Bab 29

1.2K 147 10
                                    

Sekarang Jungkook, Seokjin, Namjoon, Taehyung, Yoongi, Jimin, dan Hoseok sudah berada di depan rumah besar milik Jungkook dan Seokjin. Nayeon memilih pulang dan ganti baju dulu sebelum pergi ke rumah Jungkook, Jeongyeon ikut bersamanya.

Di halaman, sudah terparkir mobil sedan hitam. Pertanda orangtua Jungkook dan Seokjin sudah pulang.

"Eoh.. Eomma dan appa sudah pulang ternyata" Seokjin

"Iya. Tdk biasanya" Jungkook.

"Kami pulang!" Seokjin dan Jungkook berteriak. Mereka ber7 memasuki rumah besar itu.

"Eomma! Appa! Kalian sudah pulang?" Seokjin.

"Eomma. Appa. Putramu dapat peringkat 1. Eomma. Appa!" Jungkook berteriak bersemangat.

Langkah mereka terhenti saat mendengar suara keributan dari salah satu ruangan.

Jungkook dan Seokjin berpandangan, kemudian mereka berlari ke sumber suara. Tempatnya di kamar orangtua mereka.

Langkah Seokjin dan Jungkook terhenti saat melihat Appanya mengangkat tangan pada Eommanya.

"Appa"

"Eomma"

Melihat putranya datang, namja bermarga Jeon itu menurunkan tangannya kemudian pergi berlalu meninggalkan tempat itu dengan wajah yg merah padam.

"Eomma" Seokjin berlari kecil mendekati Eommanya yg sudah terduduk di lantai sambil menangis. Sementara Jungkook berlari mengejar Appanya.

"Appa! Appa!"

Jungkook berlari mengejar Appanya. Dia tdk perduli dengan teman²nya yg melihat kejadian itu. Dia melewati teman²nya begitu saja.

"Appa! Appa mau kemana? Kenapa Appa seperti ini? APPA!" Jungkook berusaha menghalangi kepergian ayahnya. Tapi sia².

"Appa! Appa! Appa mau kemana? Appa!" Jungkook mengetuk² kaca mobil yg akan segera berjalan itu.

"Appa!" Jungkook berteriak. Dia mengacak rambutnya frustasi. Yg bisa dia lakukan sekarang hanya melihat mobil Appanya semakin menghilang dari hadapannya.

Jungkook memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Membantu menenangkan Eommanya. Jungkook masuk ke dalam rumah dengan wajah yg sedih.

"Jungkook-a. Sepertinya kami harus pulang," kata Namjoon

Tak ada jawaban dari Jungkook. Dia hanya diam dan menunduk.

"Kami pulang kook," kata Jimin.

Kali ini Jungkook mengangguk.li  namja itu keluar dari rumah besar itu tanpa bersuara Jungkook kembali melangkahkan kakinya ke kamar orangtuany. Disana dia melihat Eommanya sudah berbaring di ranjang di temani oleh kakaknya.

Jungkook mendekat dan memeluk Eommanya. Diikuti Seokjin juga. Eomanya menangis dalam pelukan kedua putranya.

"Eomma, aku dapat peringkat 1. Pararel. Bukan sekelas" kata Jungkook lirih.

"Eomma. Aku juga dapat sepuluh besar pararel. Eomma bangga kan?" tanya Seokjin

"Hiks..hiks.. iya. Putra Eomma memang pintar. Eomma bangga" Wanita paruhbaya itu mencium puncak kepala kedua putranya.

Hampir sebulan ini, Jungkook dan Seokjin selalu terbangun saat tengah malam, alasannya, mereka mendengar suara keributan. Siapa lagi kalau bukan dari ortunya.

Mereka sering mendengar kedua ortunya bertengkar saat malam hari. Kamar ortunya berada tepat dibawah kamar mereka. Tak ayal mereka bisa mendengarnya walau samar².

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang