Part 32

2.6K 163 24
                                    

Author POV

"Hei sayang apa kabar denganmu dan dengan cucuku yang masih 5 bulan ini?"tanya mama Aldrich di ruang tamu sedangkan Aldrich yang duduk di samping mamanya memandang Aerilyn yang duduk di depannga dengan tatapan tajam

"Hmm tidak apa ma"kata Aerilyn tidak jujur padahal sesungguhnya perutnya amatlah sangat kram.Seandainya kakaknya fan adik-adiknya berada disinj pasti ia merasa bahagia apalagi ia dalam proses kehamilan

"Tapi mama lihat mukamu agak sedikit pucat.Apakah Aldrich melakukan sesuatu terhadapmu?"tanya Mama Aldrich melihat curiga ke arah Alrich yang kemudian tersadar dan melihat mamanya seakan berkata 'apa'

"Mengapa istrimu sedikit pucat?"tanya mama Aldrich dalam dan tajam

"Engh itu ma dia sudah kusuruh untuk tidak memakan yang pedas-pedas tapi karena ia sedang mengidam jadi kuizinkan saja dan berujung slalu ke wc dan jarang makan"perkataaan Aldrich yang mendengarnya pasti akan percaya karna dari kecil ia sudah di latih untuk pandai dalam hal apapun.Arilyn yang mendengarnya pun hanya pasrah padahal bukan itu penteyebabnya

"Ya ampun sayang kan sudah mama bilang jaga bayimu ini baik-baik tetapi mengapa tidak kamu lakukan?"tanya mama Aldrich kemudian berpindah posisi menjadi duduk disamping Aerilyn

"Yasudah mulai harini mama akan menyuruh dokter yang dulu slalu merawat mama slama kehamilan Aldirch dulu dan ia akan datang sekitar seminggu sekali"kaka mama Aldrich

"Iya ma maaf merepotkan ma"kata Aerilyn yang merasa bersalah karna tidak bisa merawat bayinya dengan baik

"Yasudah mama pergi dulu papamu sangat sibuk di kantor dan mama juga kalau gitu mama pergi dulu"kata mana Aldrich yang kemudian mengantar mama Aldrich ke depan pintu dan melihat mobil milik mamanya mulai menjauh dari rumah

Aldrich yang melihat mamanya pergi langsung masuk ke rumahnya kembali tanpa sedikitpun menoleh ke arah Aerilyn entah mengapa ia sangat malas ke kantor hari ini dan lagipun kantor itu milikknya dan tidak akan ada yang bisa memarahkannya

Aerilyn yang melihat Aldrich pergipun tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya hanya mengelus perutnya pelan dan menjadi pusing namun ia tahan dan segera masuk ke kamarnya.Ia pikir Aldrich ada disana ternyata pada saat tadi ia lewat ruangan kerja Aldrich ia sedang disana sambil me minum kopi dan merokok.Sesampainya di kamarnya Aerilyn segera membawa tubuhnya terbaring di kasur besar dan memikirkan yang sedang terjadi

Aldrich POV

Perlahan aku memasuki kamarnya dan melihat istri mungilku sedang tertidur pulas dengan posisi yang kurang enak dilihat karna kepalanya menghimpit tangannya.Aku mendekat ke arahnya dan memperbaiki posisi tidurnya dan kemudian tidur di sampingnya dan membawanya ke pelukan ku.Jujur pada saat tadi aku tidak menoleh ke arahnya itu karna aku merasa bersalah dan aku memang emosian jadi ku lampiaskan ke rokok dan soal masalah cowo itu aku sudah tau semuanya dan tinggal tunggu waktu main nya saja

"Halo"

"Ya tuan besar?"

"Masih ingat yang kuucapkan kemarin?"tanya Aldrich

"Ya tuan besar jadi kapan?"

"tunggu saja tidak akan lama lagi"

"Baiklah tuan besar"

"Ini akan menjadi permainan yang menyenangkan"kata Aldrich lagi sedangkan di seberang sana orang kepercayaan Aldrich tersenyum  karna tuan besarnya tidak akan pernah bermain-main dengan ucapannya

PLEASE BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang