Part 17

9K 378 35
                                    

Author POV

Aerilyn pun dibawa oleh Aldrich di mansion pribadi miliknya yang terletak di Inggris.Sebenarnya di setiap negara ia memiliki mansion hanya saja dia ingin kembali ditempat dimana ia dan Aerilyn dulu tinggal dan siapa tahu Aerilyn bisa mengingatnya kembali.

Setelah sampai di mansion Aldrich,para pengawal Aldrich segera mengeluarkan Aerilyn dari mobil dan memegang tangannya lalu membawanya masuk ketempat dimana Aldrich berada sekarang yaitu di ruang pribadinya.Setalh mengantarkan Aerilyn para pengawalpun meninggalkan Aerilyn yang sedang kebingungan

Aerilyn POV

Mengapa tempat ini terasa seperti tidak asing?dimana ini?

"Heii buka pintunya!!!"teriak Aerilyn yang baru menyadari bahwa ia dikunci tempat mewah ini bahkan dari awal masuk Aerilyn mengira ini bukan rumah melainkan istana

"Maaf nyonya anda tidak diperbolehkan keluar"teriak salah satu pengawal yang menjaga pintu

"Akhhh"teriak Aerilyn lalu duduk di sofa mewah yang berada diruangan itu.Baru 5 menit aku duduk,lalu masuklah pria yang tidak ingin kulihat

"Siapa kau?!"tanya Aerilyn ketus dan masih duduk disofa

"Harus berapa kali kukatakan bahwa aku ini suamimu!"kata pria yang kuketahui bernama Aldrich itu lalu mendekatiku dengan sesuatu dibelakang tubuh tegapnya

"Hei apa yang kau lakukan?!menjauhlah!"kataku lalu mundur selangkah demi selangkah dan akhirnya mencapai dinding sedangkan pria didepanku ini semakin mendekatiku sambil tersenyum puas

"Dapat kau sayang!"katanya lalu dengan cepat menarik tubuhku lalu menggendongku dan melemparkanku keatas kasur lalu mengikat tanganku dengan tali

"HEI LEPASKAN AKU!APA YANG KAU LAKUKAN?BERANINYA KAU!"kataku dengan nada membentak agar ia menjahuiku namun ia sama sekali tidak menjawabku lalu turun dari agas kasur dan mengambil OHH TIDAK ITU CAMBUK

"Jangan sakiti aku kumohon!!!jangan mendekat!"kataku dengan mada sendat seperti ingin menangis.Akh suaraku tidak bisa ku ajak kompromi untuk saat ini

"KATAKAN JIKA AKU SUAMIMU!"katanya lalu mendekatiku dengan cambukan mengerikan itu ditangannya dan wajah dingin dengan rahang yang mengeras

"Tidak akan!"kataku sarkatis

PLETAK

"Aaaakkkkkhhhhh saa..kittt ku..mohon a..ku ti..dak me..nge...nal..mu"kataku dengan menangis karena pahaku menjadi sasaran empuknya

"Katakan jika kau mengenalku!"katanya lagi dan jujur sebenarnya aku tidak mengingat siala dia dan aku saja tidak pernah berkenalan dengannya namun dengan apa yang dilakukannya membuatku merasa dejavu

"A..ku me..mang ti..dak men..ge..nalmu"kataku masih dengan seenggukan dan hal yang tidak kuingunkan terjadi dia memaksaku untuk telungkup diatas kasur lalu membuka celanaku

"Ja..ngan sen..tuh a..ku"kataku karena merasa dilecehkan olehnya

"KATAKAN KU INI SUAMIMU!"katanya lagi lalu melepas celana dalam ku yang membuatku malu lalu menggelengkan kepalaku dan menelungkupkan kepalaku diantara lipatan tanganku

"Ti..dak"cicitku

PLETAK

"AKKHHHH SAKITT"

PLETAK

"Ja...ngann ku..mohon"kataku namun dia masih saja tidak bersuara

PLETAK

"Aku ini suamimu jadi kau harus mengikuti perintahku!"katanya dengan suara ngebasnya yang membuat aku merinding dan menangis seenggukan dilipatan tanganku serta menahan sakit dipantatku yang sangat perih

"Kau harus mengingatku kare.."kata-katanya tidak dapat kudengan lagi karena kepalaku yang sangat pusing hingga kegelapan mendatangiku

PLEASE BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang