"Oh... iya," Kata Nayeon.

Kurang dari sepuluh menit, mereka sampai di blok C.

"Ah... berhenti di sini saja Oppa. Rumahku sudah dekat," Kata Nayeon.

"Ah... disini?" Seok Jin menghentikan motornya.

"Iya. Terima kasih Oppa. Rumahku sudah kelihatan." Dia menunjuk salah satu rumah megah di ujung jalan.

"Oh. Baiklah. Hati-hati ya! Dan ini, bawalah. Kau tadi membeli kimchi kan?" Seok Jin memberikan dua bungkus kimchi pada Nayeon.

"Ah... tidak usah. Aku merepotkanmu lagi. Kau sudah terluka karena aku. Sekarang kau..." belum selasai Nayeon bicara. Seok Jin memotong pembicaraan.

"Tidak papa. Ini hanya luka kecil. Hany memar dan Aku tidak akan membiarkan teman adikku pulang membawa tangan kosong," kata Seok Jin.

"Kau bisa mengganti semuanya nanti. Kalau kau sungkan, kau bisa menganggapnya hutang. Bagaimana?" Lanjut Seok Jin.

"Hm...."

"Ambilah." Seok Jin meraih tangan Nayeon. Kemudian meletakan bungkusan Kimchi itu di tangannya.

"Sudah ya. Dirumahku ada bocah² kelaparan. Aku takut mereka akan saling memakan. Aku pergi dulu. Sampai jumpa!" Seok Jinte tersenyum manis pada Nayeon sebelum dia menancap gas menuju rumahnya.

*****

*Nayeon POV

Aku memasuki rumahku. Di sana sudah ada Eomma dan appaku yg nampak khawatir padaku.

"Nayeon-a. Kau lama sekali. Kau tidak papa kan?. Eomma takut terjadi sesuatu padamu. Kau masih baru disini," kata Eomma khawatir.

"Aku tidak papa Eomma. Maaf aku terlambat. Tadi ada sedikit masalah di jalan" kataku

"Masalah? Masalah apa?" Appaku bertanya.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang