Bab 25

1.4K 171 33
                                    

Keesokan harinya, seluruh peserta benar-benar dipulangkan karena kejadian kerasukan masal semalam.

"Dahyun-a, kau pulang dijemput  kan?"tanya  Nayeon

"Ah.. aku bareng Jihyo dan So Ra. Eommaku dan Appaku pasti sibuk kalau pagi," kata Dahyun

"Ah.. oke. Jeongyeon-a. Kau pulang dengan siapa?" tanya Nayeon

"Molla. Sepertinya naik bis. Lagipula, aku tidak pulang ke rumah. Aku pulang ke apartemenku saja," kata Jeonyeon

"Wah. Daebak. Kau mandiri sekali Jeongyeon-a," kata Jihyo kagum.

"Ah.. tidak. Aku hanya lebih suka tinggal sendiri. Tapi ya.. aku belajar mandir,i" kata Jeongyeon.

"Yah..yah.." Dahyun menyenggol-nyenggol Jihyo dan Sora saat melihat 3 namja berjalan menghampiri mereka.

"Nayeon-a. Kau sudah baikan?"tanya Jungkook.

"Ah..iya, aku sudah baikan. Seperti yang kau lihat" Nayeon.

"Ckckckck.. Nayeon-a. Kau tau. Selama aku berteman dengan kelinci ini, aku tidka pernah melihatnya seperhatian itu dengan seorang yeoja" kata Jimin

"Jinjja?" kaget Jihyo.

"Wah.. Nayeon-a. Kau sangat beruntung Jungkook perhatian padamu" kata So Ra.

"Heol. Bukankah semua namja perhatian dengan setiap yeoja?" Jeongyen

"Jeongyeon-a. Tidak semua namja seperti itu. Jungkook bukan tipekal orang yang akan baik dengan setiap yeoja. Kami ini. tipekal namja yang setia. Bukan begitu Jungkook?" Taehyung.

"Ah.. Eoh" Jungkook mengangguk.

"Ah.. Setia.. SETIAp tikungan ada" ucap Jeongyeon

Semua tertawa.

"Ah. Kami pergi dulu ya, mobilku sudah datang. Ayo teman-teman. Bye" Sora

"bye!"

"Ah.. iya, soal kejadian kemarin. Aku mendengr dari Hoseok Hyung, kalau pasti ada sesorang yang membuka toiletnya. Kira-kira siapa ya?" tanya Taehyung

Nayeon melihat ke arah Jeongyen. Dia mengetahui sesuatu tentang kejadian semalam yang tidak diketahui semua orang.

Semalam, Jeongyeon bercerita bahwa dialah yang sebenarnya telah membuka toilet terkutuk itu.

****

*Flashback Nayeon POV

Perlahan-lahan aku membuka mata. Aku menemukan Jeongyen tertidur di sampingku.

Aku melihat ke sekelilingku. Ruang kesehatan. Batinku.
Perlahan-lahan aku bangun. Yang pertama aku rasakan adalah pusing.

"Nayeon-a. Kau sudah bangun?" kata Jeongyeon meembuka matanya.

Aku mengangguk.

"Kau tidak papa? Apa kau pusing? Haruskah ku panggilkan petugas kesehatan?"

"Ah.. tidak Jeongyeoan-a. Aku hanya kelelahan kan? Tiak usah khawatir"

"kalau begitu minumlah dulu" Jeongyeon memebrikan segelas air padaku

Aku melihat Jeonyeon tertunduk lesu.

"Kau kenapa Jeongyeon-a?"

"Ah.. aku tidak papa"

"Bohong. Aku tau kau berbohong"

Jeongyeon diam. Kemudian akku melihat butiran bening menetes dari matanya.

"Jeongyeon-a" aku memeluknya.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang