Bab 11

1.8K 186 13
                                    


*Jungkook POV

"Ah.. iya. Apa kau marah padaku?" Katak Hyungku

"Tidak," jawabku singkat.

"Cemburu?"

"Tidak."

"Suka?"

"Iya."

"Jadi kau suka kalau aku mengantarnya pulang?" Tanya Hyungku

"Apa? Tidak. Aku bilang aku menyukainya," kataku refleks. Aku sendiri bingung. Mulutku seperti bergerak sendiri.

Sontak semua yg ada disana menghentikan aktifitas makannya dan menatapku.

"Ah... maksudku aku menyukai Jin Hyung yg sudah mengantarnya pulang. Dia kan temanku," kataku mengelak.

Semua memandanginya dengan tatapan tajam.

"Apa? Kenapa Hyung?" Kataku.

"Ah... Sudahlah, aku ada PR. Aku mau naik dulu. Obati lukamu sendiri!" Kemudian aku berlari menaiki anak tangga menuju kamarku di lantai dua. Sungguh. Hari ini aku benar-benar sudah gila. Aku mengakui aku menyukainya dihadapan Hyungku dan teman-temannya.

Klek!

Aku memasuki kamarku dan langsung merebahkan badanku pada kasur King size ku. Aku berguling-guling diatanya. Menutupkan bantal pada wajahku. Menyesali semua yg ku katakan dibawah tadi.

"eh... paboya!" Aku emngacak rambutku frustasi.

Aku mengambil ponselku yg berada di dekatku. Aku mencari nama Nayeon di kontakku. Tapi hasilnya nihil.

Ah... aku tidak punya nomer ponselnya. Gumamku.

Aku ingin menanyakan kondisinya. Aku khawatir padanya. Pada yeoja yg batu kukenal beberapa hari lalu. Yang duduk di dekatku. Yg makan bersama di kantin dengan ku dan teman-temanku.

"Kalau begitu besok aku akan tanya padanya," monologku.

Sosok kolong ranjang itu kembali hadir dihadapanku.

"Apa kau liat-liat?" Tanyaku sewot

Dia hanya tertawa.

"Apa yg lucu?. Pergilah sana! Kau selalu saja menggangguku!"

Keesokan paginya, aku merasakan belaian lembut membelai rambutku.

"Jungkook-i. Ayo bangun. Kau harus sekolah." bisikan lembut terdengar di telingaku.

Mendengar ada yg berbisik. Aku mengerjapkan mataku.

"Eomma..." kataku yang masih setengah ngantuk.

"Kau selalu saja berantakan kalau tidur. Dasar jorok!" Kata eommaku sambil memunguti bantal dan guling yg terjatuh di lantai.

"Ayo bangun! Ini sudah pagi. Eomma mau membangunkan hyungmu dulu."

Aku menggeliat kemudian duduk diranjangku. Aku mengumpulkan nyawaku yg saat aku tidur entah melayang kemana saja.

Cahaya matahari yg menyilaukan masuk melalui jendela kamarku. Aku melihat jam dinding yg ada di kamarku. Setengah enam.

Aku berjalan menuju kamar mandi walaupun mataku masih setengah terbuka.

Kurang dari lima.belas menit menit, aku sudah keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Setelah merasa siap. Aku segera turun untuk sarapan.

Aku keluar kamar hampir bersamaan dengan hyungku. Kamarnya ada disebelah kamarku. Tak ayal jika aku bisa melihatnya keluar dari kamarnya.

"Hyung  cepat sekali" kataku.

INDIGO I Can See You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang