Aerilyn POV
Perlahan-lahan kubuka mataku dan sekarang aku berada dikamarku dan Aldrich.Terakhir yang aku ingat adalah aku pingsan.
"Akhirnya kau sadar sayangg"kata Aldrich yang sudah semenjak 3 jam lalu dokter itu keluar dan menunggu Aerilyn sadar lalu mencium kening Aerilyn
Sayang?ada apa dengannya?tidak biasanya dia memanggilku sayang'batin Aerilyn
"Aku mempunyai kabar yang sangat bahagia"kata Aldrich sambil senyum yang tidak dilepaskannya dari bibirnya sejak tadi
"Apa itu?"tanyaku karena bingung
"Kau hamil.Anak kitaaa"kata Aldrich lalu mencium bibir Aerilyn
"Apaaa??aku hamillll???Ya tuhann terimakasihh"kata Aerilyn setelah Aldrich melepaskan tautan bibir mereka
"Kau berbaring disini dulu,aku akan mengambilkan susu hamil karena kandunganmu masih sangat muda"kata Aldrich lalu meletakkan tangannya diperut Aerilyn dan mengelusnya lembut setelah itu keluar kamar dan membuatkan susunya
Setelah beberapa menit membuat susunya,Aldrich masuk ke dalam kamar dan melihat Arerilyn yang masih terbaring
"Minnumlah"kata Aldrich setelah memberikan segelas susu ibu hamil
"terimakasih"kata Aerilyn lalu tersenyum dan meminum susunya
"Tidak usah berterimakasih,kau adalah istriku dan anak yang kau kandung adalah anakku"Jawab Aldrich
Aerilyn pun tersenyum tulus.Hatinya sangat tersentuh oleh perkataan Aldrich.Mungkin bagi orang diluar sana yang sudah bersuami biasa saja.Namun tidak bagiku.
"Untuk merayakan kehamilan anak kita maukah kau pergi ke Dubai bersamaku?Soal masalah keluarga kita jangan dipikirkan mereka sudah mengetahui semuanya"Kata Aldrich lalu membantu Aerilyn untuk duduk
"Apaaa???!!!Dubaiii???!!Apakah aku bermimpii??!!"Kataku karena Dubai adalah negara impianku sejak aku kecil
"Ya dan mengapa kau terlihat sangat senang?"Katanya karena bingung aku yang berteriak
"Dubai adalahh negara impianku sejakk kecilll"kataku bersemangat
"kalau tau begitu aku tidak akan mengajakmu untuk ke Dubai"katanya.Hah?dia yang ngajak kok dia yang tidak mau?
"Kenapaa???"kataku sambil hampir menangis.Enatahlah akhir-akhir ini aku memang agak sensitif dan mungkin karema hormon bayiku
"Karena aku tidak ingin kau bahagia"jawabnya dan membuat ku menagis tersedu-sedu
"Hei heii tenanglah sayangg.Aku hanya bercanda"katanya lalu memelukku.Aku sangat suka dipelukannya terasa aman dan nyaman
"Hiks.. I..yaa"Kataku karena masih saja menangis
"Apakah kau ingin kita peegi secepatnya?"katanya dan tentu saja aku mengannguk antusias
"Baiklah besok pagi kita akan berangkat"katanya lalu tidur di sebelahku dengan tangannya yang berada di pinggangku namun tidak terlalu erat takut bayi kami kenapa-napa mungkin.Lama kelamaan kamipun terlelap dalam dunia mimpi
♡♡♡♡
Pagi ini adalah pagi keberangkatan aku dan suamiku ya Aldrich lalu siapa lagi suamiku.Soal masalah Koper dan lain-lain sudah disiapkan oleh pelayan Aldrich.Sekarang kami berada di jet pribadi milik Aldrich.Aku duduk di dekat jendela sambil memandang keluar dengan Aldrich di sebelahku yang sedari tadi memegang erat tanganku.
Sesampainya kami di bandara Aldrich tak pernah melepaskan tangannya dariku,Karena katanya banyak pria yang memandangiku,Namun tidak masalah bagiku ,Karena aku tidak memakai baju yang terlalu terbuka
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE BE MINE!
Romance"AKU MERASA SEPERTI MAYAT HIDUP"-Aerilyn "AKU AKAN MENDAPATKAN APA YANG AKU INGINKAN!"-Aldrich #Haii cerita pertama kuu Please jangan di copy yaaa dan satu lagii makasih buat vote sm comennya!See you next part:) DILARANG MENJIPLAK,MENGOPY KARENA AL...