Bab 8

2.2K 206 5
                                    

Ku buka pintu gerbangku. Aku melihat sebuah sedan hitam terparkir di halamanku.

"Eomma... appa..." Aku berlari menuju pintu rumahku

Klek

Betapa kagetnya aku saat ku buka pintu itu, aku menemukan Seo Yeon berdiri di depan pintu. Itu membuatku berhenti tepat di depan pintu. Aku melihatnya dengan jelas. Dia tersenyum padaku.

"Terimakasih, Im Nayeon..." Kemudian dia menghilang dari hadapanku. Kemudian aku tersenyum dan berucap. "Sama-sama Seo Yeon".

"Woah... putri Appa sudah pulang..." kata appaku yg membuatku menoleh padanya yg duduk di ruang tamu.

"Appa..." Aku berteriak dan berlari menghampiri Appaku seperti seorang anak kecil yg berlari menuju permainan yg disukainya.

"Appa... aku merindukan Appa". Aku memluk appaku yg duduk di sofa sambil meminum teh.

"Appa dan Eomma baru pergi satu malam dan kamu sudah rindu?" ucap Appaku.

"Tentu saja," jawabku.

"Kau... tidak memgalami kejadian aneh saat kami pergi kan?" Appa kembali bertanya.

"Eoh... tidak kok" Aku melepas pelukanku dan berpindah duduk di samping appaku.

"Yak! Kamu hanyak rindu dengan appamu?. Bagaimana dengan eomma?" Itu eommaku yg berbicara dan sedikit berteriak.

"Eomma..." aku berlari kecil kemudian memeluknya.

"Aku juga merindukan eomma"

"Eh... dasar anak eomma yg paling manja." Eommaku mengusap rambutku dengan halus.

"Lalu... siapa namja itu?" Eomma bertanya dan tentunya membuatku diam sejenak. Lalu melepaskan pelukanku.

"Ah... siapa?. Tidak. Tidak ada..." kataku sambil memainkan jariku.

"Jinjja? Eomma melihat ada yg mengantarmu tadi. Eomma melihatmu dari jendela kamarmu" kata Eommaku.

"Ah.. itu..." Aku menggaruk rambutku yg kutau tidak terasa gatal.

"Itu.. teman baruku. Namanya Jungkook. Dia sekelas denganku dan ya... rumahnya juga di perumahan ini. Jadi aku tadi bareng dengannya," lanjutku.

"Benarkah teman baru? Bukan pacar. Bukankah kamu pulang lebih dua jam yang lalu?" Appaku bertanya.

"Serius. Bukan Appa. Aku tadi ada urusan sebentar. Di sekolah aku juga banyak teman pria. Ayah tidak usah khawatir. Aku hanya mencintai Appa seorang. Hehhe..." Aku mengacungkan dua jariku di dekat wajahku.

"Syukurlah... kau tidak boleh pacaran dulu sebelum appa izinkan. Arraseo?!"

"Hm.... okey Appa." Aku mengangkat jari jempolku.

"Aish... sudahlah... mandilah. Baumu sudah tidak enak." Eomma sedikit mendorong ku.

"Iya Eomma..." Aku pun memutiskan pergi ke atas, kamarku tepatnya untuk membersihkan badanku yg tentunya sudah berkeringat dan bau.

****

*Jungkook POV

"Nayeon-a! Kau harus percaya akan kemampuanmu sendiri. Gunakanlah dengan sebaik-baiknya. Mungkin itu akan bermanfaat!" Kataku pada Nayeon sebelum aku pergi.

Aku kembali mengendarai montorki menuju rumah. Jarak rumahku dan Nayeon mungki tidak terlalu jauh. Hanya beda dua blok saja. Dia di blok C dan aku di blok F.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang