Author POV
"Timang-timang anakku sayang"nyanyian merdu dari mulut seorang wanita cantik yang sedang menggendong bayi berusia 3 bulan
"Arland ganteng anaknya mamaa"kata Aerilyn.Ya dia adalah Aerilyn.Aerilyn melahirkan seorang diri.Tidak seperti janji Aldrich dulu kepadanya bahwa ia akan ada pada saat Aerilyn melahirkan nanti
"Nanti sore kita ke kuburan ya sama nenek"kata Aerilyn sambil membuka bra nya dan menyusui Arland.Nama anak nya dan Aldrich
flashback
"Dokter bagaimana keadaan Aldrich?"tanya mama Aldrich pastinya
"Maaf nyonya kami sudah memberikan yang terbaik namun sudah tidak ada perkembangan sampai saat ini.Alat penunjang yang ada di tubuhnya hanya membuatnya bisa bernafas tetapi tidak hidup"kata dokter tersebut
Mama Aldrich berusaha dengan setegar mungkin untuk tidak menangis
"Dok apakah itu akan bertahan lama?lalu bagaimana dengan istrinya yang akan melahirkan nanti?"tanya mama Aldrich
"Itu tidak bisa di pastikan nyonya.Hanya tuhan yang tau tentang itu kita hanya perlu berdoa pada yang maha kuasa.Kemungkinan besar istrinya akan melahirkan seorang diri tanpa seorang suami nyonya"kata dokter tersebut
"Jika sudah terlalu lama alat penunjang tersebut itu akan kami lepas nyonya bukan karna apa-apa itu hanya akan membuatnya semakin tersiksa atas alat penunjang tersebut.Kecelakaan yang terjadi tersebut sangat fatal hingga jantung nya mengalami hantukan yang sangat keras dengan stir mobil dan mengalami robekan besar di kepala bagian belakang tang sangat fatal"
Penjelasan dokter tersebut membuat mama Aldrich memutuskan untuk ke kamar Aerilyn dan mengatakn dengan sangat perlahan sekalipun terisak-isak akrna ini demi kebaikan Aerilyn dan bayinya agar tidak ada yang di sembunyikan lagi dari siapapun.Hingga setelah 2 minggu di rumah sakit,Aerilyn pun melahirkan tanpa seorang suami di sampingnya yang hanya di temani oleh mertuanya
"Sekalii lagi nyonya kepalanyaa akan keluarr berusahalahh"penjelasan dokter sambil membantu Aerilyn melahirkan hingga keluarlah seorang bayi tampan dengan hidung yang mancung,mata berwarna abu-abu seperti ayahnya dan alis yang tebal
"Kau hebat nak"kata mertuanya kemudian mata Aerilyn mulai tertutup karna pingsan
Setelah satu bulan,Aerilyn pun sudah kembali ke rumahnya dengan Arland di gendongannya dan mertuanya menyambutnya dengan balon-balon yang indah tanpa seorang suami.Sekali lagi tanpa seorang suami
"Mama hikss"tangis Aerilyn pecah dan mama mertuanya langsung memeluknya dan papa Aldrich juga menolongnya
"Sudahlah nak jangan di tangisi bukankah ini keputusanmu?kau tidak ingin bukan ia tersiksa?"tanya mama mertuanya
"Iyaa maaa"kata Aerilyn.Aerilyn memutuskan untuk melepas alat penunjang kehidupan Aldrich karna semakin lama ia akan semakin tersiksa hingga akhirnya Aldrich meninggl pada hari Sabtu pukul 16.00
flashback end
"Nanti kita ke kuburan papa ya nak"kata Aerilyn kepada anaknya sambil menyusuinya
Pendek tapi bermakna guys:)

KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE BE MINE!
Roman d'amour"AKU MERASA SEPERTI MAYAT HIDUP"-Aerilyn "AKU AKAN MENDAPATKAN APA YANG AKU INGINKAN!"-Aldrich #Haii cerita pertama kuu Please jangan di copy yaaa dan satu lagii makasih buat vote sm comennya!See you next part:) DILARANG MENJIPLAK,MENGOPY KARENA AL...