Bab 9

1.9K 191 20
                                    



Setelah mandi, aku kembali ke ruang keluarga.

"Appa. Mana Eomma?" Aku bertanya pada Appaku yg sedang menonton TV.

"Di dapur mungkin menyiapkan makan malam, Nayeon-ah."

"Oh..."

Kemudian aku berjalan ke dapur dan tentunya aku menemukan Eommaku sedang mencari-cari sesuatu.

"Eomma... cari apa?" Aku bertanya.

"Eomma mencari garam. Apa garamya sudah habis?"

"Oh iya garamnya habis, saat Eomma tidak dirumah aku  memasak karena takut keluar rumah sendiri. Aku lupa belum membelinya lagi."

"Baiklah. Kalau begitu Eomma belum bisa memasak malam ini. Eomma akan pergi membeli makanan jadi di luar."

"Tidak usah Eomma. Biar aku saja," kataku

"Kau serius? Kau tidak takut keluar sendiri? Katanya tadi kau takut."

"Ah... iya. Tapi tidak papa. Aku harus melawan ketakutanku supaya aku terbiasa. Tidak papa eomma."

"Baiklah. Kau pergi sendiri? Biar eomma suruh Appamu mengantar."

"Eomma..."

"Ah... baiklah. Kau bukan anak kecil lagi."  Eommaku memelukku.

Aku segera mengambil mantel, kemudian pergi keluar rumah membeli sesuatu untuk dimakan keluargaku.

"Ah... katanya di sekitar sini ada kedai kimchi yg enak, aku kesana saja," kataku dalam hati.

****


Aku mengambil kunci motor kemudian keluar rumah dengan persasaan kesal. Bagaimana bisa mereka memperlakukanku seperti ini? aku tadi ingin mengajak adikku, Jungkook. tapi dia menolak dan malah aku yang dijadikan korban. Huh... mereka benar-benar tega.

Aku mengendarai motorku menuju kedai kimchi yg katanya enak itu.

Kedai itu sangat ramai. Padahal ini masih jam tujuh malam. Antrean begitu panjang. Semua meja juga hampir penuh.

Aku masuk ke kedai itu, kemudian duduk mengantri untuk memesan kimchi. Aku tidak peduli apakah babi-babi di rumahku itu kelaparan. Mereka mungkin sekarang sedang asik bermain game atau memainkan HP masing-masing.

Hampir tiga puluh menit aku mengantri. Akhirnya pesananku tiba.

"Ini tuan pesanan anda," kata seorang pelayan.

"Ah... terimakasih" kataku.

"Tunggu. Bukanya aku yg datang lebih dulu dari dia?. Bukankah seharusnya aku yg dapat pesananku duluan?" Kata seorang yeoja yg tiba-tiba saja nyrobot.

"Ah... benarkah?. Tapi..." kata pelayan tadi.

"Tapi apa? Apa karena dia pesan lebih banyak atau apa? Aish... baiklah, aku alan menunggu lagi." Kemudian yeoja itu kembali duduk di bangkunya.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang