Bab 7

2.2K 246 3
                                    

Jungkook memacu motor sportnya dengan kencang. Jalanan korea masih ramai seperti biasa. Tidak lama, kami sampai di dempat tujuan.

Rumah bergaya klasih namun mewah di pertigaan jalan merupakan tujuan kami. Nampak sepi. Aku terus menekan bel rumah itu. Namun tak ada jawaban.

"Bagaimana Im?"tanya Jungkook

"Seperti yg kau lihat," Kataku.

"Lalu sekarang? Apa kau masih meliahat sosok yeoja itu?"

"Terakhir kali saat dikelas tadi. Sebelum aku di perpustakaan."

"Aish..." Jungkook mengacak rambutnya frustasi.

Beberapa saat kemudian, seorang wanita paruh baya menghampiri kami.

"Kalian siapa?" Dia bertanya.

"Oh.. kami mencari pemilik rumah ini. Apa pemiliknya ada di rumah? Kami dari tadi menekan bel. Tapi tidak ada jawaban," ucap Jungkook.

"Aku pemilik rumah ini? Ada apa ya?"

"Oh.. ini nyonya" Aku menunjukan buku diary yg kubawa.

Nonya itu diam sejenak. Dia memperhatikan diary yg kini dipegangnya. Sekarang air matanya telah menetes.

"Nyonya. Anda tidak papa?" Tanya Jungkook terlihat sedikit khawatir.

Nyonya itu mengusap air matanya. Dan menggantinya dengan senyum.

"Masuklah
" Nyonya itu membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan kami untuk duduk di sofa putihnya. Aku melihat sekelilingku. Aku menemukan sebuah foto di dinding. Foto seorang yeoja yg dibingkai hitam layaknya foto orang yg sudah meninggal.

Kami terdiam sejenak. Sampai sang nyonya rumah membuka percakapanya.

"Kalian... bagaimana kalian bisa mendapatkan ini?"

"Kami... sebenarnya..." Jungkook menggaruk kepalanya, nampak ragu berbicara.

"Sebenarnya..."

Nayeon memotong perkataan Jungkook.
"Sebenarnya. Seo Yeon. Dia datang menemuiku, Nyonya."

"Apa? Tapi Seo Yeon... dia.." Wanita itu nampak terkejut.

"Aku tau nyonya. Tapi aku... maksudnya kami bisa melihatnya. Jadi.. arwah Nayeon, dia masih belum tenang."

"Apa maksudmu nona? Putriku... dia meninggal..." Nyonya itu tidak bisa meneruskan ucapanya dan hanya bisa menangis.

"Dia meninggal gantung diri di asramahanya, hiks... Dan kami tidak tau sebababnya. Dia anak yg baik. Apapun selalu dia ceritakan padaku atau ayahnya.. hiks.. tapi... "

"Nyonya.. maaf tapi..." Belum selesai Jungkook berucap sang nyonya kembali menotongnya.

"Kami tidak percaya. Pasti ada sesuatu yg salah disini. Tapi kasusnya akan segera ditutup. Polisi tidak bisa menemukan apapun hiks..." sang Nyonya kembali terisak.

"Nyonya... semua jawaban yg anda cari mungkin ada di diary ini. Itu adalah milik putri anda," kata Nayeon.

"Iya. Kau benar. Ini miliknya. Aku memberikan ini untuk hadiahnya masuk SMA."

"Nyonya... sebenarnya dia tidak bunuh diri, tapi dia telah dibubuh. Aku sudah melihatnya," ucap Nayeon.

"Apa?"

"Aku bisa melihatnya. Aku memiliki kelebihan nyonya. Seo Yeon datang menemuiku dan meminta bantuan. Dia sudah menunjukan kejadiannya padaku. Dan dia memintaku mencari buku ini dan memberikanya pada anda," kata Nayeon.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang