Bab 3

2.8K 312 10
                                    

Hay hay hay....
Author yg tk bosan berkarya walaupun jarang ada yg baca karena entah kenapa? Hm.. author juga gk tau. Tapi semangat aja...

Oke. Happy reading ya!

Tak terasa semua bangku telah terisi. Aku melihat sekelilingku. Semua berubah jadi ramai. Benar² berubah 180° dari pagi tadi.

Aku melihat sekelilingku. Para yeoja sepertinya sedang bergosip. Entah apa yg mereka bicarakan.

Aku mengalihkan pandanganku pada Jungkook. Bangkunya dipenuhi para yeoja yg sepertinya ingin berkenalan denganya.

Wah... dia sudah populer bahkan sebelum sekolah dimulai?. Aku bergumam.

Kring... kring... kring...

Kegaduhan serasa lenyap ketika seorang guru memasuki kelas.

"Selamat pagi. Ini adalah hari pertama kalian masuk. Saya adalah wali kelas kalian. Perkenalkan. Nama saya Oh Han Seok (Author ngarang nama)". Dia terus menjelaskan mengenai biodatanya.

Dari belakang aku merasa seperti ada yg menyentuhku. Aku menoleh dan...
.
.
.
.
"Yak... kau punya pulpen. Aku tadi lupa belum membelinya" yeoja itu tersenyum menampakkan gigi putihnya.

"Iya. Aku punya"

"Boleh aku meminjamnya?" Ia mengedip²kan ke 2 matanya.

"Tentu" aku menyodorkan pulpenku padanya.

"Oh.. terimakasih. Perkenalkan, namaku Jeong Yeon. Namamu?" Gadis tomboy dengan potongan rambut pendek itu mengulurkan tangannya padaku. Dan aku menyambut tanganya.

"Namaku Im Na Yeon". Aku tersenyum padanya.

"Okay... Pelajaran akan dimulai. Aku ulangi. Aku tidak suka kegaduhan. Mengerti?". Kata Hanseok Ssaem.

Aku terus memperhatikan Hanseok ssaem menerangkan di papan. Sampai pandanganku beralih pada wanita berseragam sama seperti ku berdiri di samping papan. Dia menatapku.

Aku berusaha tak menggubris. Tapi dia berjalan, aku merasa dia semakin dekat denganku. Dia menghampiriku.

Persetan dengan apa yg kulihat. Aku terus memperhatikan papan.

"Kau bisa melihatku?" Dia berbisik padaku
"Kau bisa mendengarku?"

Oh... sumpah. Baunya wangi sekali. Kalau dia manusia aku akan mengira dia menuangkan sebotol parfum berbau melati di badanya.

"Kau... berpura² tidak mendengarku" katanya.

"Oh aigoo..." aku berteriak kaget. Dan itu membuat seisi kelas menatapku.

Bagaimana tidak. Wajah namja itu tiba² berada tepat berada di depan wajahku. Mengagetkanku.

"Yak!. Kau yg duduk nomor 3 dari depan. Kau yang berteriak" Hanseok ssaem berteriak sambil menunjukku.

"Ya.. kau. Kemari!"

Aish... hari pertama yg buruk. Dan mungkin membuat kesan pertama yg buruk dengan teman sekelasku. Aku berjalan pelan menuju Hanseok ssaem sambil menundukan kepala.

Dia memberikan spidolnya padaku.

"Kau. Terangkan kembali apa yg kujelaskan tadi!".

Heol. Aku berharap segera ganti jam pelajaran. Seisi kelas memandangiku. Termasuk penunggu² kelas yg berada dipojokan. Yg satu tampak seperti menertawakanku.

Untung saja aku sempat mendengarkan Hanseok ssaem menerangkan sehingga aku terbebas dari hukuman dan semoga aku bisa mengembalikan imej (Bacanya gitu -,-) baikku sebagai siswi yg cerdas. Kuharap.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang