PLEASE BE MINE!

Part 3

"Apaaa??!!"pekik Vera,Ismi,Demon dan Vero bersmaan saat Aerilyn menceritakan kejadiannya tadi siang

"Lalu bagaimana sekarang? Aku harap itu hanya kebohongan saja"kata Aerilyn
"Hmm semoga saja"kata mereka berempat

Takkan ku biarkan kau menjadi miliknya sayang'batin Vero

Ketika menjelang pagi pun hari yang biasa di lalui oleh Aerilyn dan ketika ia hendak menutup cafe lalu tiba-tiba saja ada orang yang membekap mulutnya dan lalu semua menjadi hitam dan kabur setelah itu Aerilyn tidak dapat melihat apapun lagi

Flashback

"Itu wanitaku"kata Aldrich
"Tangkap dia dengan baik.Jika kalian melukainya satu titik saja kepala kalian akan aku kirmkan ke orang tua kalian"jawab Aldrich dingin

"Baiklah tuan"kata pria tersebut sambil mendekati cafe"

Flashback end

Aerilyn POV

Mataku perlahan-lahan membuka dan mendapati diriku sedang berada di atas kasur kingsize di kamar besar yang sangat mewah tetapi kepalaku sedikit pusing mendapati aku bangun di pagi hari.Dan aku juga memakai baju piyama.

"Arrggh"teriakku karena merasakan sakit kepala yang luar biasa

"Maaf nyonya kenapa? Apakaah nyonya merasa sakit?atau lapar?karena nyonya tidak bangun dalam 2 hari ini"jawab satu orang pelayan dan satunya lagi membantu mengambilkan aku minum

Hah?!2 hari?aku tidak sadar?lalu bagaimana dengan kk Ashley?pasti dia sangat menghawatirkan aku,lalu mengapa aku di panggil nyonya?Oh tidakkk,Dan siapa yang mengganti bajuku?.Pada saat aku ingin bicara namun berat dan aku urungkan untuk tidak berbicara

"Nyonya makan sedikit saja ya buburnya nyonya?"tanya 2 orang pelayan yang baru masuk ke kamar ini.Apa aku di urus oleh 2 orang pelayan?

"Tid-ak"jawabku kareena aku susah untuk berbicara karena kepala yang sangat pusing

"Ayolah nyonya saya mohonn,satu suap saja nyonya saya mohonn"kata 3 pelayan yang baru saja masuk membawa nampan berisi bubur dan susu cokelatnya sekarang aku memiki 5 pelayan?

Aku lalu menghempaskan nampan tersebut dan jatulah bubur tersebut beserta susu coklat

Lalu tiga orang pelayan keluar dari kamar ini dan dua orang pelayan tadi masih setia menemaniku di sini

Lalu tidak berapa lama tiga pelayan tadi keluar masuklah seorang pria,tegap,tampan,tapi tunggu dulu bukankah itu orang yang mengajakku menikah?ohh tidakk

"Kalian keluar"kata pria tersebut dengan sangat dingin kepada dua pelayan yang masih setia berada bersamaku tadi

Sekarang tinggalah aku bersama pria tersebut di sebuah kamar yang mungkin bisa disebut dengan lapangan bola yang sangat besar dan mewah

Pria tersebut menatapku dengan tajam dan menutup pintunya menggunakan remot

Pria itu medekati ke dekat ranjang dan aku langsung mundur sampai badanku menabrak kepala kasur

"Kau makan ini"kata pria tersebut dengan memberikan aku sebuah vitamin?entahlah vitamin apa itu

"Ti-da-k"jawabku terbata karena kepalaku masih sedikit pusing

"Makan"kata lekaki tersebut masih kekeh memberikan aku sebuah vitamin

"TIDAK YA TIDAKK"teriakku meskipun masih dalam keadaan sakit namun jika dipaksa aku tidak akan tinggal diam

"MAKAN!"kata pria tersebut dengan kasar lalu mencekram kedua lenganku dengan kuat bahkan sangat kuat dan mungkin akan menyebabkan kebiruan

"Arggh sa-k-it t-ua-n"kataku hampir menangis